(Selasa, 3 Oktober 2023)
Saat Teduh
Nyanyian Pembuka
Suara-Mu Kudengar
(KJ 33 : 1, 3)
Suara-Mu kudengar
memanggil diriku
supaya 'ku di Golgota
dibasuh darah-Mu
Refrain:
Aku datanglah,
Tuhan, pada-Mu;
Dalam darah-Mu kudus
sucikan diriku.
Kau panggil diriku,
supaya kukenal;
iman, harapan yang teguh
dan kasih-Mu kekal.
(kembali ke refrain)
Pembacaan Mazmur 28
(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)
Doa Pembuka dan Firman
(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)
Pembacaan Alkitab
Perjanjian Lama : Hakim-Hakim 16 : 1-22
Perjanjian Baru : Filipi 1 : 15-21
Renungan
Apa hal yang paling penting untuk kita miliki dalam kehidupan kita di kala kita ingin menjaga kesetiaan kita kepada pihak lain? Ada dua hal yang penting, yakni soal motivasi dan komitmen. Motavasi akan menolong kita untuk dapat memiliki semangat yang benar dalam menjalani hubungan, sedangkan komitmen akan menjaga kita untuk tidak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan motivasi kita dan tujuan kita dalam membangun relasi. Tanpa keduanya itu, maka hubungan yang kita bangun, baik dengan Tuhan maupun dengan sesama akan menjadi hubungan yang rapuh dan tidak kokoh.Sebab itulah, dalam bacaan kita hari ini kita diajak untuk menjaga motivasi dan komitmen kita dalam berelasi dengan Tuhan.
Surat Filipi 1 : 15-21 mengingatkan kepada kita tentang pentingnya memiliki motivasi yang benar dalam membangun relasi dengan Tuhan. Paulus mengingatkan kepada kita bahwa di dunia ada dua tipe orang yang membangun relasi dengan Tuhan. Tipe yang pertama adalah tipe orang yang dalam membangun relasi dengan Tuhan didasarkan pada motivasi yang tidak benar. Mereka ini adalah orang-orang yang membangun relasi dengan Tuhan karena mereka memiliki kepentingan pribadi dan dengan maksud yang tidak ikhlas. (ay. 17) Sementara tipe yang kedua adalah tipe orang yang membangun relasi dengan Tuhan berdasarkan motivasi yang benar. Mereka ini adalah orang-orang yang membangun relasi dengan Tuhan karena kasih mereka kepada Tuhan, sehingga ketika mereka harus mengalami penderitaan dan kesulitan karena relasi mereka dengan Tuhan, maka mereka tidak akan mengkhianati relasi mereka itu. Paulus merupakan bagian orang-orang yang demikian itu. Sebab itu, sekalipun dia harus dipenjara karena memberitakan Injil, dia tidak menyesal dan mengeluh. Dia tetap menjalaninya dengan tenang dan sabar.
Sementara itu, pengalaman hidup Simson dalam menjaga relasinya dengan Tuhan, sebagaimana yang dikisahkan dalam Hakim-Hakim 16:1-22 memberikan gambaran kepada kita tentang pentingnya menjaga komitmen kita dalam berelasi dengan Tuhan di tengah kehidupan ini. Simson adalah pribadi yang sebenarnya diberkati Tuhan dengan kekuatan yang luar biasa. Namun, karena dia tidak mampu menjaga komitmen dia kepada Tuhan, maka akhirnya dia harus mati di tangan orang-orang Filistin. Simson terjatuh pada godaan yang menghampiri hidupnya. Dia tidak mampu menjaga komitmennya untuk tidak menceritakan kelemahannya kepada Delila yang saat itu menjebaknya.
Dalam kehidupan ini, motivasi dan komitmen kita dalam berelasi dengan Tuhan sangat penting untuk kita jaga dalam kehidupan kita. Sebagai umat-Nya, kita harus terus belajar untuk memurnikan motivasi kita dalam berelasi dengan Tuhan, supaya ketika kesulitan datang, kita tidak menjadi lemah atasnya. Demikian juga komitmen kita. Itupun perlu untuk pelihara dengan baik. Sebab dalam kehidupan ini, ada saja godaan-godaan yang datang dalam kehidupan kita yang berusaha untuk menjauhkan kita dari relasi yang baik dengan Tuhan. Jika kita tidak mampu menjaga komitmen kita, maka bisa saja kita akan mengambil langkah yang salah dan tidak berkenan di hadapan Allah. Oleh karena itu, marilah kita terus berusaha untuk merawat motivasi dan komitmen kita kepada Tuhan dengan baik, supaya kita tetap setia dan taat kepada-Nya. Tuhan memberkati. Amin.
Doa Syafaat dan Penutup
Berdoalah agar gereja-gereja tergerak untuk membantu masyarakat dengan berbagai program pemberdayaan masyarakat yang dapat mereka kerjakan.
Nyanyian Penutup
Taat, Setia, Bertekad Yang Bulat
(NKB 207 : 2-3)
Taat, setia, teguh bersekutu
dengan Engkau, ya Pemimpin besar.
Kar'na penuh kasih sayang pada-Mu
kami sedikit pun tidak gentar.
Refrain:
Angkat semboyan, jangan diamkan!
Tiup serunai dan maju terus!
Angkat semboyan, jangan diamkan!
Kristuslah Raja serta Penebus!
Taat, setia, ya Raja abadi,
pimpinlah kami berjuang terus.
Tundukkanlah kehendak hati kami,
buat di sana takhta-Mu kudus.
(kembali ke refrain)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar