Tataibadah Harian
Rabu, 04 Oktober 2023
Mengapa
Ragu?
Saat Teduh
Nyanyi Bersama
PKJ 148 – T’rima
Kasih Ya Tuhanku
T’rima kasih ya
Tuhanku, atas hari pemberian-Mu.
Hari baru limpah
rahmat dan dipenuhi oleh kasih-Mu.
Kaucurahkan pada
umat-Mu, Kaucurahkan pada umat-Mu
dan menolong
sesamaku menurut firman serta karya-Mu,
kar’na itu makna
kasih-Mu, kar’na itu makna kasih-Mu.
Mazmur 28
dibaca secara berbalasan;
laki-laki dan perempuan bergantian
Persiapan merenung
KJ 50 – Sabda-Mu
Abadi
Sabda-Mu semua harta
tak terduga,
sungguh memberkati
yang membuka hati.
Tolong, agar kami
rajin mendalami
lalu melakukan
sabda-Mu, ya Tuhan!
Pembacaan Alkitab
Seorang
membacakan Hakim-hakim 16.23-31
Seorang
lain membacakan Matius 9.2-8
Lalu
dibawalah kepadanya seorang lumpuh yang terbaring di pembaringannya. Ketika Yesus
melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu, “Teguhkanlah
hatimu, hai anak-Ku, dosa-dosamu diampuni.
Mendengar
itu, berkatalah beberapa orang ahli Taurat dalam hatinya, “Orang ini menghujat
Allah.”
Yesus
mengetahui pikiran mereka, lalu berkata, “Mengapa kamu memikirkan hal-hal yang
jahat di dalam hatimu? Manakah yang lebih mudah, mengatakan: Dosa-dosamu diampuni,
atau mengatakan: Bangunlah dan berjalanlah?”
Namun,
supaya kamu tahu bahwa di dunia Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa“ – lalu berkatalah
Ia kepada orang lumpuh itu, “Bangunlah, angkat pembaringanmu dan pulanglah ke
rumahmu!” Orang itu pun bangun lalu pulang.
Melihat hal
itu, orang banyak takut lalu memuliakan Allah yang telah memberikan kuasa seperti
itu kepada manusia. (TB2, LAI)
Renungan: Mengapa Ragu?
Pikiran kita
sering kali dipengaruhi oleh keraguan. Kala menghadapi masalah yang terasa
berat, kita khawatir tidak akan sanggup menuntaskannya.
Penulis
Injil menggambarkan sebuah situasi di mana ada seorang lumpuh yang ingin
sembuh. Rupanya ia sudah cukup lama menderita kelumpuhan ini. Tidak ada upaya
yang berhasil menyembuhkannya sampai ketika teman-temannya mengetahui Yesus
datang. Dengan keyakinan kuat mereka membawa si lumpuh ke depan Yesus agar bisa
disembuhkan oleh-Nya.
Melihat apa
yang diceritakan di sini, kita bisa bertanya pada diri kita:
1.
Apakah kita pernah menghadapi masalah yang berat, seakan tak
mungkin terpecahkan?
2.
Jika ya, bagaimana kita menyiapkan diri menghadapi kenyataan itu? Menyerah,
atau terus mencari jalan keluar?
Jangan
lupa, kita punya Yesus! Banyak orang dalam cerita Injil mengingatkan kita bahwa
Yesus memiliki kewenangan dan kuasa melakukan segala hal yang di mata manusia
terlihat tidak mungkin. Cerita ini menggambarkan Yesus yang mengampuni dosa si
lumpuh, dan ketika hal itu dipermasalahkan oleh sebagian orang, Yesus justru
semakin membuktikan kuasa-Nya nyata dengan menyembuhkan si lumpuh tersebut.
Pelajaran
bagi kita dari cerita ini adalah
1.
Kita perlu yakin betul bahwa di dalam Yesus ada jalan keluar yang
tersedia bagi kita dalam memecahkan masalah
2.
Kita perlu mengusahakan jalan yang sesuai dengan kehendak Tuhan,
sebab jika jalan yang kita tempuh salah, maka kita akan sulit menemukan jalan
keluar
3.
Akuilah Tuhan dalam setiap pergumulan dan permasalahan yang kita
alami; di situ kita belajar menyerahkan diri dalam kuasa-Nya dan tidak bermegah
atas kemampuan sendiri; jika masalahnya selesai, itu bukan karena keperkasaan
dan kehebatan kita, sehingga tak layak kita menyombongkannya. Sebaliknya,
hendaklah dengan rendah hati kita bersyukur kepada Tuhan
4.
Si lumpuh dalam cerita ini dibawa kepada Yesus oleh teman-teman dari
komunitasnya. Ini memperlihatkan bahwa kita butuh orang lain juga kala
menghadapi masalah hidup. Jangan sungkan mengakui dan meminta pertolongan kepada
teman sebab kita tidak bisa selalu menyelesaikan persoalan kita seorang diri. Bukankah
teman atau kerabat dihadirkan Tuhan juga sebagai anugerah bagi kita?
Terpenting,
kita diajak melihat bahwa semua ini membutuhkan proses. Marilah menikmati
proses penyelesaian masalah agar kita bisa melihat pekerjaan Roh Kudus dinyatakan
dalam permasalahan kita. Semoga dengan begitu kita mengalami pertumbuhan spiritual
dalam mengarungi perjalanan hidup.
Doa Syafaat
Mari
mendoakan supaya setiap anggota keluarga saling mengasihi dan mengampuni
Nyanyi Bersama
PKJ 281 – Tiap Orang
Harus Tahu
Tiap orang harus tahu, tiap orang harus tahu,
tiap orang harus tahu, siapa Yesus!
Dia bagai Bunga
bakung,
Bintang Fajar
cemerlang,
yang terindah tak
bertara;
tiap orang harus tahu!
Dia Penyembuh
ragaku,
Jurus’lamat jiwaku;
Dia membaptiskan aku
dengan api Roh
Kudus!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar