Lihatlah Lebih Dekat - Kamis, 5 Oktober 2023

 Kamis, 5 Oktober 2023

SAAT TEDUH


NYANYIAN PEMBUKA

NKB 133    SYUKUR PADA-MU, YA ALLAH

Syukur padaMu, ya Allah, 
atas s’gala rahmatMu;
Syukur atas kecukupan 
dari kasihMu penuh.
Syukur atas pekerjaan, 
walau tubuhpun lemban;
Syukur atas kasih sayang 
dari sanak dan teman.

Syukur atas bunga mawar, 
harum, indah tak terp’ri.
Syukur atas awan hitam 
dan mentari berseri.
Syukur atas suka-duka 
yang ‘Kau b’ri tiap saat;
Dan FimanMulah pelita 
agar kami tak sesat.

Syukur atas keluarga 
penuh kasih yang mesra;
Syukur atas perhimpunan 
yang memb’ri sejahtera.
Syukur atas kekuatan 
kala duka dan kesah;
Syukur atas pengharapan 
kini dan selamaNya!


DOA PEMBUKA



BACAAN ALKITAB   Yeremia 2: 14-22



RENUNGAN

    Suatu kali, ada seorang yang merasa bahwa dirinya tidak bisa menemukan kepuasan. Selalu ada saja yang kurang darinya, atau dari kinerjanya, dan semua yang dilihatnya seakan tidak bisa memuaskan keinginannya. Tidak ada yang sesuai dengan keinginannya. Dengan perasaan itu, dia memandang hidup dengan cara yang lain. Hidup itu penuh dengan kekecewaan, sehingga dia putus asa dan menjalani kesehariannya seperti zombie.
    Kehampaan yang dirasakan ini mirip dengan apa yang dirasakan oleh orang Israel pada masa zaman nabi Yeremia. Mereka merasa Tuhan kurang mampu melindungi. Bagi mereka, Tuhan tidak selalu bisa mencukupkan apa yang dibutuhkan. Pemimpin dan umat meresa Tuhan belum menyatakan kuasa-Nya untuk menyelamatkan mereka. Mereka tidak sepenuhnya yakin pada Tuhan.
    Untuk mengisi kehampaan itu, mereka mendekati bangsa-bangsa lain yang dianggap lebih hebat dan mampu menolong. Mesir dan Asyur memang merupakan bangsa yang kuat dan besar pada masa itu. Namun, mereka tidak mengenal Tuhan. Oleh karena itu, tidak heran jika akhirnya ada kesepakatan yang harus dipenuhi sebagai perjanjian kerjasama politik di mana orang-orang Israel harus menyembah dewa-dewa, raja, dan yang berkuasa menurut bangsa-bangsa tersebut. Konsekuensi itu diterima dan dilakukan oleh orang Israel (ay. 17).
    Demikianlah jadinya bangsa pilihan Tuhan ini menjadi bangsa yang meninggalkan Tuhan. Apa yang menjadi bacaan kita hari ini menunjukkan kekecewaan Tuhan terhadap orang Israel. Kecewa bukan karena sikap orang Israel saja, tetapi juga karena meragukan kuasa Tuhan. Padahal, Tuhan sudah berkarya lewat banyak hal mulai dari perjalanan bangsa ini keluar dari Mesir. Tetapi kemudian mereka kembali kepada Mesir, mengandalkan kekuatan dan kuasanya.
    Tuhan tidak kurang kuat untuk menolong. Tuhan bukan sosok yang tidak tahu apa yang harus Ia lakukan. Seringkali, manusialah yang mengambil kesimpulan seperti itu karena merasa hampa. Sebesar apapun karya Tuhan rasanya tidak mampu mengisi kehampaan itu karena kurangnya rasa bersyukur dan berserah. Ini berujung pada pencarian kuasa dan kekuatan yang lain, yang dianggap mampu memenuhi apa yang kurang selama ini.
    Sadarilah bahwa Tuhan sudah memberi lebih dari cukup untuk setiap umat-Nya. Lihat segalanya lebih dekat, maka kita akan mengerti betapa kuat, dahsyat, dan berkuasanya Tuhan kita itu.


DOA SYAFAAT
  • Berdoa agar kaum muda menyadari dan mempersiapkan diri sebagai pemimpin sejak dini.


NYANYIAN PENUTUP
KJ 64 AJAIB BENAR ANUGERAH
Ajaib benar anugerah
Pembaru hidupku
Ku hilang buta bercela
Oleh-Nya aku sembuh.

Ketika insaf ku cemas
Sekarang ku lega
Syukur bebanku telah lepas
Berkat anugerah.

Ku dapat janji yang teguh
Ku harap sabdaNya
Dan Tuhanlah perisaiku
Tetap selamanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Dipulihkan, Diberkati, dan Dikuatkan oleh DIA”

Sabtu, 20 Desember 2025 SAAT TEDUH   PUJIAN PEMBUKA NKB. 143 _ Janji Yang Manis   Janji yang manis: ” ‘Kau tak ‘Ku lupakan”, tak terombang-a...