Tataibadah Harian
Rabu, 6 September 2023
Setan vs
Setan?
Saat Teduh
Nyanyi Bersama
NKB 1 – Hai Kristen,
Nyanyilah
Hai kristen,
nyanyilah – haleluya! Amin!
Rajamu pujilah –
haleluya! Amin!
Padukan suaramu
di dapan Tuhanmu,
Nyanyikanlah merdu –
haleluya! Amin!
Hatimu angkatlah –
haleluya! Amin!
Mari bersoraklah –
haleluya! Amin!
Tuhan Sahabatmu
tinggal bersamamu,
Kasih-Nya pun teguh
– haleluya! Amin!
Mazmur 17
Dengarkanlah,
TUHAN, perkara yang benar,
perhatikanlah
seruanku;
berilah
telinga akan doaku,
dari
bibir yang tidak menipu.
Dari pada-Mulah
kiranya datang penghakiman:
mata-Mu
kiranya melihat apa yang benar.
Bila
Engkau menguji hatiku,
memeriksanya pada waktu malam,
dan
menyelidiki aku,
maka
Engkau tidak akan menemui sesuatu kejahatan;
mulutku
tidak terlanjur.
Tentang perbuatan
manusia,
sesuai
dengan firman yang Engkau ucapkan,
aku
telah menjaga diriku
terhadap
jalan orang-orang yang melakukan kekerasan;
langkahku
tetap mengikuti jejak-Mu,
kakiku
tidak goyang.
Aku
berseru kepada-Mu,
karena
Engkau menjawab aku, ya Allah;
sendengkanlah
telinga-Mu kepadaku,
dengarkanlah
perkataanku.
Tunjukkanlah
kasih setia-Mu yang ajaib,
ya
Engkau, yang menyelamatkan orang-orang
yang
berlindung pada tangan kanan-Mu terhadap pemberontak.
Persiapan
merenung
NKB 117 –
Bersabdalah, Tuhanku
Bersabdalah, Tuhanku
tetap di relung hatiku;
nyatakanlah
maksud-Mu, memandu seg’nap langkahku.
Firman-Mu ya
Tuhanku, setiap saat kuperlu
dan jadilah suluhku,
sehingga hatiku teguh.
Pembacaan
Alkitab
Seorang
membacakan Yeremia 17.5-18
Seorang
lain membacakan Matius 12.22-32
Kemudian
dibawalah kepada Yesus seorang yang kerasukan setan. Orang itu buta dan bisu,
lalu Yesus menyembuhkannya, sehingga orang bisu itu berkata-kata dan melihat. Maka
takjublah sekalian orang banyak itu, katanya, “Apakah Dia ini Anak Daud?” Namun,
ketika orang Farisi mendengarnya, mereka berkata, “Orang ini mengusir setan
dengan kuasa Be’elzebul, pemimpin setan.” Yesus mengetahui pikiran mereka lalu
berkata kepada mereka, “Setiap kerajaan yang terpecah pasti binasa dan setiap
kota atau rumah tangga yang terpecah tidak akan bertahan. Demikianlah juga
kalau iblis mengusir iblis, ia pun terpecah dan melawan dirinya sendiri;
bagaimanakah kerajaannya akan bertahan? Jadi, jika Aku mengusir setan dengan
kuasa Be’elzebul, dengan kuasa siapakah pengikut-pengikutmu mengusirnya? Karena
itu, merekalah yang akan menjadi hakimmu. Namun, jika Aku mengusir setan dengan
kuasa Roh Allah, maka Kerajaan Allah sudah datang kepadamu. Atau, bagaimanakah
orang dapat memasuki rumah seorang yang kuat dan merampas hara bendanya apabila
ia tidak lebih dulu mengikat orang kuat itu? Sesudah itu barulah ia merampok
rumahnya. Siapa yang tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa yang tidak
mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan. Karena itu, Aku berkata kepadamu:
semua dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus
tidak akan diampuni. Apabila seorang mengucapkan sesuatu menentang Anak
Manusia, ia akan diampuni, tetapi jika ia berkata-kata menentang Roh Kudus, ia
tidak akan diampuni, baik di masa ini maupun di masa yang akan datang. (TB2,
LAI)
Renungan: Setan
vs Setan?
Percayakah
kita bahwa pekerjaan Tuhan di dunia ini nyata? Apa saja bentuknya?
Dalam
perikop Injil yang kita baca hari ini diceritakan seorang buta dan bisu dibawa
kepada Yesus, yang kemudian menyembuhkannya. Ternyata bisu dan tulinya orang
itu disebabkan oleh roh jahat yang merasukinya. Jadi Yesus menyembuhkan orang
itu dengan cara mengusir roh jahat dari dalam dia.
Cerita
berlanjut dengan memperlihatkan tuduhan orang Farisi dan ahli Taurat yang
mengatakan bahwa Yesus menyembuhkan orang buta dan bisu itu menggunakan kuasa
setan. Terhadap hal itu Yesus menyanggahnya dan memberi argumen, tidak mungkin setan
mengusir setan. Itu sebuah kemustahilan. Hal ini sekaligus ingin menyatakan
bahwa perbuatan Yesus itu merupakan pekerjaan Tuhan, bukan pekerjaan setan.
Akan tetapi
orang-orang itu tidak mau percaya juga. Mereka sudah membenci Yesus dan beritikad
membuat Yesus dibenci banyak orang juga. Oleh karena itu mereka terus
menyatakan bahwa Yesus dikuasai setan, dan pekerjaan-Nya juga dipimpin oleh
setan.
Di
bagian akhir cerita Yesus mengatakan sebuah kesimpulan. Katanya, yang menghujat
Roh Allah tidak bisa diampuni. Ucapan itu perlu diartikan dalam konteksnya,
yakni setelah Yesus mengusir setan dengan kuasa Allah, orang-orang Farisi itu
tetap menolak atau tidak menerima pernyataan Yesus. Dengan kata lain mereka
menolak percaya bahkan sengaja menggambarkan pekerjaan Roh Kudus itu sebagai
pekerjaan setan. Ini artinya mereka tidak mau membuka mata mereka bagi
kebenaran dan mengakui kehadiran Allah secara aktif dalam pelayanan Yesus.
Dalam
hidup, kita menjumpai perkara yang sulit dipecahkan. Kalau ternyata akhirnya
hal itu bisa diselesaikan dan hasilnya baik, akankah kita mengakui bahwa itu
terjadi karena Allah bekerja di dalam menyelesaikannya?
Jika ya,
maka kita bukan hanya diajak percaya pada kebenaran tersebut, melainkan
menyikapinya dengan mengabdikan diri secara penuh kepada-Nya. Kita diajak
menjadi pelayan-Nya dan ikut menyebarkan kebenaran itu melalui pelayanan yang
kita lakukan, sebagai bukti kita juga percaya pada kualitas kuasa-Nya yang ajaib.
Doa
Syafaat
Mari
mendoakan:
-
para pelayan Tuhan, supaya semakin menyadari panggilan Tuhan
baginya dan memaknainya dalam menghadirkan tanda-tanda Kerajaan Allah di dunia
-
Kehidupan gereja Tuhan, agar anggota jemaat-anggota jemaat bersedia
berperan dalam pelayanan gerejawi
Nyanyi
Bersama
KJ 222 –
Agungkan Kuasa Nama-Nya
Agungkan kuasa nama-Nya;
malaikat bersujud!
Nobatkan Raja mulia
dan puji Tuhanmu!
Nobatkan Raja mulia
dan puji Yesus, Tuhanmu!
Hai waris Kerajaan-Nya,
agungkan Putra Daud!
Allahmu permuliakanlah
dan puji Tuhanmu!
Allahmu permuliakanlah
dan puji Yesus, Tuhanmu!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar