(Selasa, 05 September 2023)
Saat Teduh
Nyanyian Pembuka
Meski Tak Layak Diriku
(KJ 27 : 1-2)
Meski tak layak diriku,
tetapi kar'na darah-Mu
dan kar'na 'Kau memanggilku,
'ku datang, Yesus, pada-Mu.
Sebagaimana adanya
jiwaku sungguh bercela,
darah-Mulah pembasuhnya;
'ku datang, Tuhan, pada-Mu.
Pembacaan Mazmur 17
(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)
Doa Pembuka dan Firman
(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)
Pembacaan Alkitab
Perjanjian Lama : 2 Samuel 11:27b - 12:15
Perjanjian Baru : Wahyu 3 : 7-13
Renungan
Berbuat salah adalah yang bisa saja dialami oleh seseorang dalam kehidupan ini. Hal ini bisa terjadi karena kita adalah manusia yang tidak sempurna. Sekalipun kita sudah berusaha untuk berhati-hati dan teliti dalam menjaga diri, namun terkadang masih saja kita melakukan kesalahan dalam kehidupan kita. Baik itu kesalahan yang berdampak sempit maupun yang berdampak luas. Jika kita dasar bahwa sebagai manusia, kita tidak luput dari kesalahan, maka salah satu sikap yang perlu untuk kita miliki dalam kehidupan ini adalah berani untuk mengakui kesalahan kita dan menanggung segala resiko atas kesalahan yang pernah kita buat dalam kehidupan kita. Selain itu, kita juga perlu memiliki sikap yang mau untuk diingatkan, supaya kita bisa memperbaiki apa yang salah itu.
Hal itulah yang juga diingatkan nabi Natan kepada Daud. Kitab 2 Samuel 11:27b - 12:15 memeberikan gambaran tentang bagaimana nabi Natan diutus Allah untuk memperingatkan Daud tentang kesalahannya. Di hadapan Allah, Daud telah melakukan tindakan yang tidak benar. Perbuatannya mengambil Batsyeba dari tangan Uria adalah perbuatan yang tidak dapat dibenarkan di hadapan Allah. Nabi Natan menyampaikan bahwa Daud harus menanggung segala konsekuensi yang timbul dari tindakannya itu. Dia menyampaikan kepada Daud tentang apa yang akan Allah lakukan terhadap Daud atas kesalahan itu. Mendengar apa yang disampaikan oleh nabi Natan kepadanya, Daud tidak menjadi marah atau berusaha untuk membela dirinya. Daud menunjukkan sikap yang menandakan bahwa dia menyadari akan kesalahannya. Dia berkata kepada nabi Natan, "Aku sudah berdosa kepada TUHAN". Bahkan Daud menerima konsekuensi apapun yang harus dia hadapi akibat perbuatannya yang salah itu.
Sikap seperti yang Daud tunjukkan inilah yang perlu untuk dimiliki oleh setiap umat Tuhan. Sebab, sebagai manusia yang masih hidup di dunia, terkadang kita pun tidak luput dari perbuatan yang tidak benar. Kemauan kita untuk mengakui kesalahan kita adalah pintu bagi kita untuk dapat memperbaiki diri di kemudian hari. Orang yang berani untuk mengakui salah, tentunya akan menindaklanjutinya dengan sikap hidup yang berusaha untuk tidak melakukan kesalahan itu lagi dalam hidupnya. Inilah yang kita perlukan di tengah ketidaksempurnaan kita sebagai umat Allah. Kita perlu untuk terus belajar memperbaiki diri kita dari segala kesalahan yang pernah kita lakukan dalam kehidupan kita.
Kiranya kita dimampukan untuk secara bertahap mewujudkan keteladanan Daud ini dalam kehidupan kita. Tuhan memberkati. Amin.
Doa Syafaat dan Penutup
Berdoalah bagi gereja di berbagai tempat agar tetap memiliki kepedulian terhadap masyarakat yang ada di sekitarnya dan tetap terbuka untuk membangun persatuan dengan mereka.
Nyanyian Penutup
Pada-Mu, Tuhanku, Kubawa Dosaku
(PKJ 151 : 1-2)
Pada-Mu, Tuhanku, kubawa dosaku.
segala salahku melanggar firman-Mu.
Refrain:
Hapuskan dosaku, sucikan diriku.
Jadikan diriku anak-Mu yang benar.
Pada-Mu, Tuhanku, kumohon kuasa-Mu,
supaya 'kuteguh mengikut firman-Mu.
(kembali ke refrain)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar