Prinsip Hidup

 (Selasa, 19 September 2023)

 

Saat Teduh

 

Nyanyian Pembuka 

 

Angkatlah Hatimu Pada Tuhan

(PKJ 4 : 1-2)

 

Angkatlah hatimu pada Tuhan,

Bunyikan kecapi dan menari.

Jangan lupa bawa persembahan.

Mari kawan, ajak teman

bersama menyembah.


Refrain:

    Sorak-sorak, sorak: Haleluya!

    Mari, mari, mari nyanyilah

    Pujilah Tuhan yang Mahakudus

    Mari kawan, ajak teman

    bernyanyilah terus.


Janganlah mengaku anak Tuhan

Jika engkau mengeraskan hati

Jadilah pelaku firman Tuhan

Mari kawan, ajak teman

bersama menyembah

(kembali ke refrain)


Pembacaan Mazmur 133

(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)


Doa Pembuka dan Firman

(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)


Pembacaan Alkitab

Perjanjian Lama : Kejadian 49:29 - 50:14

Perjanjian Baru : Roma 14:13 - 15:2


Renungan 

    Hidup di tengah komunitas yang beragam terkadang membuat kita mengalami gesekan dan singgungan yang membuat hubungan kita dengan orang lain menjadi terganggu. Semakin beragam komunitas di mana kita berada, semakin besar pula potensi gesekan dan singgungan yang dapat terjadi antara kita dengan orang lain yang ada di sekitar kita. Lalu, bagaimana caranya agar gesekan dan singgungan itu dapat diminimalisir, sehingga relasi kita dengan orang lain tetap dapat terpelihara dengan baik? Dalam hal inilah kita dapat belajar dari apa yang dinasihatkan Paulus kepada Jemaat di Roma dalam surat Roma 14:13 -15:3. 

   Pada waktu itu, terjadi perbedaan pandangan dalam kehidupan jemaat Tuhan di kota Roma.  Sekalipun mereka semua adalah orang yang telah percaya kepada Tuhan Yesus, ternyata tetap saja ada perbedaan di antara mereka. Sebagian dari mereka adalah orang-orang yang memiliki pandangan bahwa semua makanan boleh mereka makan. Sementara sebagian lagi memandang bahwa ada makanan-makanan tertentu yang tidak boleh dimakan, sebab makanan itu adalah makanan yang najis. Perbedaan pandangan itu membuat mereka saling berselisih dan saling menghakimi satu dengan yang lain. Kelompok yang satu menganggap dirinya paling benar dan kelompok yang lain salah.   

   Di tengah situasi kehidupan umat Tuhan yang demikian, Paulus menasihatkan agar mereka tidak saling menghakimi. Paulus mengatakan: "Karena itu janganlah saling menghakimi lagi! Tetapi lebih baik kamu menganut pandangan ini: Jangan kita membuat saudara kita jatuh atau tersandung!" (ay.13) Paulus mengajak umat Tuhan untuk menahan diri dan menjaga diri mereka agar jangan sampai di tengah perbedaan yang mereka miliki, mereka menjadi orang-orang yang saling menyakiti dan membuat sesamanya terjatuh. Sebab ketika mereka saling menyakiti, maka mereka telah meninggalkan prinsip hidup saling mengasihi, sebagaimana yang dikehendaki Tuhan. Paulus mengatakan: "Sebab jika engkau menyakiti hati saudaramu oleh karena sesuatu yang engkau makan, maka engkau tidak hidup lagi menurut tuntunan kasih." (ay.15)  Selain itu, di tengah perbedaan yang ada di antara mereka, Paulus juga mengajak umat Tuhan untuk menunjukkan sikap hidup yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun satu dengan yang lain.  Bukan malah menunjukkan sikap hidup yang saling merusak damai sejahtera yang telah Tuhan hadirkan dalam kehidupan umat Tuhan. (ay. 20-21)

    Belajar dari apa yang dinasihatkan Paulus tersebut, maka setidaknya ada 3 prinsip hidup yang perlu untuk kita pegang, di saat kita hidup di tengah lingkungan sosial yang beragam: (1) Jangan saling menghakimi, (2) Belajar untuk saling menahan diri dan menjaga diri agar tidak menjadi batu sandungan, dan (3) Mengutamakan apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun. Kiranya ketiga prinsip hidup ini juga kita miliki dalam kehidupan kita sebagai umat Tuhan yang di tempatkan di tengah masyakarat dan lingkungan kita saat ini. Tuhan memberkati. Amin.


Doa Syafaat dan Penutup

Berdoalah agar gereja dan umat Tuhan dimampukan untuk menjaga hubungan baik dengan masyarakat yang ada di sekitarnya.


Nyanyian Penutup

 

Damai di Dunia

(PKJ 67)

 

Damai di dunia dan kitalah dutanya

Damai sejahtera, amalkanlah maknanya,

Allah, Bapa kita, kita anak-Nya,

rukun bersaudara penuh bahagia.

Damai di dunia dan inilah saatnya.

Ucapkan ikrarmu, jalankan perintah-Nya,

Setiap kata dan karya kita memuji nama-Nya.

Damai di dunia, kini dan selamanya.

Kini dan selamanya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Dipulihkan, Diberkati, dan Dikuatkan oleh DIA”

Sabtu, 20 Desember 2025 SAAT TEDUH   PUJIAN PEMBUKA NKB. 143 _ Janji Yang Manis   Janji yang manis: ” ‘Kau tak ‘Ku lupakan”, tak terombang-a...