Kamis, 14 September 2023
SAAT TEDUH
NYANYIAN PEMBUKA
KJ 366 YA KASIH YANG MERANGKULKU
Ya kasih yang merangkulku,
penghibur jiwa yang lelah,
kub'ri kembali hidupku,
supaya dalam sumber-Mu
bertambah murnilah.
Ya Cahya yang t'rang benderang,
Penyuluh di jalan gelap,
obor hatiku yang remang
hendak kusulut pada-Mu
agar bertambah t'rang.
Ya sukacita yang penuh
di balik tangis dan erang,
sentiasa Kau menantiku.
Ku yakin setelah gelap
bersinar surya t'rang.
DOA PEMBUKA
BACAAN ALKITAB Kejadian 37: 12-36
RENUNGAN
Jika mengamati berita-berita di media, ada saja tindakan pembunuhan yang keji terjadi di negara ini. Beragam alasan menjadi dasar untuk menghilangkan nyawa orang lain, bahkan kerabat dan orang terkasih. Baru-baru ini saya membaca berita tentang seorang yang tega menghabisi temannya karena sering dipotong perkataannya ketika berbicara. Sakit hati menjadi penyebab yang cukup banyak dalam kasus pembunuhan.
Mungkin sakit hati itu juga yang dirasakan oleh saudara-saudara Yusuf sehingga mereka berniat untuk membunuhnya (ay. 19-20). Artinya, rasa benci dan tidak suka itu sudah ditumpuk sedemikian lama sehingga memuncak pada saat Yusuf datang seorang diri. Munculnya niat untuk membunuh karena ada kesempatan, tepat seperti yang dikatakan tokoh Bang Napi: "Kejahatan terjadi bukan hanya karena niat pelakunya, tetapi karena ada kesempatan. Waspadalah!"
Mencermati bagian Alkitab ini, tidak heran kemudian semua orang Kristen diminta untuk memelihara kasih dalam hidupnya. Di dalam kasih, tidak ada iri hati dan sakit hati. Dengan memiliki kasih, tidak ada ruang untuk niat mencelakakan orang lain demi kepuasan diri sendiri. Itulah pentingnya untuk hidup dalam kasih bersama dengan orang-orang terdekat.
Walaupun tidak jadi dibunuh, Yusuf kemudian dijual (ay. 28). Tetap saja itu terjadi karena rasa iri hati dan sakit hati tidak hilang dalam diri saudara-saudara Yusuf. Betapa bahayanya jika memelihara kebencian! Saudara sendiri bisa dijual dan mereka mendapatkan keuntungan ganda: tidak ada lagi yang menyebalkan dan mereka mendapat uang.
Tindakan ini tentu tidak dijadikan sebagai teladan, tetapi pembelajaran. Kasih itu harus ditunjukkan secara nyata oleh semua anggota keluarga, bukan hanya sebagian atau hanya satu orang. Sebagai keluarga Kristen, yang seharusnya dihilangkan adalah perasaan yang berpotensi merusak kesatuan, bukan kehadiran satu sama lain. Seringkali bersikap cuek dan diam saja menjadi cara ampuh untuk menghindari konflik. Namun, itu bukanlah solusi. Cara untuk menyelesaikan konflik adalah dengan membicarakannya dengan semua yang terlibat dan menyelesaikannya bersama-sama sebagai keluarga.
Yang seharusnya bisa dijual adalah barang-barang berharga, bukan orang-orang yang berharga. Jangan samakan orang-orang terkasih kita dengan barang, yang jika kita tidak suka bisa mudah disingkirkan, dijual, atau ditukar dengan yang lain. Sebagai sesama manusia, penyelesaian terbaik adalah dengan saling terbuka satu sama lain. Biarlah ini menjadi pelajaran bagi kita sekalian untuk tetap membuka ruang kasih dan pengampunan. Amin.
DOA SYAFAAT
- Berdoa agar gereja memberikan kesempatan bagi anak muda untuk berkreasi.
LAGU PENUTUP
KJ 406 YA TUHAN, BIMBING AKU
Ya Tuhan bimbing aku di jalanku,
sehingga 'ku selalu bersama-Mu.
Engganlah 'ku melangkah setapakpun,
'pabila Kau tak ada di sampingku.
Lindungilah hatiku di rahmat-Mu
dan buatlah batinku tenang teduh.
Dekat kaki-Mu saja 'ku mau rebah
dan tidak ragu-ragu 'ku berserah.
Dan bila tak kurasa kuasa-Mu,
Engkau senantiasa di sampingku.
Ya Tuhan, bimbing aku di jalanku,
sehingga 'ku selalu bersama-Mu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar