Tataibadah Harian
Rabu, 13 September 2023
Kekuatan
Percaya
Saat Teduh
Nyanyi Bersama
PKJ 2 – Mulia, Mulia
Nama-Nya
Mulia, mulia nama-Nya.
Bagi Yesus, kemuliaan,
puji, sembah!
Mulia, kekuasaan-Nya
memb’ri berkat bagi jemaat,
bersyukurlah!
Pujilah, tinggikanlah
Raja-Mu Yesus,
Dialah selamanya Sang Raja
benar!
Mulia, mulia nama-Nya.
Sang Penebus, Mahakudus,
Mahabesar!
Mazmur 119.65-72
Kebajikan telah
Kaulakukan kepada hamba-Mu, ya TUHAN,
sesuai
dengan firman-Mu.
Ajarkanlah
kepadaku kebijaksanaan dan pengetahuan yang baik,
sebab
aku percaya kepada perintah-perintah-Mu.
Sebelum
aku tertindas, aku menyimpang,
tetapi
sekarang aku berpegang pada janji-Mu.
Engkau
baik dan berbuat baik;
ajarkanlah
ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.
Orang
yang kurang ajar menodai aku dengan dusta,
tetapi
aku, dengan segenap hati aku akan memegang titah-titah-Mu.
Hati
mereka tebal seperti lemak,
tetapi
aku, Taurat-Mu ialah kesukaanku.
Bahwa
aku tertindas itu baik bagiku,
supaya
aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu.
Taurat
yang Kausampaikan adalah baik bagiku,
lebih
dari pada ribuan keping emas dan perak.
Persiapan
merenung
NKB 116 – Siapa Yang
Berpegang
Siapa yang berpegang
pada sabda Tuhan
dan setia
mematuhinya,
hidupnya mulia dalam
cahya baka
bersekutu dengan
Tuhannya.
Percayalah dan pegang sabda-Nya;
hidupmu dalam Yesus sungguh bahagia!
Kasih-Nya yang kekal
takkan kita kenal
sebelum pada-Nya
berserah.
Hidup bahagia
disediakan-Nya
bagi yang berpegang
pada-Nya.
Pembacaan
Alkitab
Seorang
membacakan Imamat 16.1-5, 20-28
Seorang
lain membacakan Matius 21.18-22
Pada pagi
hari dalam perjalanan-Nya kembali ke kota, Yesus merasa lapar. Di pinggir jalan
Ia melihat pohon ara lalu pergi ke situ, tetapi Ia tidak menemukan apa-apa pada
pohon itu selain daun-daun saja. Katanya kepada pohon itu, “Engkau tidak akan
berbuah lagi selama-lamanya!” Seketika itu juga keringlah pohon ara itu.
melihat kejadian itu tercenganglah murid-murid-Nya, lalu berkata, “Bagaimana
mungkin pohon ara itu sekonyong-konyong menjadi kering?” Yesus menjawab mereka,
“Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Jika kamu percaya dan tidak bimbang, kamu
bukan saja dapat melakukan apa yang Kulakukan terhadap pohon ara itu, tetapi
juga jika kamu berkata kepada gunung ini: Terangkat dan terbuanglah ke dalam
laut! hal itu akan terjadi.
Jika kamu
percaya, apa saja yang kamu minta dalam doa, kamu akan menerimanya.” (TB2, LAI)
Renungan: Kekuatan
Percaya
Kita mengaku
percaya kepada Tuhan. Akan tetapi, sungguhkah percaya kita memiliki kekuatan
yang berdampak terhadap kehidupan?
Dalam
perikop Injil yang kita baca hari ini diceritakan sikap Yesus setelah melihat
pohon ara yang tidak berbuah. Ia mengucapkan kata-kata dan dalam sekejap
terjadi perubahan pada pohon tersebut. Hal ini mengejutkan para murid-Nya. Mereka
kaget mengapa tiba-tiba pohon itu bisa tiba-tiba mati seluruhnya.
Hal yang
mau diangkat Yesus sebagai pembelajaran adalah sikap percaya para murid. Jikalau
mereka sungguh percaya, maka apapun yang mereka kehendaki bisa terwujud. Akan tetapi
percaya tentu bukanlah sesuatu yang bisa diartikan hanya berwujud keinginan dan
keyakinan, melainkan terhadap Yang benar dan berkuasa.
Tentulah
ini artinya percaya berkaitan dengan siapa yang dipercaya. Jika seseorang
mempercayai Tuhan, maka artinya ia setuju dengan ketetapan dan kehendak-Nya. Maka
itu pulalah yang akan terlontar dalam doanya.
Dalam
percaya kepada Tuhan terkandung semangat mengandalkan Dia dan bergantung
sepenuhnya pada kuasa-Nya. Selain menerima dan memberlakukan kebenaran-Nya,
kita perlu juga berserah penuh pada Tuhan. Terkadang kita lebih mengandalkan
diri sendiri dan kecewa kalau apa yang kita harapkan menemui kegagalan. Padahal
sebetulnya di balik setiap peristiwa yang kita alami, Tuhan bekerja dan sedang
menyatakan diri-Nya dalam kehidupan.
Doa
Syafaat
Mari
mendoakan:
-
para pelayan Tuhan, supaya semakin memahami makna melayani secara
sungguh, sesuai dengan maksud dan kehendak Tuhan
-
Kehidupan gereja Tuhan, agar terus memperbaiki diri menyongsong tantangan
yang dihadapi
Nyanyi
Bersama
NKB 121 – Yesus Tuhanku,
Dialah Segalanya
Yesus Tuhanku, Dialah segalanya;
dalam pergumulan dunia, Yesus
Tuhanku!
Dialah Sahabatku paling
akrab dan teguh;
Dia kupegang selalu: Yesus
Jurus’lamatku.
Dialah tujuanku
dalam perjuanganku;
yang Ia mulai
dalamku, digenapkan-Nya penuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar