JANGAN MENGHASUT! - Kamis, 11 Agustus 2023

 Kamis, 10 Agustus 2023


SAAT TEDUH


NYANYIAN PEMBUKA

PKJ 270 ISILAH MATAKU DENGAN CITRA SALIB-MU (2x)

Isilah mataku dengan citra salib-Mu
Dengan kasih-Mu penuhi hatiku
Isilah mulutku dengan syukur pada-Mu
Hidupku seluruhnya milik-Mu


DOA PEMBUKA



BACAAN ALKITAB    Kis. 17: 10-15



RENUNGAN

    Seorang anak beradu argumen dengan orangtuanya tentang 10 perintah Tuhan. Anaknya bersikukuh bahwa menyontek itu tidak salah karena tidak ada dalam hukum Tuhan. Orangtuanya bingung menjelaskan hal ini. Akhirnya mereka datang ke pendeta jemaatnya supaya anak ini diberi pengertian oleh pendeta.

    "Nak, menyontek memang tidak ada di dalam Alkitab. Tapi berbohong itu ada dan disebutkan dalam 10 perintah. Menyontek adalah tindakan yang membohongi diri sendiri dan berbohong pada orang lain." Demikianlah pendeta itu menjelaskan kepada si anak tentang menyontek.

    Seringkali yang terjadi adalah seperti itu. Tidak ada di Alkitab, tidak diatur di dalam Firman Tuhan, maka itu diperbolehkan. Harus kita ketahui bahwa Alkitab bukan buku hukum yang merinci apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Esensi dari Alkitab adalah Firman Tuhan, yang memberikan pegangan dan ajaran dalam kehidupan manusia.

    Tetapi manusia itu memang unik. Ketika diberi aturan, mereka merasa dikekang. Ketika diberi kebebasan, akhirnya merasa perlu dibuatkan aturan agar tertib. Dengan tingkat kedewasaan dan nalar yang baik, manusia seharusnya tidak lagi mengikatkan diri dengan aturan yang tertulis. Cukup dengan melihat pada esensi dari ajaran Tuhan, kita tahu apa yang harus dilakukan.

    Paulus dan Silas menjadi korban atas ketidakdewasaan manusia pada masa itu. Mereka akan mengabarkan Injil ke daerah Berea, namun mendapat kesulitan akibat hasutan orang-orang Yahudi dari Tesalonika. Mereka tidak suka kepada Paulus dan Silas, lalu mencoba untuk menebarkan kebencian di sana. Mereka melakukannya karena iri hati (ay. 5).

    Iri hati diatur dalam hukum Taurat: "Jangan mengingini milik sesamamu." Lalu menghasut juga diatur, "Jangan bersaksi dusta." Seringkali kita tidak memahami esensi dari hukum ini sehingga hal-hal yang menjadi tindak lanjut dari aturan ini tidak diperhatikan. Walaupun tidak dituliskan "Jangan menghasut", bukan berarti hal itu boleh dilakukan oleh orang-orang yang percaya kepada Tuhan.

    Orang-orang yang menghasut Paulus dan Silas adalah orang Yahudi yang ada di Tesalonika. Mereka mempelajari hukum Taurat, mereka tahu bagaiman harus memberlakukan hukum Taurat itu. Tapi ternyata, mereka belum cukup dewasa untuk bisa bersikap di hadapan Tuhan dan sesamanya.

    10 perintah Tuhan sudah cukup memberikan pengajaran kepada kita bagaimana menjalani hidup di hadapan Tuhan dan juga manusia. Kita yang harus menjadi lebih bijak, menyadari bahwa ada hal-hal yang didasari oleh keinginan maupun hasrat diri yang bertentangan dengan perintah Tuhan. Kita yang harus jadi lebih dewasa dalam bersikap, supaya apa yang kita lakukan sungguh menjadi kesaksian yang hidup.



DOA SYAFAAT

  • Berdoa bagi pemuda-remaja agar mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan diri dalam berbagai bidang


NYANYIAN PENUTUP
PKJ 282 : 1, 4
TUHAN TOLONGLAH BANGUNKAN IMAN
Tuhan tolonglah bangunkan iman, 
pulihkanlah kasih yang remuk
Ubahlah hatiku, jamahlah diriku
Biar di tangan-Mu berbentuk
Tuhan tolonglah bangunkan iman, 
pulihkanlah kasih yang remuk.

Urapi, Tuhan, bibir mulutku
jadi saksi kebaikanMu.
Pakailah diriku, berkati budiku
untuk melukiskan kasihMu.
Urapi, Tuhan, bibir mulutku
jadi saksi kebaikanMu.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Dipulihkan, Diberkati, dan Dikuatkan oleh DIA”

Sabtu, 20 Desember 2025 SAAT TEDUH   PUJIAN PEMBUKA NKB. 143 _ Janji Yang Manis   Janji yang manis: ” ‘Kau tak ‘Ku lupakan”, tak terombang-a...