TUHAN SENANTIASA 'MEMBENTUK' KITA

 

Tataibadah Harian

Rabu, 5 Juli 2023

Tuhan Senantiasa ‘Membentuk’ Kita

 

 

 

                                                Saat teduh

 

Doa pembukaan

Dipimpin seorang anggota keluarga

 

 

Nyanyian Bersama

PKJ 299 – Bersyukur Puji Tuhan

 

Dinyanyikan 4-6x

 

Bersyukur puji Tuhan: Ia sungguh baik!
Bersyukur puji Tuhan: Haleluya!

 

 

Pembacaan Mazmur

Mazmur 119.161-168

Dibacakan oleh seorang anggota keluarga

 

Perenungan Sabda

-                Doa persiapan

-                Pembacaan Alkitab:

Yeremia 18.1-11

Matius 11.20-24

Dibacakan oleh seorang anggota keluarga

 

 

“Tuhan Senantiasa ‘Membentuk’ Kita”

 

Segala hal yang baik; itulah yang dilakukan Tuhan di tengah kehidupan yang diciptakan dan dianugerahkan-Nya kepada setiap ciptaan-Nya.

 

Hal itu tergambar melalui catatan penulis Injil, yang melihat perbuatan Yesus di tengah-tengah orang Betsaida dan Khorazim. Di sana Yesus melakukan berbagai mujizat dan keajaiban. Hal yang dilakukan-Nya demi pertobatan orang-orang di sana.

 

Akan tetapi kebebalan dan kekerasan hati orang-orang Khorazim dan Betsaida tidak luntur. Mereka tetap bebal dan enggan bertobat dari berbagai perilaku buruk yang sebelumnya mereka perbuat. Yesus bahkan membandingkan sikap mereka dengan bangsa-bangsa lain yang juga dianggap jahat, seperti Tirus dan Sidon, bahkan Sodom yang dibinasakan Tuhan. Ini artinya kebebalan mereka sungguh kelewatan; mereka menolak berbalik dari jalan hidup yang sesat!

 

Padahal sepanjang sejarah kehidupan Tuhan terus berusaha membantu manusia menjadi lebih baik. Berbagai upaya dilakukan-Nya agar manusia memperoleh keselamatannya – memang keselamatan berasal dari Tuhan – dan tanpa henti usaha-Nya itu diperkenalkan lewat Alkitab yang sekarang kita jadikan pedoman dan penuntun hidup kita.

 

Di Alkitab – Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru – kita juga menemukan banyak kisah dan kata-kata hikmat nan bijak yang bisa membentuk diri kita jadi lebih dewasa, hingga akhirnya menuai dampak positif, yakni menjadi manusia berguna bagi kehidupan.

 

Dalam kitab Yeremia diperlihatkan upaya Tuhan membentuk – lebih tepatnya menolong manusia membentuk diri (inggris: transforming) ke arah yang lebih baik. Bukan hanya secara fisik, melainkan juga secara mental dan batin, menuju hidup yang semakin murni dan matang. Di situ ditulis gambaran Tuhan bagaikan tukang periuk yang membuat periuk dari tanah liat (yaitu kita, manusia berdosa) dengan kesabaran dan ketekunannya, melalui berbagai cara yang dipandang-Nya tepat.

 

Namun di sisi lain, peran kita sebagai manusia juga ikut menentukan proses pembuatan periuk tersebut. Jika manusia menolak bantuan Tuhan, maka ia tidak akan terbentuk jadi ciptaan yang lebih baik – atau lebih tepatnya diperbaiki dari segala kerusakan yang timbul akibat dosa – dan keselamatan yang dijanjikan Tuhan tidak bisa dialami secara utuh. Oleh karena itu, di saat masih memiliki kesempatan, maukah kita bertobat, supaya bentukan Tuhan atas kita jadi sempurna?

 

 

Doa Bersama

Mari mendoakan:

a.    Kebijakan pemerintah bagi sekolah-sekolah, agar tetap memenuhi protokol kesehatan

b.    Kehidupan setiap keluarga Kristen, agar bisa tetap jadi garam dan terang dunia di lingkup kita masing-masing berada

 

 

Nyanyian Bersama

Bagaikan Bejana

 

Bagaikan bejana siap dibentuk

Demikian hidupku di tangan-Mu

Dengan urapan kuasa Roh-Mu

Ku dibaharui selalu

 

Jadikan ku alat dalam rumah-Mu

Inilah hidupku di tangan-Mu

Bentuklah s’turut kehendak-Mu

Pakailah, sesuai rencana-Mu

 

Ku mau s’perti-Mu, Yesus

Disempurnakan s’lalu

Dalam seg’nap jalanku

Memuliakan nama-Mu

 

Bejana (maksudnya: tanah liat; belum berbentuk sempurna, namun siap dibentuk)

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Dipulihkan, Diberkati, dan Dikuatkan oleh DIA”

Sabtu, 20 Desember 2025 SAAT TEDUH   PUJIAN PEMBUKA NKB. 143 _ Janji Yang Manis   Janji yang manis: ” ‘Kau tak ‘Ku lupakan”, tak terombang-a...