Asli vs Palsu

(Selasa, 4 Juli 2023)


Saat Teduh


Nyanyian Pembuka 


Kuperlukan Jurus'lamat

(KJ 402: 1, 3)


Kuperlukan Jurus'lamat,

agar jangan kusesat;

S'lalu harus kurasakan

bahwa Tuhanku dekat.


Refrain:

    Maka jiwaku tenang,

    takkan takut dan enggan

    bila Tuhanku membimbing

    ku di malam pun tentram.


Kuperlukan Jurus'lamat

dalam langkah juangku;

siang malam, suka duka,

dengan Tuhan kutempuh.

(kembali ke refrain)


Pembacaan Mazmur 119 : 161-168

(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)


Doa Pembuka dan Firman

(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)


Pembacaan Alkitab

Perjanjian Lama : 1 Raja-Raja 21 : 17-29

Perjanjian Baru : 1 Yohanes 4 : 1-6


Renungan

Membedakan barang asli dengan barang palsu terkadang merupakan tindakan yang tidak mudah untuk dilakukan. Sebab, setiap produsen barang palsu biasanya akan berusaha untuk menyesuaikan produknya semirip mungkin dengan produk barang asli yang ditirunya. Produk palsu biasanya seklias pandang akan sangat mirip dengan barang aslinya. Jika kita tidak teliti dan tidak cermat dalam melihatnya, maka akan sangat sulit bagi kita untuk membedakannya. Oleh karena itu, sebagai konsumen yang hendak membeli, kita dituntut untuk berhati-hati agar tidak tertipu dengan produk-produk palsu yang mirip dengan barang aslinya.


Demikian jugalah dalam kehidupan iman kita kepada Allah di tengah dunia ini. Sebagai orang beriman, kita diajak untuk berhati-hati dalam menerima setiap bentuk pengajaran yang disampaikan atas nama Allah. Sebab, tidak semua pengajaran yang mengatasnamakan Allah, benar-benar berasal dari Allah. Ada orang-orang yang berusaha untuk meraih tujuan tertentu dengan membawa nama Allah. Orang-orang seperti inilah yang disebut sebagai nabi-nabi palsu. Mereka mengajarkan apa yang ada dalam kitab suci dengan tujuan bukan supaya umat semakin dekat dengan Allah, melainkan untuk memperoleh keuntungan-keuntungan diri sendiri atau untuk tujuan-tujuan yang lain. Oleh karena itu penulis surat 1 Yohanes mengingatkan kepada umat Tuhan agar kita berhati-hati dalam menerima setiap pengajaran yang disampaikan dengan membawa nama Allah. Firman Tuhan berkata: "Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia." (1 Yoh 4:1)


Lalu, bagaimana cara kita mengujinya supaya kita dapat mengetahui mana yang asli dan mana yang palsu? Dalam hal ini, penulis surat Yohanes mengatakan setidaknya ada 2 hal utama yang harus kita perhatikan supaya kita dapat membedakannya:


1. Dari pengakuan yang terkandung didalamnya. 

Jika pengajaran itu membuat kita semakin dapat mengaku bahwa Yesus Kristus adalah Allah yang menjadi manusia untuk menyelamatkan kita dan hanya Dialah satu-satunya Pribadi yang layak untuk kita percaya dan andalkan, maka pengajaran itu merupakan pengajaran asli yang berasal dari Allah. Sebab, "... setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah, dan setiap roh, yang tidak mengaku Yesus, tidak berasal dari Allah." (1 Yoh 4 : 2-3). 


2. Dari konten atau isi pengajarannya.

Jika pengajaran itu berasal dari Allah, maka pengajaran itu pastinya berisi tentang hal-hal yang dikehendaki Allah untuk kita lakukan dalam kehidupan kita. Pengajaran itu tidak menempatkan hal-hal duniawi sebagai sesuatu yang layak untuk dikejar dan diperjuangkan. Sebab, pengajaran yang berasal dari Allah menolong kita untuk dapat semakin hidup seturut dengan keinginan Allah, bukan keinginan dunia. Oleh karena itu, jika ada pengajaran yang mengajak kita untuk mengesampingkan kehendak Allah demi mengejar hasrat duniawi atau mengajak kita untuk memperalat Allah demi tujuan-tujuan tertentu dalam kehidupan kita, maka pengajaran itu bukan berasal dari Allah. Firman Tuhan berkata: "Mereka berasal dari dunia, sebab itu mereka berbicara tentang hal-hal duniawi dan dunia mendengarkan mereka. Kami berasal dari Allah: barangsiapa mengenal Allah, ia mendengarkan kami; barangsiapa tidak berasal dari Allah, ia tidak mendengarkan kami. Itulah tandanya Roh kebenaran dan roh yang menyesatkan." (1 Yoh 4:5-6)


Dua hal inilah yang perlu untuk kita cermati dalam kehidupan kita sebagai orang beriman agar kita tidak disesatkan oleh berbagai-bagai pengajaran yang kesannya dari Allah, padahal sesungguhnya bukan berasal dari Allah. Oleh karena itu, marilah kita menjadi umat yang kritis dan selektif dalam menerima setiap pengajaran yang disampaikan dalam kehidupan kita oleh berbagai pihak. Pilih dan pilah-lah dengan baik, supaya hidup kita bertumbuh dalam iman kepada Allah secara benar. Jangan asal menerima dan mengikuti, supaya kita tidak tersesat di tengah kehidupan kita sebagai umat Allah. Tuhan memberkati. Amin.

 

Doa Syafaat dan Penutup

Berdoalah agar setiap seluruh masyarakat Indonesia agar tetap cerdas dan bijak dalam menjaga kesehatan dengan menerapkan pola hidup sehat di tengah segala aktifitas keseharian mereka.


Nyanyian Penutup


Ya Yesus, Tolonglah

(KJ 28 : 1, 4)


Ya Yesus tolonglah,

hapuskan dosaku

dan dari nafsu dunia

lepaskan hamba-Mu.


Ya Yesus, pimpinlah,

tetaplah Kau dekat,

supaya ke neg'ri baka

jalanku tak sesat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Dipulihkan, Diberkati, dan Dikuatkan oleh DIA”

Sabtu, 20 Desember 2025 SAAT TEDUH   PUJIAN PEMBUKA NKB. 143 _ Janji Yang Manis   Janji yang manis: ” ‘Kau tak ‘Ku lupakan”, tak terombang-a...