HIDUP DALAM KASIH KARUNIA TUHAN

 Kamis, 6 Juli 2023


SAAT TEDUH


NYANYIAN PEMBUKA

KJ 450: 1-3 HIDUP KITA YANG BENAR

Hidup kita yang benar haruslah mengucap syukur.
Dalam Kristus bergemar; janganlah tekebur.

Ref.
Dalam susah pun senang, dalam segala hal 
aku bermazmur dan ucap syukur; itu kehendak-Nya!

Biar badai menyerang, biar ombak menerjang, 
aku akan bersyukur kepada Tuhanku (Ref.)

Apa arti hidupmu? Bukankah ungkapan syukur,
kar'na Kristus, Penebus, berkurban bagimu! (Ref.)




DOA PEMBUKA



BACAAN ALKITAB    Zakharia 1: 1-6



RENUNGAN

    Ada asap, ada api, demikian kata pepatah. Artinya, tidak ada sesuatu yang muncul tiba-tiba tanpa penyebab. Dalam peristiwa kebakaran, misalnya, biasanya tercium bau asap terlebih dulu. Bisa juga kita melihat ada asap membubung dari suatu tempat. Dari asap itulah kita tahu bahwa ada api di sana.
    Asap merupakan pertanda adanya api. Maka, untuk menghilangkan asap perlu memadamkan apinya.
    Keluhan Tuhan kepada umat Israel adalah asap. Apinya adalah tindakan umat Israel yang sudah terlalu lama dibiarkan menjauh dari Tuhan. Jika mereka taat dan patuh pada Tuhan, maka tidak akan ada keluhan seperti itu.
    Sebagian besar tulisan dalam Perjanjian Lama, isinya merupakan ungkapan Tuhan yang mengeluhkan bagaimana bangsa pilihan-Nya berbalik dari-Nya dan menyembah ilah lain, dewa lain, yang sama sekali tidak sebanding dengan Dia. Begitu juga yang kita baca hari ini. Bahkan kitab Zakharia mencatat, "Janganlah kamu seperti nenek moyangmu..." (ay. 4). Perilaku seperti ini bukan sesuatu yang baru, sudah sejak lama ada kecenderungan untuk berpaling dari Tuhan.
    Maka yang perlu dipadamkan adalah apinya. Dalam hal ini, yang mendasar dan sumber permasalahannya adalah kesetiaan.
    Kesetiaan dibangun atas dasar komitmen dan keyakinan yang teguh. Tuhan telah lebih dulu menyatakan kehadiran-Nya dan juga janji penyertaan-Nya. Namun, manusia sering mengingkari dan menganggap perjanjian dengan Tuhan itu memberatkan, karena membuat mereka tidak 'bebas'. Ketika ada kesempatan untuk berbuat sesuka hati, itulah yang dipilih. Ingkar terhadap perjanjian karena merasa menemukan yang lebih nyaman, lebih baik, lebih menyenangkan.
    Marilah kita merenungkannya: sampai kapan kita mencari apa yang bisa memuaskan kita? Hidup di dalam Tuhan sudah dijamin, keselamatan dan berkat telah diberikan-Nya. Itu sudah cukup. Kepuasan hanya akan menuntun kita pada pencarian tanpa henti, tanpa arah, bahkan menjurus kepada kebinasaan.
    Ingatlah, Tuhan berkata, "... Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." (Ibr. 13: 5) Maka, cukupkan kehidupan kita dengan kasih karunia Tuhan. Padamkan api ketidak-setiaan itu, dan hiduplah dalam kasih karunia Tuhan. Amin.


DOA SYAFAAT
  • Berdoa untuk berhentinya perang Rusia-Ukraina yang menyebabkan terhentinya pasokan bahan pangan.


NYANYIAN PENUTUP

KJ 450: 4-5 HIDUP KITA YANG BENAR

Bertekun bersyukurlah hingga suara-Nya kaudengar:
"Sungguh indah anak-Ku, ungkapan syukurmu."

Ref.
Dalam susah pun senang, dalam segala hal 
aku bermazmur dan ucap syukur; itu kehendak-Nya!

Tuhan Yesus, tolonglah, sempurnakan syukurku.
Roh Kudus berkuasalah di dalam hidupku! (Ref.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Dipulihkan, Diberkati, dan Dikuatkan oleh DIA”

Sabtu, 20 Desember 2025 SAAT TEDUH   PUJIAN PEMBUKA NKB. 143 _ Janji Yang Manis   Janji yang manis: ” ‘Kau tak ‘Ku lupakan”, tak terombang-a...