Hidup tanpa Allah ?
Senin, 10 Juli 2023
SAAT TEDUH
NYANYIAN PEMBUKA
Kau Perkarsa, ‘Ku Lemah (PKJ. 129)
Kau perkasa, ‘ku lemah,
jauhkan ‘ku dari cela.
Hatiku amat tent’ram
asal aku dekat padaMu.
Refrein:
Makin akrab padaMu Yesus,
ini doaku: Tiap hari, Tuhanku,
biar aku dekat padaMu.
Dalam dunia yang kelam,
bila aku tenggelam,
tangan siapa terentang?
Hanya Kau, Tuhan, hanya Engkau!
PEMBACAAN MAZMUR 131
(di bacakan secara berbalasan)
DOA
PEMBACAAN ALKITAB
· Perjanjian Lama : Yeremia 27 : 1 – 11,16-22
· Perjanjian Baru : Roma 1 : 18 - 25
RENUNGAN
Hidup tanpa Allah?
Ketika pergumulan yang sangat berat melanda kehidupan, perasaan sangat menyakitkan terasa dalam hidup. Gelap perjalanan tak ada jalan. Lelah, capek, letih bahkan kekecewaan melanda. Dengan kondisi yang demikian bagaimana menyikapinya? Terkadang ada yang menyikapinya dengan berusaha mengandalkan diri sendiri, berusaha mencari jalan pintas yang menawarkan penyelesaian yang cepat. Akhirnya terlena dengan kondisi yang menurutnya menyenangkan. Sehingga kehidupan yang dijalani hidup tanpa kehadiran Allah.
Apakah akan terus hidup tanpa Allah?
Dalam perikop Roma 1 : 18 – 25, Paulus tidak dapat membayangkan hidup dijalani tanpa Allah … Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih. (Roma 1:20).
Hidup tanpa Allah mengakibatkan terjadinya pemujaan terhadap berhala; Allah digantikan dengan makhluk. Ketika Allah digantikan dengan makhluk, maka manusia hidup tidak dengan iman. Akibat jika hidup tanpa iman, ialah dunia ini akan kekurangan harapan, kehilangan makna dan tujuan. Itulah sebabnya Paulus mengingatkan tentang pentingnya hidup dalam kebenaran … “ Sebab mereka menggantikan kebenaran Allah dengan dusta dan memuja dan menyembah makhluk dengan melupakan Penciptanya yang harus dipuji selama-lamanya, amin. (Roma 1 : 25).
Keputusan untuk kembali menghidupi firman Allah mengandung peringatan saat kita kehilangan kebenaran dan kehilangan jalan kita, kita juga kehilangan Allah, karena Allah tidak dapat dikenal secara penuh tanpa firman-Nya. Tanpa Allah dalam hidup kita akan membawa kita pada hidup yang sia-sia.
Saudaraku … marilah trus upayakan hidup yang dipengaruhi oleh cara kita memandang Allah. Jika kita salah mengenal Allah, prinsip hidup kita pun menjadi keliru. Yakin dan percayalah bahwa Allah mahakuasa yang berjanji akan menyertai kehidupan kita sampai akhir zaman.
SAAT HENING
DOA SYAFAAT DAN PENUTUP
· Tersedia pusat-pusat vaksinasi untuk masyarakat di luar Jawa.
· Berdoa untuk pergumulan keluarga masing-masing.
NYANYIAN PENUTUP
Kau Perkarsa, ‘Ku Lemah (PKJ. 129)
Saat Kau memanggilku
tuntun aku Tuhanku,
hingga pada sisiMu
di rumahMu ‘ku tinggal tetap.
Refrein:
Makin akrab padaMu Yesus,
ini doaku: Tiap hari, Tuhanku,
biar aku dekat padaMu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar