Hidup Sebagai Pelayan - 12 Juli 2023

 

Tataibadah Harian

Rabu, 12 Juli 2023

Hidup Sebagai Pelayan

 

 

 

                                                Saat teduh

 

Doa pembukaan

Dipimpin seorang anggota keluarga

 

 

Nyanyian Bersama

Kasih Setia-Mu

Kasih setiaMu yang kurasakan
lebih tinggi dari langit biru
kebaikan-Mu yang telah Kau nyatakan

lebih dalam dari lautan
Berkat-Mu yang telah kuterima
sempat membuat ku terpesona
apa yang tak pernah kupikirkan
itu yang Kau sediakan bagiku

Siapakah aku ini Tuhan?
jadi biji mata-Mu
Dengan apa ‘kan kubalas Tuhan
selain puji dan sembah Kau

 

Pembacaan Mazmur

Mazmur 131

Dibacakan oleh seorang anggota keluarga

 

Perenungan Sabda

-                Doa persiapan

-                Pembacaan Alkitab:

Yeremia 13.1-11

Yohanes 13.1-17

Dibacakan oleh seorang anggota keluarga

 

 

“Hidup Sebagai Pelayan”

 

Yesus melayani kita dengan mempersembahkan hidup-Nya bagi kita. Ia membasuh kita dengan cara membayar segala dosa kita melalui pengorbanan-Nya. Ia rela mati di kayu salib demi keselamatan kita.  

 

Keselamatan kita diraih hanya ketika kita mau menerima pengorbanan Yesus itu. Kita harus membiarkan diri dibasuh oleh-Nya dalam kebenaran-Nya. Artinya kita harus hidup dalam kebenaran-Nya agar bisa mengalami keselamatan. Bukan dalam kebenaran duniawi. Hanya dalam kebenaran yang diperkenalkan dan diteladankan oleh Yesus!

 

Sikap dasar paling awal yang perlu kita praktekkan adalah menerima pelayanan Yesus bagi kita. Jika kita merasa sanggup mengatasi seluruh masalah hidup, kita takkan merasa membutuhkan pertolongan-Nya lagi, dan akhirnya malah menjauh dari-Nya seraya membiarkan kebenaran kita bekerja dalam hidup kita. Ini tidak menyelamatkan, melainkan membinasakan, sebab kita kotor, dipenuhi dosa. Kekotoran itu membuat kita tidak dapat melangkah secara benar, menuju keabadian dan kekekalan.

 

Kasih Kristus yang dicurahkan atas kita merupakan kasih yang abadi. Tidak pernah berakhir dan selalu bersifat menyelamatkan. Agar bisa merespons kasih ini secara tepat, kita perlu:

1.    Melepaskan diri dari ketergantungan dengan dunia. Yesus mengajak kita hidup bersama-Nya selamanya. Roh Kudus telah menolong kita merasakan pembasuhan Yesus dan mengalami kebenaran-Nya. Terimalah dan berlakukanlah itu, maka kita akan hidup.

2.    Biarkanlah Yesus membasuh kita. Sepanjang perjalanan hidup, kaki kita melangkah dan dipenuhi kekotoran. Biarlah pengampunan Tuhan memenuhi diri kita dan menjadikan kita pribadi yang senantiasa diperbarui dari waktu ke waktu. Kesadaran bahwa kita banyak melakukan kesalahan dan membutuhkan pembasuhan – hanya oleh Yesus – kiranya memampukan kita mengenali pekerjaan Roh Kudus yang senantiasa mengajar, menegur, menyadarkan, memperbaiki kita melalui pembacaan Alkitab.

3.    Siap diutus, melayani sesama. Setelah menerima dan mengalami pembasuhan, kita juga dipanggil melakukan hal yang sama; membasuh sesama manusia yang membutuhkan penyelamatan Tuhan. Menghamba dan merendahkan diri demi melayani orang lain dengan mentalitas siap menerima segala kemungkinan – seperti Yesus mengalaminya juga dalam pelayanan-Nya terhadap manusia – di manapun kita dipercaya melayani. Tuhan sudah mempersiapkan dan melengkapi kita kala membasuh kita, agar dapat melakukan pekerjaan baik dan membiarkan kita menyebarkan cinta kasih Tuhan itu kepada sebanyak mungkin orang di dunia.

 

Dengan menyadari itu, kita diajak melayani – tanpa batasan waktu – sebagai orang yang kakinya telah dibasuh (oleh Yesus). Mari melayani dengan gembira! Tuhan menantikan karya kita di ladang dunia.

 

 

Doa Bersama

Mari mendoakan:

a.    Kebijakan pemerintah mengatasi dampak covid, sekalipun pandemi sudah dianggap selesai

b.    Kesadaran hidup sebagai pelayan – dengan semangat merendahkan diri – sehingga siap diutus di tengah dunia yang perlu penyelamatan Tuhan

 

 

Nyanyian Bersama

PKJ 185 – Tuhan Mengutus Kita

 

Tuhan mengutus kita ke dalam dunia

bawa pelita kepada yang gelap

meski dihina serta dilanda duka,

harus melayani dengan sepenuh.

 

         Dengan senang, dengan senang,

marilah kita melayani umat-Nya.

Dengan senang, dengan senang,

berarti kita memuliakan nama-Nya.

 

Tuhan mengutus kita ke dalam dunia

bagi yang sakit dan tubuhnya lemah.

Meski dihina serta dilanda duka,

harus melayani dengan sepenuh.

 

Tuhan mengutus kita ke dalam dunia

untuk yang miskin dan lapar berkeluh.

Meski dihina serta dilanda duka,

harus melayani dengan sepenuh.

 

Tuhan mengutus kita ke dalam dunia

menolong yatim dan orang yang resah.

Meski dihina serta dilanda duka,

harus melayani dengan sepenuh.

 

Tuhan mengutus kita ke dalam dunia

untuk melawat orang terbelenggu.

Meski dihina serta dilanda duka,

harus melayani dengan sepenuh.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Dipulihkan, Diberkati, dan Dikuatkan oleh DIA”

Sabtu, 20 Desember 2025 SAAT TEDUH   PUJIAN PEMBUKA NKB. 143 _ Janji Yang Manis   Janji yang manis: ” ‘Kau tak ‘Ku lupakan”, tak terombang-a...