Saat Teduh
Nyanyian Pembuka
PKJ 153 – Pakailah seluruh hidupmu (1,2)
Pakailah seluruh hidupmu
dalam ladang dunia.
Tiap harta dan talentamu
pergunakan bagiNya.
Reff:
Berkat
Tuhan tersedia
bagi orang yang meminta;
Dia tahu yang kaubutuhkan
kini dan selamanya.
Sungguh banyak waktu terbuang
untuk hal yang tak perlu.
Tuhan banyak beri peluang
menyalurkan karsamu.
Pembacaan Mazmur 105: 1-11, 37-45
(dibaca secara berbalasan dengan anggota
keluarga)
Doa Pembuka dan Firman
(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)
Pembacaan Alkitab:
Perjanjian Lama : Amsal 4: 10-27
Perjanjian Baru : Lukas 6: 12-19
Renungan
Hospitality, suatu hal dalam dunia kerja yang kesannya sepele. Mereka
menjadi front liner yang biasanya harus berhadapan dengan orang banyak,
mulai dari yang sama-sama ramah, sampai mereka yang rasanya ingin dihujat secara
frontal. Tetapi hospitality ini jugalah yang harus dipunyai bagi
orang-orang yang bekerja di front liner. Salah satu pekerjaan mereka
adalah menolong orang yang datang ke tempat mereka untuk bertemu dengan orang
yang sudah janjian, untuk menolong mereka menyelesaikan masalah mereka, dan juga
membantu mereka jika mereka merasa kebingungan untuk memilih hal yang ditawarkan
dari tempat kerja mereka. Pekerjaan front liner ini menjadi penting,
sebab pertama-tama mereka telah memilah orang-orang tersebut ke beberapa bagian
tergantung apa yang dibuthkan oleh orang-orang. Dan juga mereka menjelaskan
apa-apa saja yang ada dalam kantor mereka, sehingga orang-orang yang datang
jadi lebih paham dan bisa mengerti apa yang ditawarkan perusahaan dan apa yang
menjadi incaran mereka. Pengenalan itulah yang kemudian membuat customer
akan lebih mengerti bagaimana mereka bisa mencari jawaban atas permasalahan
mereka. Sebagai contoh satpam bank. Mereka akan menolong nasabah yang bingung memilih
pengaduan apa yang harus mereka buat, menolong nasabah yang bingung dengan syarat-syarat kalau
mau membuka tabungan, dan biasanya satpam bank akan menjelaskan dan membantu
mereka untuk menentukan pilihan, serta menjelaskan apa-apa saja yang tersedia
dalam bank tersebut. Sehingga nasabah bisa mengenal bank itu lebih dalam lagi,
dan pihak bank nantinya akan bisa mencari apa-apa saja yang ternyata masih belum
ada bagi mereka, tetapi nasabah butuhkan.
Kristus sedang
melakukan persekutuan dengan Bapa, sebelum Ia melanjutkan perjalanan karya-Nya.
Maka Ia berdoa di bukti, dan setelah Ia berdoa, Ia memanggil dua belas orang
dari pengikut-Nya yang banyak dan ketika Ia turun, Yesus melihat bagaimana para
murid yang lain, dan juga orang-orang dari berbagai wilayah datang untuk
mendengarkan Yesus, dan mencari Yesus juga untuk memohon pertolongan. Dan seperti
biasa, Yesus menolong mereka.
Para murid yang
dalam jumlah besar tersebut melihat kedatangan orang banyak yang mencari Yesus,
sebab orang-orang banyak tersebut membutuhkan Yesus, dan mereka menerima orang
banyak tersebut yang datang untuk meminta bantuan Yesus. Sekumpulan orang itu menunggu
untuk menemui mereka untuk membantu permasalahan mereka. Persekutuan Yesus
dengan Bapa adalah sebuah momen tersendiri dimana Yesus membutuhkan waktu untuk
berdoa dan bercakap-cakap dengan Bapa, sehingga peran murid Yesus yang lain (bukan
ke 12 murid) yang menunggu dengan orang banyak yang datang dari berbagai
wilayah menjadi penting, untuk menjelaskan bahwa Yesus akan menemui mereka, sebab
Yesus telah selesai berdoa. Sebagai orang-orang yang datang butuh bantuan,
rasanya agak sulit kalau disuruh sabar, apalagi menunggu (sebab kalau kita
melihat dalam bacaan, ketika Yesus turun, Ia melihat kumpulan orang banyak,
berarti orang-orang itu sudah lebih dulu ada disana, sebelum Yesus). Dengan beberapa
keperluan seperti meminta kesembuhan, mereka ingin dengan cepat permasalahannya
selesai. Tetapi para murid yang lain tentunya harus bisa memberikan pengertian
dan jawaban agar orang-orang yang menunggu, bisa tetap tenang dan menunggu hingga
Yesus selesai melakukan doa-Nya dan melanjutkan karya-Nya. Dan membuat orang
dalam jumlah besar menunggu sudah pasti bukan hal besar, dan tidak mungkin juga
tidak ada desakan. Tetapi ini adalah pelayanan yang dilakukan oleh para murid
yang lain, sebab mereka telah menerima ajaran dari Kristus mengenai melayani,
dan membawa pengenalan mengenai Kristus kepada orang-orang tersebut.
Dalam menjalani kehidupan
sebagai murid Kristus, kita sama dengan para murid yang lain, sebagai front
liner untuk mengenalkan orang lain mengenai Yesus, dan juga menjadi jawaban
permasalahan orang-orang yang mencari Tuhan. Sebagai front liner itu
pulalah, kita harus mencerminkan Kristus agar orang-orang itu bisa mengenal
Dia. Bagaimana mungkin kita bisa mengenalkan Kristus dan menjadi perpanjangan
tangan-Nya kalau kita tidak mencerminkan sikap dan sifatNya? Itulah mengapa
kali ini, kita belajar dari para murid yang lain, untuk menjadi front liner
yang siap untuk menolong orang-orang dan memperkenalkan mereka dengan Kristus. Sama
seperti front liner dalam sebuah perkantoran, kadangkala kita
mendapatkan serangan, penolakan, dan hal buruk lainnya, tetapi kita harus tetap
teguh untuk terus menjalankan visi dan misi Kristus, dan jangan memilih siapa-siapa
saja yang kita layani. Amin
Doa Syafaat dan Penutup
Berdoa agar
pemerintah tanggap dengan perkembangan gangguan kesehatan
Nyanyian Penutup
PKJ 185 – Tuhan mengutus kita (1-5)
Tuhan mengutus kita ke dalam dunia
bawa pelita kepada yang gelap.
Meski dihina serta dilanda duka,
harus melayani dengan sepenuh.
Reff:
Dengan senang, dengan senang,
marilah kita melayani umatNya.
Dengan senang, dengan senang,
berarti kita memuliakan namaNya.
Tuhan mengutus kita ke dalam dunia
bagi yang sakit dan tubuhnya lemah.
Meski dihina serta dilanda duka,
harus melayani dengan sepenuh.
Tuhan mengutus kita ke dalam dunia
untuk yang miskin dan lapar berkeluh.
Meski dihina serta dilanda duka,
harus melayani dengan sepenuh.
Tuhan mengutus kita ke dalam dunia
menolong yatim dan orang yang resah.
Meski dihina serta dilanda duka,
harus melayani dengan sepenuh.
Tuhan mengutus kita ke dalam dunia
untuk melawat orang terbelenggu.
Meski dihina serta dilanda duka,
harus melayani dengan sepenuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar