Pelaku! Bukan Hanya Pendengar!

(Selasa, 09 Mei 2023)


Saat Teduh


Nyanyian Pembuka 


Angkatlah Hatimu Pada Tuhan

(PKJ 4 : 1-2)


Angkatlah hatimu pada Tuhan,

Bunyikan kecapi dan menari.

Jangan lupa bawa persembahan.

Mari kawan, ajak teman bersama menyembah.


Refrein:

    Sorak-sorak, sorak haleluya!

    Mari, mari, mari nyanyilah

    Pujilah Tuhan yang Mahakudus.

    Mari kawan, ajak teman bernyanyilah terus.


Janganlah mengaku anak Tuhan

Jika engkau mengeraskan hati

Jadilah pelaku firman Tuhan

Mari kawan, ajak teman bersama menyembah.

(kembali ke refrein)


Pembacaan Mazmur 102 : 1-17

(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)


Doa Pembuka dan Firman

(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)


Pembacaan Alkitab

Perjanjian Lama : Amsal 3 : 5-12

Perjanjian Baru : Kisah Para Rasul 7 : 44-56


Renungan

    "Masuk telinga kanan, keluar telinga kiri." Itulah ungkapan yang mengingatkan kepada kita tetang sikap diri yang tidak mau untuk memperhatikan dan melakukan apa yang diajarkan dan disampaikan pihak lain kepada kita. Biasanya, orang yang memiliki sikap seperti ini, akan tetap mendengarkan apa yang disampaikan, namun ia tidak memiliki kemauan untuk melakukannya dalam hidup kesehariannya. Sikap inilah yang nampak dalam diri anggota Makamah Agama yang pada waktu itu mengadili Stefanus. 

    Sebagai anggota Makamah Agama, tentulah mereka telah mendengar pengajaran-pengajaran yang disampaikan oleh para nabi di masa lampau. Mereka tentu juga sudah mengetahui apa yang diajarkan hukum Taurat kepada umat Israel. Namun pengajaran dan pengetahuan itu, ternyata tidak serta merta mereka jadikan dasar dalam berlaku dan bersikap di tengah kehidupan. Mereka justru seringkali menunjukkan sikap hidup yang berbeda dengan kebenaran-kebenaran yang telah diajarkan para nabi dan yang terkandung dalam hukum Taurat. Oleh karena itu, kepada mereka, Stefanus berkata: "Kamu telah menerima hukum Taurat yang disampaikan oleh malaikat-malaikat, akan tetapi kamu tidak menurutinya." (Kis 7:53)

    Sikap seperti ini tentu menjadi sikap yang perlu untuk kita hindari dalam kehidupan kita sebagai umat Allah. Tidak cukup bagi kita hanya mendengar dan menerima pengajaran-pengajaran iman yang disampaikan oleh orang-orang yang diutus Allah. Sebagai umat-Nya, kita perlu untuk mempraktikkan dan melakukan apa yang kita dengar dan terima itu dalam kehidupan kita. Sebab, kebenaran firman Tuhan disampaikan kepada kita bukan hanya supaya kita dengar dan kita jadikan sebagai pengetahuan saja, melainkan untuk kita wujudkan dan lakukan dalam kehidupan kita, sehingga hidup yang kita jalani ini menjadi kehidupan yang semakin sesuai dengan kebenaran yang telah Tuhan ajarkan kepada kita. Untuk tujuan itulah, Allah mendidik dan mengajar kita. 

    Oleh karena itu, apa yang diingatkan oleh penulis kitab Amsal dalam Amsal 3:11-12 menjadi hal yang sangat penting untuk kita perhatikan dalam kehidupan kita sebagai umat-Nya. Pada bagian itu, firman Tuhan berkata: "Hai anakku, janganlah engkau menolak didikan TUHAN, dan janganlah engkau bosan akan peringatan-Nya. Karena TUHAN memberi ajaran kepada yang dikasihi-Nya, seperti seorang ayah kepada anak yang disayangi." 

   Sebagai anak-anak Tuhan, kita diajak untuk tidak hanya mendengar dan menerima firman Tuhan dalam kehidupan kita, melainkan kita perlu untuk mempraktikkan apa yang telah Tuhan firmankan itu dalam kehidupan kita setiap hari. Janganlah kita bosan, jika kita diperingatkan Tuhan berulang kali tentang hal yang sama dalam kehidupan kita. Justru ketika Tuhan masih terus memperingatkan kita tentang hal yang sama, itu berarti di mata Tuhan, kita masih perlu untuk memperhatikan dan mempraktikkan hal itu dalam kehidupan kita. Jadilah pelaku firman Tuhan, sebab dengan melakukannya, maka hidupmu akan berubah menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. Tuhan memberkati. Amin.

     

Doa Syafaat dan Penutup

  • Berdoalah bagi masyarakat Indonesia agar tetap memperhatikan dan menerapkan protokol kesehatan dalam kesehariannya.

Nyanyian Penutup


Sabda-Mu Abadi

(KJ 50A : 1, 4, 6)


Sabda-Mu abadi,

suluh langkah kami.

Yang mengikutinya

hidup sukacita


Sabda-Mu semua

harta tak terduga

sungguh memberkati

yang membuka hati.


Tolong agar kami

rajin mendalami

lalu melakukan

Sabda-Mu, ya Tuhan!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Dipulihkan, Diberkati, dan Dikuatkan oleh DIA”

Sabtu, 20 Desember 2025 SAAT TEDUH   PUJIAN PEMBUKA NKB. 143 _ Janji Yang Manis   Janji yang manis: ” ‘Kau tak ‘Ku lupakan”, tak terombang-a...