Tataibadah Harian
Sabtu, 6 Mei 2023
“Menuruti Firman”
Saat
teduh
Doa pembukaan
Dipimpin
seorang anggota keluarga
Nyanyian Bersama
NKB 23 – Di Dalam
Kasih Yang Teguh
Di
dalam kasih yang teguh
t’lah
datang Yesus Tuhanku,
menghapus
aib dan dosaku,
Dia
mengangkatku.
Dari lembah ‘ku direngkuh
dengan tangan-Nya yang lembut
gelap lenyap terbitlah t’rang,
O syukur, ‘ku diangkat-Nya.
Suara-Nya
t’lah kudengar
memanggil
aku yang cemar
meskipun
dosaku besar
Dia
mengangkatku.
Semakin
tinggi kutempuh,
semakin
damai hatiku,
sebab
kasih-Nya yang penuh;
Dia
mengangkatku.
Pembacaan Mazmur
Mazmur 31.1-5, 15-16
Dibacakan
oleh seorang anggota keluarga
Perenungan Sabda
-
Doa
persiapan
-
Pembacaan
Alkitab:
Yeremia 26.20-24
Yohanes 8.48-59
Dibacakan oleh seorang anggota
keluarga
“Menuruti
Firman”
Jika ingin masuk sorga, hanya satu syarat
yang diminta Yesus: menuruti firman-Nya.
Hal ini dikatakan-Nya beberapa kali dalam
perikop Injil hari ini. Sebuah frasa yang tidak asing dan sangat mudah kita ucapkan
namun tidak mudah dipraktekkan.
Betapa tidak? Perilaku kita sering didasari
oleh apa yang kita rasakan. Tak sedikit ia dipengaruhi harapan atau keinginan
kita, yang walau tidak benar atau tidak baik, terus kita pertahankan dan
perjuangkan. Hal ini bisa berimbas pada sikap hidup yang bertentangan dengan firman
Tuhan.
Sebagai contoh, jika seorang ibu menghendaki
uang belanja diberikan seluruhnya kepadanya, sementara suaminya hanya
memberikan separuh atau sebagian saja, bisa jadi sepanjang bulan wajahnya
dipenuhi guratan yang membuat suasana hati sang suami menjadi mendung. Ini bisa
berdampak pada sikap suami yang kehilangan kelembutan pada nada suaranya dan
tidak memperlihatkan kasih kepada istrinya.
Sesungguhnya jika kita perhatikan, catatan dalam
Alkitab mengajarkan kita hidup saling mengasihi bukan? Meskipun tidak mendapat
perlakuan baik dari orang lain, kita diajar saling mengasihi dan mengampuni (bdk
Mat 5.44). Ini yang tidak mudah, betapapun kita hafal teorinya dan sanggup menjelaskannya.
Yesus bukan hanya mengajar firman; sepanjang
hidup-Nya ia memberlakukan firman itu. Ia menjadikan firman (Bapa-Nya) sebagai
pedoman hidup (yang hanya sekitar 33 tahun itu) dengan penuh ketaatan (lihat
Filipi 2.5-11) dan menjalaninya dengan rela, bukan karena terpaksa atau sedih. Inilah
sorga yang diperkenalkan-Nya kepada kita!
Doa Bersama
Mari mendoakan:
a.
Setiap
anggota keluarga saling menopang; menasehati saudara-saudaranya agar terus
bertahan hidup dalam menuruti firman Tuhan; dan
b.
menunjukkannya
lewat sikap hidup yang dilatih sehari demi sehari; meskipun tidak mudah, terus
berupaya mewujudkannya demi kebahagiaan yang purna
Nyanyian Bersama
NKB 116 – Siapa Yang
Berpegang
Siapa
yang berpegang pada sabda Tuhan
dan
setia mematuhinya,
hidupnya
mulia dalam cahya baka
bersekutu
dengan Tuhannya.
Percayalah dan pegang sabda-Nya;
hidupmu dalam Yesus sungguh bahagia!
Bila
kita sedih, hidup kita pedih,
Tuhan
mau berperan di dalamnya;
Ia
s'lalu dekat dan menjamin berkat
bagi
yang berpegang pada-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar