(Selasa, 18 April 2023)
Saat Teduh
Nyanyian Pembuka
'Di Salib-Mu 'Ku Sujud"
(KJ 361: 1, 4)
Di salib-Mu 'ku sujud
miskin, buta, dan lemah;
Yesus, Kau harapanku,
agar aku s'lamatlah.
Refrein:
'Ku percaya pada-Mu,
Anak domba Golgota.
Di salib-Mu 'ku sujud:
diriku s'lamatkanlah!
Janji Tuhan kupegang:
'ku dibasuh darah-Nya.
'Ku bersujud, beriman,
tersalib bersama-Nya.
(kembali ke refrein)
Pembacaan Mazmur 114
(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)
Doa Pembuka dan Firman
(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)
Pembacaan Alkitab
Perjanjian Lama : Yunus 1 : 1-17
Perjanjian Baru : 1 Korintus 15 : 19-28
Renungan
Keselamatan yang Allah kerjakan dalam kehidupan umat-Nya adalah keselamatan yang holistik atau menyeluruh, yakni keselamatan yang terjadi dalam kehidupan kita di dunia ini dan keselamatan yang akan tetap kita nikmati nanti ketika kita sudah menyelesaikan tugas kehidupan kita dunia ini. Hal itulah yang ditekankan oleh Paulus dalam pengajarannya kepada Jemaat di Korintus. Paulus mengingatkan bahwa karya pengorbanan Kristus tidak hanya berlaku pada saat kita hidup di dunia ini, melainkan juga akan tetap berlaku nanti ketika kita meninggalkan dunia ini dan kembali kepada Allah yang menciptakan kita.
Sebab itu, dalam bacaan kita di surat 1 Korintus 15 : 19-28, kita mendapati bahwa Paulus mengajak umat untuk tetap setia dalam memilihara pengharapannya kepada Allah. Paulus mengatakan: "Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia." (1 Kor 15:19) Melalui ungkapan ini, Paulus hendak menyadarkan kepada kita tentang pentingnya memelihara pengharapan kita kepada Allah hingga akhir hidup kita. Sebab pengharapan kita tidak hanya berlaku selama kita di dunia ini, melainkan pengharapan itu akan semakin sempurna kelak ketika kita meninggalkan dunia ini. Jika di sepanjang kehidupan kita di dunia ini, kita mampu menjaga pengharapan kita, maka kelak kita mengalami pembuktian atas pengharapan itu secara sempurna. Sebab, peristiwa kebangkitan Kristus juga akan dialami oleh orang-orang yang dalam kehidupan ini tetap menjaga dan memelihara pengharapannya di dalam Allah. "Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus." (1 Kor 15:22)
Oleh karena itu, dalam segala keadaan yang kita alami dalam kehidupan kita saat ini, janganlah sampai kita kehilangan pengharapan kita kepada Allah. Penting buat kita untuk berpegang teguh pada pengharapan yang telah kita terima dari Allah. Bagaimana caranya agar kita tetap memelihara pengharapan kita kepada Allah? Jika kita belajar dari kisah Yunus yang tercatat dalam kitab Yunus 1:1-17, maka salah satu bentuk upaya kita memelihara pengharapan kita kepada Allah adalah dengan hidup dalam ketaatan dan kesetiaan kepada Allah. Jangan sampai karena satu dan lain hal, kita mengabaikan perintah Allah dalam kehidupan kita. Sebab, begitu kita mengabaikan perintah Allah, maka saat itu pula kita sedang berjalan pada arah kehidupan yang jauh dari kehendak Allah dalam kehidupan kita. Inilah yang Allah kehendaki untuk kita perhatikan dalam kehidupan kita. Kiranya pengalaman Yunus menyadarkan kita akan pentingnya belajar taat dan setia pada apa yang Allah kehendaki agar kita tidak kehilangan pengharapan kita kepada-Nya. Tuhan memberkati. Amin.
Doa Syafaat dan Penutup
- Berdoalah bagi orang-orang yang sekarang ini sedang mudik ke kampung halaman agar mereka tetap dapat menjaga protokol kesehatan dengan baik, sehingga tidak memicu peningkatan paparan covid-19.
Nyanyian Penutup
"Tiada Lain Landasanku"
(NKB 120 : 1, 3)
Tiada lain landasanku,
hanyalah pada darah-Mu;
tiada lain harapanku,
'ku bersandarkan nama-Mu.
Refrein:
Kristuslah Batu Karangku,
di atas Dia 'ku teguh;
landasan lain hancur luluh.
Perjanjian dan darah-Mu
menjadi dasar hidupku;
walau segalanya rebah,
Perlindunganku: Tuhanlah
(kembali ke refrein)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar