Saat Teduh
Nyanyian Pembuka
KJ 397 – Terpuji Engkau, Allah Mahabesar (1, 2)
Terpuji Engkau, Allah Mahabesar,
kar'na Yesus
t'lah bangkit dan hidup kekal.
Reff:
Haleluya, puji Tuhan! Haleluya!
Amin!
Jiwa kami Kaujadikan segar abadi!
Terpuji Engkau yang telah memberi
Jurus'lamat manusia, Terang Ilahi.
Reff:
Haleluya, puji Tuhan! Haleluya!
Amin!
Jiwa kami Kaujadikan segar abadi!
Pembacaan Mazmur 114
(dibaca secara berbalasan oleh anggota keluarga)
Doa Pembuka dan Firman
(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)
Pembacaan Alkitab:
Perjanjian Lama: Yunus 2: 1-10
Perjanjian Baru: Matius 12: 38-42
Renungan
Kalau mendengar kisah Tomas yang ingin mencucukan
jari, banyak yang beranggapan kalau dia salah. Karena seharusnya adalah percaya
meskipun melihat. Tetapi tampaknya ada yang lebih parah dari mereka, yaitu
orang-orang Farisi yang meminta tanda Yunus kepada Tuhan. Tomas ingin bukti,
karena memang ia ragu dengan cerita yang ia dengarkan dari murid yang lain,
sehingga ia harus membuktikannya sendiri dengan bukti empiris. Namun
orang-orang Farisi yang munafik ini memang hanya ingin mencobai Tuhan dan
meminta tanda. Tanda yang dalam bahasa aslinya kata tanda di bacaan ini tidak
pernah muncul dalam mukjizat-mukjizat dan penyembuhan yang ada di injil
sinoptik. Bahasa Yunani dari kata tanda di bacaan ini justru muncul dalam injil
Yohanes. Yang berarti mereka tidak ingin mukjizat ataupun penyembuhan yang
sering Yesus tunjukan, tetapi adalah bukti mengenai bahwa Yesus adalah Allah.
Mengetahui apa yang menjadi kemunafikan orang-orang ini, Yesus justru
memberikan kepada mereka tanda Yunus. Yaitu tinggal dalam perut ikan tiga hari
tiga malam dan waktu penghakiman Niniwe akan bangkit dan menghukumnya. Yesus
menunjukan bahwa tanda yang mengenai Allah yang ada dalam Yesus akan terwujud
nanti ketika Tuhan Yesus mati (demkian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam
rahim bumi) dan dibangkitkan, lalu akan mengadakan penghakiman.
Keraguan adalah sebuah tahap hidup yang biasa dihadapi
oleh manusia, dan sangat wajar bila kemudian, manusia sering bertanya kepada
TUHAN mengenai tanda bahwa Engkau sungguh ada ataupun menyertai kita. Namun
kemunafikan akan TUHAN yang menyertai adalah sebuah kesalahan. Ketika kita tahu
dan paham bagaimana Tuhan bekerja dalam ke-Ilahian-Nya, kita justru bertanya
kepada Tuhan dengan perasaan ingin mencobai Tuhan. Maka mari kita belajar untuk
yakin kepada Tuhan, meskipun ada banyak keraguan yang muncul dalam hidup kita,
bertanyalah kepada Tuhan, bertanya dengan arah berserah, bukan menantang karena
ingin membuktikan sehebat apakah Tuhan.
Doa syafaat dan penutup
Berdoa bagi kebijakan pemerintah untuk mengatasi
dampak COVID – 19 yang semakin naik
Nyanyian penutup
KJ 439 – Bila Topan K’ras Melanda Hidupmu (1, 4)
Bila topan k'ras melanda hidupmu,
bila putus asa dan letih lesu,
berkat Tuhan satu-satu hitunglah, kau niscaya kagum oleh kasihNya.
Reff:
Berkat Tuhan, mari hitunglah, kau
'kan kagum oleh kasihNya.
Berkat Tuhan mari hitunglah, kau niscaya kagum oleh kasihNya.
Dalam pergumulanmu di dunia janganlah kuatir, Tuhan
adalah!
Hitunglah berkat sepanjang hidupmu, yakinlah, malaikat menyertaimu!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar