(Selasa, 11 April 2023)
Saat Teduh
Nyanyian Pembuka
'Ku B'rikan Bagimu Tubuh-Ku, Darah-Ku
(NKB 84 : 1-2)
'Ku b'rikan bagimu tubuh-Ku, darah-Ku
Engkau pun 'Ku tebus, selamat jiwamu.
Bagimu 'Ku b'ri hidup-Ku; apakah balasmu?
Bagimu 'Ku b'ri hidup-Ku; apakah balasmu?
Tahta-Ku mulia; dan rumah yang gerlap,
telah 'Ku tinggalkan, demi dunia gelap.
'Ku tinggalkan semuanya; apakah balasmu?
'Ku tinggalkan semuanya; apakah balasmu?
Pembacaan Mazmur 118 : 1-2, 14-24
(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)
Doa Pembuka dan Firman
(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)
Pembacaan Alkitab
Perjanjian Lama : Keluaran 15 : 1-18
Perjanjian Baru : Kolose 3 : 12-17
Renungan
Sebagai umat Tuhan, kita baru saja merayakan Paskah. Satu peristiwa yang menyadarkan kita tentang karya Allah yang begitu agung dan mulia. Allah yang begitu mengasihi kita, sehingga berkenan untuk menggantikan kita dalam menanggung hukuman atas dosa-dosa kita. Allah yang berkenan menanggung derita, mati dan bangkit demi mewujudkan janji keselamatan-Nya bagi manusia. Melalui pengorbanan dan kematian-Nya, Ia telah membayar lunas hukuman yang seharusnya kita tanggung.
Dalam kondisi kesadaran akan karya Allah yang demikian itu, maka satu pertanyaan yang perlu untuk kita renungkan dalam kehidupan kita hari ini adalah : Apakah yang dapat kita lakukan sebagai bentuk balasan kita atas karya Allah yang begitu luar bisa itu? Setidaknya ada dua hal yang dapat kita lakukan sebagai bentuk ungkapan syukur dan balasan kita atas karya Allah itu:
1. Pakailah hidupmu sebagai pujian bagi Allah.
Musa dan bangsa Israel pernah mengalami pertolongan Allah dalam kehidupan mereka, yakni saat mereka diselamatkan Allah dari kejaran tentara-tentara Mesir, saat mereka melarikan diri dari tanah Mesir. Ketika Allah telah menyelamatkan mereka, maka Musa dan bangsa Israel mengungkapkan puji-pujian yang mengagungkan nama Allah. Isi pujian Musa dan bangsa Israel dapat kita baca dalam Kitab Keluaran 15:1-18. Dalam pujian itu, mereka memberitakan kebaikan-kebaikan yang telah dilakukan Allah atas mereka. Melalui pujian itu mereka memberi kesaksian tentang karya kasih Allah dalam kehidupan mereka.
Demikianlah juga hendaknya dalam kehidupan kita sebagai umat Allah di masa kini. Jika kita menyadari bahwa Allah telah menyelamatkan kita dan membebaskan kita dari kuasa dosa, maka marilah kita jadikan diri dan hidup kita sebagai pujian yang membuat nama Allah diagungkan. Jangan melakukan sesuatu yang justru membuat nama Allah dipermalukan. Lakukanlah hal-hal yang sesuai dengan kehendak-Nya, sehingga orang lain yang ada di sekitar kita mendapatkan kesaksian yang baik dari perilaku hidup kita.
2. Hiduplah dalam kasih satu kepada yang lain
Karya keselamatan yang Allah kerjakan adalah karya keselamatan yang didasari oleh cinta kasih-Nya begitu besar bagi dunia ini. Allah rela menderita, mati, dan bangkit karena Ia begitu mencintai dunia dan seluruh mahkluk yang ada di dalamnya. Ia tidak ingin dunia yang Ia ciptakan ini terus menerus rusak karena dosa dan kejahatan. Sebab itu Ia datang untuk membebaskan dunia dari dosa.
Jika kita menyadari akan karya kasih Allah yang demikian itu, maka bentuk balasan yang dapat kita lakukan adalah meneladani tindakan Allah yang mengasihi dunia ini, dengan hidup dalam kasih satu kepada yang lain. Hal itulah juga yang dinasihatkan Paulus kepada Jemaat di Kolose. Dalam Kolose 3:12-15, Paulus mengajak umat yang telah menerima keselamatan dari Allah untuk hidup dalam kasih satu kepada yang lain. Hidup dalam kasih dapat kita lakukan dengan cara: berbelas kasihan kepada orang lain, bermurah hati, rendah hati, bersikap lemah lembut, sabar, dan mau untuk mengampuni orang lain yang bersalah kepada kita. Itulah tindakan-tindakan nyata yang dapat kita lakukan untuk mewujudkan kehidupan dalam kasih. Melalui tindakan-tindakan inilah, kita dapat memberi kesaksian yang baik kepada dunia dan orang lain yang ada di sekitar kita.
Pertanyaannya, sudahkah kita hidup demikian dalam keseharian kita?
Doa Syafaat dan Penutup
- Berdoalah bagi orang-orang yang hingga hari ini masih belum mampu hidup dalam cinta kasih satu kepada yang lain. Mintalah agar Tuhan berkenan melembutkan hati mereka, supaya mereka juga dapat hidup dalam kasih kepada orang lain.
Nyanyian Penutup
'Ku B'rikan Bagimu Tubuh-Ku, Darah-Ku
(NKB 84 : 3-4)
'Ku sudah disesah, tersiksa dan pedih,
supaya hilanglah dosamu yang keji.
'Ku pikul salib bagimu; apakah balasmu?
'Ku pikul salib bagimu; apakah balasmu?
Dan dari rumah-Ku, 'Ku bawa bagimu
Kes'lamatan penuh, ampunan, kasih-Ku.
Bagimu 'Ku b'ri kurnia; apakah balasmu?
Bagimu 'Ku b'ri kurnia; apakah balasmu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar