Ia Bangkit!

Saat Teduh

 

Nyanyian Pembuka

PKJ 91: Tuhan T’lah Bangkit (1)

Tuhan t’lah bangkit, Haleluya! Bersukacita, Haleluya!
Dengarlah suara dari sorga: Kristus t’lah bangkit, Haleluya!
Hai manusia, dengar Tuhanmu, pujilah Dia yang menebusmu.
Bersorak-sorak dan bergemar: Kristus t’lah bangkit, Haleluya!

 

Pembacaan Mazmur 118: 1-2, 14-24

(dibaca secara berbalasan oleh anggota keluarga)

Doa Pembuka dan Firman

(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)

Pembacaan Alkitab:

Perjanjian Lama: Yosua 3: 1-17

Perjanjian Baru: Matius 28: 1-10

 

Renungan

Meskipun para murid sudah cukup lama bersama denan Yesus dan mendengar setiap omongan-Nya, nyatanya keraguan tetap menghampiri para murid, mungkin bisa ini adalah sifat manusia. Para murid tahu bahwa Yesus akan menderita dan mati, namun Yesus juga mengatakan bahwa diri-Nya akan bangkit pada hari yang ketiga. Tapi meski begitu, para murid tetap merasa bahwa hal ini bisa saja tidak mungkin terjadi. Keraguan akan kebangkitan Kristus, kerapuhan atas kehilangan Sang Guru, dan ketakutan akan terror yang menghampiri para murid karena semenjak Sang Guru tiada, para ahli agama yang dibantu oleh pemerintah semakin gencar mencari para pengikut Kristus. Namun sekali Tuhan berjanji, pasti akan ditepati. Ketika hari sabat lewat, Maria Magdalena dan Maria yang lain menengok kubur terjadi gempa bumi dan malaikat Tuhan turun. Hal ini menimbulkan ketakutan, namun malaikat berkata “janganlah takut kamu takut:….” Dan juga mengatakan bahwa Yesus telah menunggu mereka di Galilea. Namun ketika di jalan, mereka berjumpa dengan Yesus dan langsung memeluk kaki-Nya dan menyembah-Nya. Kehadiran Yesus memvalidasi keraguan yang mungkin timbul ketika malaikat menyampaikan bahwa Ia telah bangkit. Kemunculan Yesus juga ingin menyampaikan kepada para Wanita untuk menyampaikan kepada para murid lainnya agar menjumpai Dia di Galilea. Menarik disini, dimana ketika para murid sedang dalam perasaan yang campur aduk, tiba-tiba harus menerima kabar kebangkitan-Nya, dari para Wanita, yang notabenenya sebagai masyarakat kelas dua, yang omongannya sering disepelekan. Namun seharusnya dengan iman yang telah dibentuk dan ditempa, seharusnya para murid yakin bahwa apa yang disampaikan adalah benar, dan Yesus memang menunggu mereka di Galiea.

Keberadaan hidup sering membuat kita juga mengesampingkan cara Tuhan menyapa kita melalui hal-hal yang ada disekitar kita, terlebih kalau yang digunakan melalui yang tidak biasa dan mungkin tidak menguatkan. Namun sama seperti para murid, pengharapan dan iman kita seharusnya bisa membimbing bahwa Tuhan memang menyapa kita dan ingin agar kita percaya. Amin

Doa syafaat dan penutup

Berdoa bagi kebijakan pemerintah untuk sekolah dengan menaati protocol kesehatan

 

Nyanyian penutup

KJ 211: Tuhanku bangkit! Nyanyilah (1,3)

uhanku bangkit! Nyanyilah: Haleluya!
Kubur ditinggalkanNya, maut dikalahkanNya.
Tuhanku bangkit! Nyanyilah: Haleluya!

Tuhanku bangkit! Nyanyilah Haleluya!
Sang malaikat mulia membukakan kuburNya.
Tuhanku bangkit! Nyanyilah Haleluya!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TATA IBADAH HARIAN Jumat, 19 Desember 2025     Pujian P e mbukaan KJ 25 : 1 – 3 – YA ALLAHKU DI CAH’YAMU   Ya Allahku, di cah’...