TAK ADA KEJAHATAN YANG BERKENAN DI MATA TUHAN

 

Tataibadah Harian

Sabtu, 18 Maret 2023

Tak Ada Kejahatan yang Berkenan di Mata Tuhan”

 



Saat teduh

 

Doa pembukaan

Dipimpin seorang anggota keluarga

 

Nyanyian Bersama

“Tuhan Adalah Gembalaku”

 

Bait I:

Tuhan adalah Gembalaku

Takkan kekurangan aku

Ia membaringkan aku

Di padang yang berumput hijau

 

Ia membimbingku ke air yang tenang

Ia menyegarkan jiwaku

Ia menuntunku ke jalan yang benar

Oleh kar’na nama-Nya

 

Sekalipun aku berjalan

dalam lembah kekelaman

 

Bait II:

Aku tidak takut bahaya

Sebab Engkau besertaku

Gada-Mu dan tongkat-Mu

Itulah yang menghibur aku

 

Ia membimbingku ke air yang tenang

Ia menyegarkan jiwaku

Ia menuntunku ke jalan yang benar

Oleh kar’na nama-Nya

 

Sekalipun aku berjalan

dalam lembah kekelaman

Dan akupun akan diam dalam

Rumah Tuhan s’nantiasa

 

 

Pembacaan Mazmur

Mazmur 23

Dibacakan oleh seorang anggota keluarga

 

Perenungan Sabda

-                 Doa persiapan

-                 Pembacaan Alkitab:

1 Samuel 15.32-34

Yohanes 1.1-9

Dibacakan oleh seorang anggota keluarga

 

 

“Tak Ada Kejahatan yang Berkenan di Mata Tuhan”

 

Besok kita memasuki minggu Prapaskah IV. Semoga hidup kita semakin dimurnikan dan dimatangkan melalui perenungan dan penghayatan nilai-nilai kristiani yang diajarkan lewat catatan Alkitab.

 

Sejak awal, Tuhan itu baik. Alkitab mencatatnya melalui peristiwa penciptaan, yang memperkenalkan sifat baiknya itu. Kontras dengan kejahatan yang diperkenalkan lewat peristiwa jatuhnya manusia ke dalam dosa, Allah menunjukkan ketidaksukaannya pada yang jahat dengan mengusirnya dari lingkungan di mana Ia berada.

 

Dalam bacaan pertama kita hari ini diperlihatkan betapa tidak sukanya Tuhan pada kejahatan.

Ketidakadilan dan penindasan serta penyelewengan, yang merupakan ciri dan gaya hidup Raja Agag, terlihat dalam keseharian umat Israel. Agag, raja Amalek yang dikalahkan Saul, tidak dibinasakan oleh Saul padahal Tuhan memerintahkan Saul menumpas habis lawan perangnya. Hal itu berdampak pada hal-hal keji di mata Tuhan, yang akhirnya memerintahkan Samuel mengeksekusi Agag.

 

Tuhan tidak suka pada hal-hal yang jahat. Ia menciptakan dunia dengan berbagai kebaikan dan tidak ingin hal buruk terjadi dalam hidup manusia. Terhadap hal itu bacaan kedua kita menceritakan bahwa Tuhan sangat ingin melihat kebaikan diwujudkan dalam kehidupan ciptaan-Nya, sampai-sampai Ia sendiri menghadirkan diri-Nya di tengah kejahatan dunia demi memberi percikan kebaikan.

 

Hal ini nyata lewat kiasan terang dan gelap. Kebaikan digambarkan sebagai terang, sementara kejahatan sebagai gelap. Tuhan datang ke tengah dunia yang jahat supaya Ia bisa menunjukkan kuasa kebaikan yang membuat hidup jadi indah. Jadi, mari kita jaga terang itu supaya kejahatan tidak menguasai hidup dan menjadikannya gelap kembali.  

 

 

Doa Bersama

Mari mendoakan:

a.     Supaya hidup jadi lebih baik!

b.    Demi mencapainya, butuh perencanaan yang baik pula menghadapi masa depan, mulai dari apa yang kita lihat sekarang ini

c.     Dan kiranya kita peduli terhadap keadaan yang dialami sekarang, agar bisa membangun masa depan yang lebih baik

 

Nyanyian Bersama

NKB 36 – Terang Mentari Datanglah

 

Terang mentari datanglah dan g’lap enyah.

Bagi-Mu, Allah yang Esa dan mulia,

pujian syukur kami t’rus naikkanlah.

 

Kasih-Mu bagai bintang t’rang di malam g’lap.

Setiap pagi rahmat-Mu Kaub’ri tetap.

Berkat-Mu pada kami pun takkan lenyap.

 

Tak kami memahami hal yang menjelang,

berkat kasih-Mu hati pun teguh, tenang.

Dan kami melayani-Mu dengan senang.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025