(Selasa, 21 Maret 2023)
Saat Teduh
Nyanyian Pembuka
“Isilah Mataku Dengan Citra Salibmu”
(PKJ 270)
Isilah mataku dengan citra salib-Mu;
dengan kasih-Mu penuhi hatiku.
Isilah mulutku dengan syukur pada-Mu:
hidupku seluruhnya milik-Mu.
Pembacaan Mazmur 146
(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)
Doa Pembuka dan Firman
(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)
Pembacaan Alkitab
Perjanjian Lama : Yesaya 42 : 14-21
Perjanjian Baru : Kolose 1 : 9-14
Renungan
"Engkau melihat banyak, tetapi tidak memperhatikan, engkau memasang telinga, tetapi tidak mendengar." (Yes 42:20) Perkataan nabi Yesaya ini merupakan sebuah gambaran tentang keadaan hidup umat Tuhan yang menutup mata dan telinganya terhadap apa yang menjadi pernyataan Tuhan kepada mereka. Sekalipun dalam banyak peristiwa Tuhan hadir dan menyatakan karya kasih-Nya, namun umat tetap tidak memperhatikan-Nya. Ketika Tuhan memperingatkan mereka dengan firman-Nya, mereka juga tidak lagi mau mendengar dengan baik dan melakukannya. Mereka sibuk dengan kepentingan mereka sendiri. Mereka terlalu asyik dengan kesibukan diri mereka, sehingga kehadiran Tuhan tidak mereka perhatikan dengan baik. Hasilnya perilaku hidup mereka jauh dari apa yang Tuhan kehendaki. Kehidupan umat yang demikian itu, tentu bukanlah kehidupan yang dikehendaki Tuhan.
Hidup yang dikehendaki Tuhan adalah hidup yang mau untuk membuka mata dan membuka telinga bagi apa yang menjadi perintah dan arahan Tuhan untuk kita lakukan dalam keseharian kita. Sebab itulah, dalam doanya bagi umat Tuhan di kota Kolose, Paulus mengatakan demikian: "Kami meminta, supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna, sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah, dan dikuatkan dengan segala kekuatan oleh kuasa kemuliaan-Nya untuk menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar..." (Kol 1 : 9-11) Sebab memang hal-hal inilah yang diperlukan umat Tuhan dalam menjalani kehidupannya di tengah dunia ini. Umat perlu untuk memiliki hikmat dan pengertian yang benar agar dapat mengenali kehendak Tuhan dengan baik dan mempraktikkannya dalam perilaku sehari-hari, sehingga hidupnya semakin berkenan dan layak di hadapan Tuhan dan sesama.
Tantangan kehidupan memang semakin besar. Pergumulan hidup silih berganti mengisi hari-hari kita. Tekanan-tekanan kebutuhan menghimpit dan memaksa kita untuk berjuang mencari nafkah demi memenuhi apa yang kita butuhkan. Namun, di tengah semua kesibukan ini, satu hal yang Tuhan ingatkan hari ini: buka mata dan telinga kita untuk Tuhan! Jangan karena kesibukan membuat kita menutup mata dan telinga buat apa yang menjadi pernyataan Tuhan. Jangan karena pergumulan hidup yang bertubi-tubi, membuat kita menjadi umat yang tidak lagi melihat dengan jernih rencana dan rancangan Tuhan dalam kehidupan kita. Jangan karena tekanan kebutuhan, membuat kita menjadi umat yang tidak lagi mendengarkan dengan benar kehendak Tuhan dalam kehidupan kita. Tuhan memberkati. Amin.
Doa Syafaat dan Penutup
- Berdoa agar masyarakat saling mengingatkan untuk tetap melakukan protokol kesehatan.
Nyanyian Penutup
“Buka Mataku”
(PKJ 197)
Buka mataku melihat-Mu, Yesus.
Kuingin dekat-Mu menyatakan kasih.
Buka telingaku untuk mendengar-Mu.
O, buka mataku melihat-Mu, Yesus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar