Saat Teduh
Nyanyian Pembuka
Rohani Populer – Bagaikan Bejana Siap Dibentuk
Bagaikan bejana siap dibentuk
Demikian hidupku di tanganMu
Dengan urapan kuasa RohMu
Ku dibaharui selalu
Jadikan ku alat dalam rumah
MuInilah hidupku di tanganMu
Bentuklan sturut kehendakMu
Pakailah sesuai rencanaMu
Ku mau sperti-Mu Yesus, disempurnakan selalu
Dalam segnap jalanku, memuliakan namaMu
Pembacaan Mazmur 81
(dibaca secara berbalasan oleh anggota keluarga)
Doa Pembuka dan Firman
(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)
Pembacaan Alkitab:
Perjanjian Lama: Yeremia 2: 4-13
Perjanjian Baru: Yohanes 7: 14-31, 37-39
Renungan
Ada sebuah kutipan menarik dari kalangan pecinta film superhero.
“You wish for spiderman, but walk past ignoring Peter Parker everyday”. Bangsa
Israel selalu mengharapkan Mesias yang akan menjadi raja bagi mereka dan mampu
membawa kembali Israel kembali ke kejayaan mereka ketika zaman Daud. Mereka
selalu berharap ada sosok yang datang secara misterius namun membawa karisma
yang besar, yang kuat dan bisa “menaklukan” hati mereka secara instan. Selama
mereka menunggu, orang-orang yang belajar tentang agama, seperti ahli taurat
dan imam-imam, terus mengajarkan taurat Musa kepada bangsa mereka, agar
tertanam pemahaman mengenai Mesias tadi sehingga kemudian mereka akan siap
ketika Mesias itu datang. Tetapi seiring berjalannya waktu, para ahli agama
“terlena” dengan kemampuan mereka, dan menjadi puas dengan kekuasaan mereka, sehingga
tak jarang mereka menjadi sangat munafik. Ketika kehadiran Mesias sesungguhnya
datang dan mencoba mengajarkan hal yang sesungguhnya mengenai Kerajaan Allah,
justru para ahli agama kebakaran jenggot, dan malah merencanakan untuk
“menghabisi” Yesus. Kekesalan mereka tak hanya karena Yesus sering membantah
ajaran para ahli agama, tetapi juga karena mereka merasa “kok Yesus tahu semua
padahal Dia bukan siapa-siapa”. Memang Yesus tidak pernah secara langsung
mengatakan secara blak-blakan bahwa Ia adalah Anak Allah yang diutus untuk
menyelamatkan manusia. Tetapi setiap argument Yesus selalu berhasil membuat
ahli agama kelihatan tak berdaya. Sampai-sampai setiap kegiatan Yesus selalu
dicari celahnya termasuk setiap Yesus melakukan karya-Nya di hari Sabat. Kehadiran
dan kemampuan Yesus menjadi ancaman yang berbahaya bagi mereka yang sudah
nyaman dengan kemunafikannya. Bahkan tidak sedikit yang merasa gelisah dengan
pikiran bahwa jawaban Yesus yang selalu luar biasa, bisa jadi bahwa Yesus
adalah Mesias yang sesungguhnya. Namun mereka masih tidak mau menerima karena
Yesus bukanlah sosok Mesias yang sesuai dengan kehendak mereka. Yang misterius,
yang besar dan kuat, yang fierceful. Mereka tahu asal-usul Yesus, mereka
tahu keluarga Yesus, mereka tahu bagaimana Yesus tumbuh dewasa, dan itu
mengganggu persepsi mereka akan Mesias, apalagi mereka semakin kesal dengan
Yesus yang tidak mau “diatur” oleh ajaran mereka yang telah mereka bangun
selama itu. Itulah sebabnya mereka ingin menyingkirkan Dia.
Saudara, memang sesuatu yang tidak sesuai dengan
ekspektasi kita, membuat kita resah. Meminta sabar kok yang dikasih malah
justru hadirnya orang-orang yang menyebalkan di hidup kita, meminta makan ikan
bakar kok yang dikasih malah ranting kayu, tongkat dan benang. Ada kalanya kita
harus merendahkan ego kita dan membuka ruang untuk memahami sesuatu yang tidak
kita tahu, dengan begitu kita mampu untuk menjadi manusia yang siap dibentuk
olehNya, menjadi alatNya, dan tidak menyalahkan Dia atas sesuatu yang tidak
terjadi dengan harapan kita. Semoga Tuhan memampukan kita. AMIN
Doa syafaat dan penutup
Berdoa untuk kebijakan pemerintah dalam penanganan
COVID-19 semakin baik
Nyanyian penutup
PKJ 177: Aku
Tuhan Semesta (ayat 1)
Aku Tuhan semesta,
Jeritanmu Kudengar.
Kau di dunia yang gelap
‘Ku s’lamatkan.
Akulah Pencipta t’rang;
malam jadi benderang.
Siapakah utusanKu
membawa t’rang?
Reff:
Ini aku, utus aku!
Kudengar Engkau memanggilku.
Utus aku; tuntun aku;
‘Ku prihatin akan umatMu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar