“Bersyukurlah bukan bersungut-sungut”
SAAT TEDUH
NYANYIAN PEMBUKA
Hidup Kita Yang Benar
(KJ. 450)
Hidup kita yang benar haruslah mengucap syukur.
Dalam Kristus bergemar; janganlah tekebur.
Refrein:
Dalam susah pun senang; dalam segala hal
Aku bermazmur dan ucap syukur; itu kehendakNya!
Biar badai menyerang, biar ombak menyerang,
aku akan bersyukur kepada Tuhanku.
Apa arti hidupmu? Bukankah ungkapan syukur,
kar'na Kristus, Penebus, berkurban bagimu!
PEMBACAAN MAZMUR 128
(di bacakan secara berbalasan)
DOA
PEMBACAAN ALKITAB
• Perjanjian Lama : Bilangan 21 : 4 - 9
• Perjanjian Baru : Ibrani 3 : 1 - 6
RENUNGAN
“Bersyukurlah bukan bersungut-sungut”
“ Kemudian datanglah bangsa itu mendapatkan Musa dan berkata: "Kami telah berdosa, sebab kami berkata-kata melawan TUHAN dan engkau; berdoalah kepada TUHAN, supaya dijauhkan-Nya ular-ular ini dari pada kami." Lalu Musa berdoa untuk bangsa itu.” (Bil.21:7)
Orang Israel berada antara gunung Hor dan Laut Teberau. Mereka bersungut-sungut, “Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak” (Bil. 21:5).
Apakah sungut-sungut dapat menyelesaikan masalah? Apakah keluh kesah kita dapat meringankan beban hidup yang tengah kita hadapi? Tentu saja tidak! Sungut-sungut itu justru membuat Tuhan marah. Ia mengirim banyak ular tedung dan membunuh sejumlah besar orang Israel.
Tapi pada akhirnya orang Israel menyadari sikap dan tindakan yang telah berdosa dengan melawan Allah, sehingga meminta Musa untuk berdoa pada Tuhan.
Bersyukur dan mencoba melihat dari sisi positif, mungkin jauh lebih baik dari pada bersungut-sungut.
Syukuri apa yang ada dan jangan menyesali apa yang tidak ada. Seperti kisah ketika dua orang sahabat berjalan di padang gurun untuk menuju ke sebuah tujuan. Mereka kehabisan air. Mereka menunggu ada yang lewat agar dapat berbaik hati untuk memberikan air. Puji Tuhan mereka mendapatkan air yang diisi di botol minun yang terisi setengah. Saat menerimanya, Sahabat A mengatakan sial benar nasib kita karena mendapatkan air hanya setengah. Tapi sahabat B mengatakan “Syukur kita mendapatkan air, mari kita bagi untuk kita minum”. Mengapa kedua sahabat ini berbeda dalam memandang dan memberikan respon? Karena, sahabat A melihat setengah yang kosong sehingga ia tidak akan pernah bisa bersyukur sedangkan sahabat B melihat isi botol yang terisi sehingga ia dapat bersyukur.
Marilah saudaraku … bersyukurlah untuk setiap berkat dan anugrah Tuhan dalam kehidupan.
SAAT HENING
DOA SYAFAAT DAN PENUTUP
• Kesediaan orang melakukan vaksinasi Booster 1 dan
• Berdoa untuk pergumulan keluarga masing-masing.
NYANYIAN PENUTUP
Hidup Kita Yang Benar
(KJ. 450)
Bertekun bersyukurlah hingga suaraNya kaudengar:
"Sungguh indah anakKu, ungkapan syukurmu."
Refrein:
Dalam susah pun senang; dalam segala hal
Aku bermazmur dan ucap syukur; itu kehendakNya!
Tuhan Yesus, tolonglah, sempurnakan syukurku.
Roh Kudus berkuasalah di dalam hidupku!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar