MENCARI YANG HILANG

Saat Teduh


Nyanyian Pembuka

"KJ 415: Gembala Baik Bersuling nan Merdu (1,3)"

Gembala baik, bersuling nan merdu, membimbing aku pada air tenang dan membaringkan aku berteduh di padang rumput hijau berkenan.


Reff:
O, Gembalaku itu Tuhanku, membuat aku tent'ram hening

mengalir dalam sungai kasihku kuasa damai cerlang, bening


Di jalan maut kelam sekalipun 'ku tidak takut pada seteru, sebab Gembala adalah Teman dan Jurus'lamat bagi diriku.

 

Pembacaan Mazmur 32

(dibaca secara berbalasan oleh anggota keluarga)

Doa Pembuka dan Firman

(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)

Pembacaan Alkitab:

Perjanjian Lama: Keluaran 34: 1-9, 27-28

Perjanjian Baru: Matius 18: 10-14

 

Renungan

Seorang anak biasanya sangat senang dengan mainan. Dari yang harganya mahal, sampai barang biasa yang di bisa ia kreatifkan menjadi sebuah mainan. Dari mobil remot yang harganya ratusan ribu sampai jepitan baju dan penggaris, semuanya bisa menjadi mainan bagi anak. Anak-anak umumnya memiliki lebih dari satu mainan, karena biasanya anak kecil akan sangat mudah terdistraksi oleh rasa ingin tahu mereka yang tinggi. Dengan mainan segitu banyak, anak kecil sangat hebat dan mampu bermain dengan semua mainan itu, dan lebih ajaibnya lagi ia pasti hafal dengan mainan yang banyak itu. Mainan-mainan itu seakan-akan menjadi bagian dirinya. Mainan-mainan itu pasti akan dibawa untuk bermain di rumah teman, dibawa kesekolah untuk dipamerkan, ataupun dibawa diam-diam di dalam tas ketika ke gereja untuk main setelah sekolah minggu. Meski mainan mereka banyak, ketika satu mainannya hilang ia akan langsung mencari, menangis, meminta bantuan orangtua atau kakak untuk membantu mencari dan satu rumah bisa heboh karena satu mainan yang hilang ini. Meskipun mainan ini banyak, anak kecil akan meninggalkan semua mainan lainnya demi satu mainan yang hilang ini.

Itulah yang ingin disampaikan Kristus. Tentu berbeda, kita bukan benda mati yang tidak bisa bergerak dan tidak memiliki perasaan, dan kita bahkan memiliki kebebasan atas keyakinan kita di jalan Kristus. Tapi disamping itu, Yesus ingin menyampaikan bahwa kita manusia adalah kepunyaan Tuhan dan menjadi kesayanganNya. Perasaan kehilangan itulah yang menjadi penekanan Yesus. Ketika satu domba hilang dari kawanannya, rasa cinta yang besar bisa membuat Sang Gembala secara totalitas pergi meninggalkan yang 99 demi yang satu itu. Hati Tuhan ada pada setiap domba-dombanya. Ia tahu setiap dombanya, dari nama, indukkannya, waktu lahir, dll. Maka dari itu, ketika ada domba yang mulai berjalan keluar dari kawanan Sang Gembala akan dengan sigap mengarahkannya kembali pada kawananya. Mungkin saat ini bisa saja kita sedang menjadi domba yang hilang itu, seakan-akan kita merasa bahwa Tuhan yang meninggalkan kita dalam kesulitan. Padahal bisa saja kita yang menutup diri dari pencarian dan ajakkan Tuhan agar kita kembali ke pelukan Nya. Maka bukalah diri kita untuk mau ditemukan  oleh Dia.


Doa syafaat dan penutup

Berdoa agar pemerintah tetap memantau keadaan sehingga menetapkan prokes yang dipatuhi oleh semua masyarakat


Nyanyian penutup

PKJ 223: ‘Ku Ini Seorang Mufasir

‘Ku ini seorang musafir mengembara di jalan sesat dan Yesus Gembala yang baik meraihku dari jerat.

Reff:
Kebajikan, kemurahan mengikut aku
di sepanjang umur hidupku. Kebajikan, kemurahan mengikut aku di sepanjang umurku. Nanti kelak aku diam di rumah Tuhan dan ‘ku dijamu di muka lawanku. Kebajikan, kemurahan mengikut akudi sepanjang umurku. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025