JANGAN TERUSKAN!

(Selasa, 28 Februari 2023)


Saat Teduh


Nyanyian Pembuka 


“TUHAN, KAMI BERLUMURAN DOSA”

(PKJ 43 : 1, 3)


Tuhan, kami berlumuran dosa.

Tuhan, sudilah ampuni kami.


Tuhan, sudi ampuni mereka.

Tuhan, Kau yang tahu perbuatannya.


Pembacaan Mazmur 32

(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)


Doa Pembuka dan Firman

(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)


Pembacaan Alkitab

Perjanjian Lama : Kejadian 4:1-16

Perjanjian Baru : Ibrani 4:14 - 5:10


Renungan

    Dosa adalah sebuah perbuatan atau tindakan yang melanggar kehendak Allah. Biasanya perbuatan dosa terjadi bergitu cepat dalam kehidupan kita. Namun, sekalipun terjadinya begitu cepat dan dalam waktu yang singkat, dampak dosa sesungguhnya begitu merusak diri dan kehidupan kita. Itulah yang tergambar dalam kisah Kain dan Habel, yang ditulis dalam kitab Kejadian 4:1-16. 

    Kain dan Habel sesungguhnya adalah dua orang yang bersaudara. Sebagai dua orang yang bersaudara, seharusnya mereka dapat hidup rukun dan saling menolong satu dengan yang lain. Namun, karena perasaan iri yang timbul dalam hatinya, membuat Kain tega untuk melakukan pembunuhan terhadap adiknya sendiri. Dosa yang ada dalam hatinya telah membuat dia melakukan sebuah tindakan yang merugikan dan merusak kehidupan keluarganya. Bayangkan: karena iri hati, akhirnya ia harus kehilangan seorang saudara yang selama ini hidup bersamanya dalam satu keluarga. 

    Bahkan tidak hanya sampai di situ saja. Dosa yang ada dalam hati Kain juga membuat dia menjadi tidak sadar akan tanggung jawabnya sebagai seorang kakak terhadap adiknya. Hal ini tergambar dalam percakapan antara Allah dengan Kain. Ketika Allah dalam firman-Nya bertanya kepada Kain: "di manakah Habel, adikmu itu?", Kain menjawab: "Aku tidak tahu! Apakah aku penjaga adikku?" Dalam percakapan ini, Kain dengan jelas mengatakan bahwa dia bukanlah penjaga adiknya. Padahal, dalam kehidupan keluarga, seorang kakak dan adik memiliki tanggung jawab yang sama, yakni untuk saling menjaga dan merawat satu dengan yang lain. Jika adiknya mengalami kesulitan, maka seorang kakak memiliki tanggung jawab untuk membantunya. Demikian pula sebaliknya. Namun, karena dosa telah menguasi hati Kain, maka tanggung jawab itu kemudian terlupakan dan tidak disadari oleh Kain. 

    Bukankah hal yang sama juga terkadang terjadi dalam kehidupan kita? Karena dosa yang kita lakukan dalam kehidupan kita, maka kita berubah menjadi orang yang lupa akan tanggung jawab yang seharusnya kita lakukan dalam kehidupan kita. Bahkan tak jarang, karena dosa yang ada dalam kehidupan kita, maka kita yang seharusnya mengasihi saudara kita, malah justru menunjukkan sikap dan perilaku yang sebaliknya terhadap saudara kita. 

    Hal seperti ini tentu tidak boleh terus berlanjut dalam kehidupan kita. Sebab, jika perbuatan-perbuatan dosa masih terus berlanjut dalam kehidupan kita, maka kita akan menghadapi dampak yang jauh lebih parah dari apa yang selama ini telah kita rasakan dan alami dalam kehidupan kita, saat dosa terjadi. Oleh karena itu, sebelum dampaknya semakin meluas dan merusak, marilah kita belajar untuk menghentikan dosa dalam kehidupan kita. Marilah kita tinggalkan perbuatan-perbuatan yang tidak benar dalam kehidupan kita. Berhentilah! Jangan lagi melakukan hal-hal yang bertentangan dengan kehendak Tuhan dalam hidup kita. Tuhan menyertai dan memampukan kita. Amin.


Doa Syafaat dan Penutup

  • Berdoa agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku di berbagai tempat, di mana mereka sedang beraktifitas.

Nyanyian Penutup


“PADAMU, TUHANKU, KUBAWA DOSAKU”

(PKJ 151 : 1, 2)


Pada-Mu, Tuhanku, kubawa dosaku,

segala salahku melanggar firman-Mu.


Refrain:

Hapuskan dosaku, sucikan diriku.

Jadikan diriku anak-Mu yang benar.


Pada-Mu, Tuhanku, kumohon kuasa-Mu

supaya 'kuteguh mengikut firman-Mu.

(kembali ke refrain)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025