Jangan Takut Tidak Terkenal

(Rabu, 11 Januari 2023)


Saat Teduh


Nyanyian Pembuka 


“Muliakan Tuhan Allah”

(KJ 14 : 1-3)


Muliakan Tuhan Allah,

muliakan Tuhan Allah,

muliakan pimpinan-Nya

dalam kasih sayang-Nya


Kami datang kepada-Mu

kami datang kepada-Mu,

bersyukur sebulat hati,

kar'na kasih-Mu besar.


Kau dekat dengan firman-Mu,

Kau dekat dengan firman-Mu,

Ya berfirmanlah, ya Tuhan,

kami siap mendengar.


Pembacaan Mazmur 89:5-37

(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)


Doa Pembuka dan Firman

(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)


Pembacaan Alkitab

Perjanjian Lama : Yeremia 51:1-16

Perjanjian Baru : Matius 12:15-21


Renungan

    Menjadi "orang yang terkenal" mungkin merupakan kerinduan sebagian orang dalam hidup ini. Tak jarang demi mengapai tujuan itu, seseorang rela untuk melakukan sesuatu demi mendongkrak popularitas dirinya. Oleh karena itu, di masa sekarang ini, tak jarang kita menjumpai adanya orang-orang yang berusaha untuk mencuri panggung di berbagai media massa dengan melontarkan pernyataan-pernyataan yang bombastis, supaya menarik media untuk memberitakannya, sehingga namanya semakin dikenal dan diingat oleh masyarakat. 

    Orang ingin menjadi terkenal karena orang memandang bahwa akan ada begitu banyak keuntungan yang didapat jika dirinya menjadi orang terkenal. Oleh karena itu, jangan heran jika dalam kehidupan ini orang rela untuk melakukan suatu tindakan yang konyol dan tidak sesuai dengan akal sehat,  hanya untuk membuat dirinya menjadi viral dan terkenal.  Jangan heran kalau ada orang yang rela untuk mengumbar aib keluarganya demi mendapatkan ketenaran dalam hidup. Jangan heran kalau orang melakukan sesuatu yang tabu untuk dilakukan dengan tujuan supaya dirinya menjadi dikenal oleh orang lain.

    Jika dunia sekarang ini menempatkan ketenaran sebagai sebuah hal yang perlu untuk diraih dan dituju, maka tidaklah demikian dengan yang Allah kehendaki kepada umat-Nya. Allah tidak ingin umat-Nya silau akan ketenaran dan tergoda untuk mengejar popularitas diri dalam hidupnya. Sebab ketika seseorang mengejar itu, maka dia bisa terjatuh pada sikap yang menghalalkan segala cara demi meraihnya. Jika sudah demikian, maka umat bisa saja melepaskan kebenaran yang telah Allah ajarkan kepada mereka dan meninggalkan keselamatan yang telah Allah berikan. Allah tidak ingin hidup umat-Nya terjebak dalam situasi yang demikian. Sebab itu, dalam kitab Yeremia 51:7-8, Allah berfirman agar umat-Nya menjadi pribadi yang tetap berfokus pada kebenaran yang telah Allah ajarkan dan berpegang pada keselamatan yang Allah berikan. Umat-Nya dipanggil untuk tidak takut diaibkan oleh manusia dan tidak terkejut jika dinista oleh sesama, karena kebenaran dan keselamatan yang mereka pegang. 

    Hal inilah yang juga nampak dari sikap Tuhan Yesus sebagaimana diungkapkan dalam Injil Matius 12:15b-21. Ketika Ia telah menyembuhkan banyak orang, Ia dengan keras melarang mereka memberitahukan siapa Dia.  Tuhan Yesus melakukan ini karena Ia tahu jika siapa Diri-Nya dibertahukan oleh orang banyak itu kepada orang lain, maka dengan cepat pastilah berita itu akan menjadi berita yang viral pada masa itu. Orang pasti akan berbondong-bondong mencari Dia dan ingin bertemu dengan Dia. Apalagi Ia memiliki kuasa untuk menyembuhkan, pastilah ini akan semakin mendongkrak popularitas-Nya. Namun, bukan hal itu yang dicari Tuhan Yesus. Dia hadir bukan untuk menjadi manusia yang terkenal. Ia hadir untuk menyatakan kebenaran dan keselamatan bagi dunia. 

    Kebenaran dan keselamatan dari Allah kelak dinyatakan justru dengan cara yang tidak populer, yakni melalui jalan penderitaan dan kematian sebagai Pribadi yang 'terhukum'. Jika Allah berkenan menempuh jalan demikian demi kita yang berdosa, maka kita pun dipanggil untuk tidak takut menjadi manusia yang tidak terkenal, asal kita tetap memegang apa yang benar yang Allah kehendaki dalam kehidupan kita dan tetap berjalan dalam jalan keselamatan yang telah Allah berikan. Tuhan memberkati. Amin.

 

Doa Syafaat dan Penutup

  • Berdoa untuk pemerintah agar dapat menerapkan kebijakan yang tepat guna dan berdaya guna di tengah kehidupan masyarakat saat ini.
  • Berdoa agar perubahan kebijakan pemerintah tentang PPKM tidak membuat masyarakat lengah dan menjadi abai terhadap pentingnya menjaga kesehatan diri dan keluarga.


Nyanyian Penutup


“Ikut Dikau Saja, Tuhan”

(KJ 376 : 1, 3)


Ikut Dikau saja Tuhan,

jalan damai bagiku;

Aku s'lamat dan sentosa

hanya oleh darah-Mu


Refrain:

Aku ingin ikut Dikau 

dan mengabdi pada-Mu:

Dalam Dikau, Jurus'lamat,

'ku bahagia penuh!


Ikut dan menyangkal diri, 

aku buang yang fana,

hanya turut kehendak-Mu

dan pada-Mu berserah.

(kembali ke refrain)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Dipulihkan, Diberkati, dan Dikuatkan oleh DIA”

Sabtu, 20 Desember 2025 SAAT TEDUH   PUJIAN PEMBUKA NKB. 143 _ Janji Yang Manis   Janji yang manis: ” ‘Kau tak ‘Ku lupakan”, tak terombang-a...