MENJADI PEMBERITA SUKACITA

 SAAT TEDUH


NYANYIAN PEMBUKA

NKB 119 – Nyanyikan Lagi Bagiku


Syair dan lagu: Wonderful Words of Life; Philip P. Bliss 

Terjemahan: Tim Nyanyian GKI

1. Nyanyikan lagi bagiku, Firman Kehidupan.

Sungguh mulia dan merdu, Firman Kehidupan.

Firman yang terindah, ajarku setia.

Refrein:

Indah benar, ajaib benar, Firman Kehidupan.

Indah benar, ajaib benar, Firman Kehidupan.

        2. Kristus memberi dunia, Firman Kehidupan.

Hai pendosa dengarkanlah, Firman Kehidupan.

Bagimu anug’rah, diberi berlimpah.



PEMBACAAN KITAB MAZMUR 72 : 1-7; 18-19

(dibacakan secara bergantian)


Pemimpin Ibadah : Dari Salomo. 

  Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja 

Umat : dan keadilan-Mu kepada putera raja!

Pemimpin Ibadah : Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan

Umat : dan orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum!

Pemimpin Ibadah : Kiranya gunung-gunung membawa damai sejahtera bagi bangsa,

Umat : dan bukit-bukit membawa kebenaran!

Pemimpin Ibadah : Kiranya ia memberi keadilan kepada orang-orang yang tertindas

dari bangsa itu, 

Umat : menolong orang-orang miskin, tetapi meremukkan

pemeras-pemeras!

Pemimpin Ibadah : Kiranya lanjut umurnya selama ada matahari,

Umat : dan selama ada bulan, turun-temurun!

Pemimpin Ibadah : Kiranya ia seperti hujan yang turun ke atas padang rumput,

Umat : seperti dirus hujan yang menggenangi bumi!

Pemimpin Ibadah : Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya

Umat : dan damai sejahtera berlimpah, sampai tidak ada lagi bulan!

Pemimpin Ibadah : Terpujilah TUHAN, Allah Israel,

Umat : yang melakukan perbuatan yang ajaib seorang diri!

Pemimpin Ibadah : Dan terpujilah kiranya nama-Nya yang mulia selama-lamanya,

Umat : dan kiranya kemuliaan-Nya memenuhi seluruh bumi. Amin, ya

amin.

DOA PEMBUKAAN DAN FIRMAN

(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)


PEMBACAAN ALKITAB

Perjanjian Lama : Yesaya 40 : 1-11

Perjanjian Baru : Yohanes 1 : 19-28



RENUNGAN

Judul : Menjadi Pemberita Sukacita

Di tengah kehidupan kita saat ini, tentu kita tidak asing dengan istilah  Hoax. Di tengah kemajuan zaman dan teknologi, informasi  kini  makin  lebih mudah dijangkau dan  disebarkan. Masalahnya, tidak  semua  informasi  yang disebarkan adalah  sebuah kebenaran, tidak jarang kita  menemukan berita hoax yang  terkadang  meresahkan kita. Berita  hoax biasanya meresahkan  kita  karena muatan  yang  terkandung  dalam  berita  hoax   itu hanya membawa ketakutan dan kebingungan bagi hidup  kita.  Artinya tidak ada sukacita  maupun kebahagiaan  yang  didapat  dari suatu berita hoax. Bahkan tak jarang bila  berita hoax hanya berisi ujaran  kebencian maupun kecaman dan ancaman bagi kelompok tertentu. Tentu  hal  ini berkebalikan dengan  berita kebenaran yang tak jarang  membawa sukacita bagi kehidupan kita.   

Menarik jika kita melihat bacaan kita pada hari ini yang terambil dari Yohanes 1 : 19-28. Di dalam bacaan  kita  melihat  bagaimana  Yohanes dipakai oleh  Tuhan untuk menyampaikan kebenaran Tuhan yang membawa sukacita, karena Yohanes memberitakan tentang sosok penyelamat bagi kehidupan manusia. Ada beberapa hal  menarik yang  kita bisa teladani  dari  Yohanes terkait  apa dan bagaimana menjadi pemberita sukacita dan kebenaran Tuhan di tengah kehidupan ini antara lain  : 

1. Sampaikanlah kebenaran berdasarkan Hikmat  Tuhan

Seperti yang kita  ketahui bahwa Yohanes menyampaikan berita kebenaran Tuhan bukan berdasarkan pengetahuannya saja, namun berdasarkan hikmat Tuhan  yang ia temukan dalam kitab suci bangsa  Israel. Bahkan kalau kita melihat bacaan pertama kita yang terambil  dari  Yesaya 40 : 1-11, kita bisa menemukan rujukan yang  digunakan Yohanes untuk menjelaskan siapa  dirinya.  Artinya adalah bahwa Yohanes menyampaikan segala  sesuatunya bukan dengan sembarangan dan asal ucap,  melainkan berdasarkan hikmat Tuhan yang ia  peroleh. Firman Tuhan menjadi dasar dari segala  sesuatu yang disampaikan oleh Yohanes.  Dengan demikian ia tidak bergantung pada hikmatnya sendiri, melainkan ia bergantung pada hikmat Tuhan dalam menyampaikan berita keselamatan  yang membawa sukacita. Begitu juga dengan  kita, jika kita menyampaikan sesuatu dengan mendasarkan diri pada hikmat  Tuhan, niscaya apa yang kita sampaikan dapat membawa pembebasan  dan kesukacitaan bagi setiap mereka yang mendengar kesaksian kita

2. Memiliki Tujuan dan motivasi yang baik dalam menyampaikan kebenaran Tuhan

Di ayat 25-27 kita bisa melihat tujuan dan motivasi yang mendasari pemberitaan yang Ia lakukan. Kita bisa mendapati bahwa segala sesuatu yang Yohanes lakukan hanya bagi pekerjaan dan kemuliaan  Tuhan semata. Inilah yang membuat Yohanes  tidak menyombongkan dirinya sendiri, karena ia menyadari bahwa Ia dapat  melakukan segalanya  hanya oleh karena Tuhan, dan demi kemuliaan-Nya. Begitu juga di dalam  kehidupan kita, bahwa kita pun perlu memiliki motivasi dan tujuan yang hanya mengarah  pada  kemuliaan Tuhan  saja,  sehingga kita tidak bermegah diri, mempunyai maksud untuk melukai/menjatuhkan orang lain, dan ataupun mencoba mencuri kemuliaan nama  Tuhan atas segala hal  yang  boleh kita lakukan atas penyertaan-Nya. 

3. Integrasi sikap dan perilaku dengan kebenaran yang  disampaikan

Hal ini menjadi penting sebagai modal awal atas kesaksian maupun pemberitaan sukacita yang  kita lakukan. Bahwa kita  perlu menyadari setiap kita diundang untuk bersaksi  dan menyampaikan kebenaran firman Tuhan,  bukan hanya secara verbal,  melainkan melalui kehidupan kita secara utuh yang seharusnya semakin mendekatkan orang dengan Tuhan. Ketika kita melihat narasi hidup Yohanes Pembaptis, kita bisa melihat bagaimana sikap dan kehidupannya  yang menunjukan kebenaran dari  pemberitaan yang disampaikannya.  Contohnya ketika  melihat kesaksian Injil sinoptik  atas kehidupan  Yohanes,  bahwa ia hidup kudus dan sesuai dengan  firman Tuhan. Inilah yang  membuat setiap orang menjadi  percaya dengan apa yang disampaikan Yohanes  sebagai firman Tuhan,  karena ia menunjukkannya juga melalui sikap dan perilaku dalam  kehidupannya.


Dengan meneladani sikap, kehidupan dan cara pemberitaan  kebenaran Tuhan yang  dilakukan oleh  Yohanes, pada hari ini kita diajak untuk juga  mau terjun  dalam tugas dan panggilan kita sebagai para murid untuk bersaksi dan memberitakan kabar sukacita. Namun kita perlu mengingat bahwa kabar sukacita bukan hanya disampaikan melalui perkataan kita, namun juga melalui tindakan dan perilaku kehidupan kita seutuhnya. Kiranya kita dimampukan untuk  terus menjadi pemberita sukacita  di tengah kehidupan ini.  Tuhan Memberkati. Amin.


DOA SYAFAAT DAN PENUTUP

Pokok Doa Khusus : Berdoa bagi keluarga dalam merencanakan kehidupan di masa new normal



NYANYIAN PENUTUP

KJ 426 – Kita Harus Membawa Berita


Syair dan lagu: We’ve a Story to Tell to the Nations, H. Ernest Nichol, 1896,

Terjemahan: E. L. Pohan Shn., 1970


1. Kita harus membawa berita

pada dunia dalam gelap

tentang kebenaran dan kasih

dan damai yang menetap,

dan damai yang menetap.

Refrein:

Karna g’lap jadi remang pagi,

dan remang jadi siang t’rang.

Kuasa Kristus ‘kan nyatalah,

rahmani dan cemerlang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025