Tataibadah Harian
Sabtu, 19 November
2022
“Belajar dari Sikap
Seorang Anak”
Saat teduh
Nyanyian Bersama
PKJ 219 – Di Saat
Ini Kuangkat Tembang
Di saat ini,
kuangkat tembang,
kuangkat tembang
bagi Yesus.
Di saat ini kuucap
syukur,
kuucap syukur
pada-Nya.
Kukasihi Engkau,
kukasihi Engkau,
kukasihi Engkau,
Yesus, Tuhanku.
Di saat ini, ‘ku
datang, Tuhan
‘ku datang bersujud
pada-Mu.
Di saat ini Engkau
kusembah,
Engkau kusembah, ya
Tuhan.
Kukasihi Engkau,
kukasihi Engkau,
kukasihi Engkau,
Yesus, Tuhanku.
Doa pembukaan
Dipimpin seorang
anggota keluarga
Pembacaan Mazmur
Mazmur 46
Dibacakan oleh
seorang anggota keluarga
Nyanyian Bersama
PKJ 198 – Di Hatiku,
Ya Yesus
Di hatiku, ya Yesus,
Tuhan bersabdalah,
agar tenang hatiku
dan hilang kuatirku.
Di
hatiku, ya, di hatiku, Tuhan bersabdalah
‘ku
berserah, pasrah penuh: bersabdalah, ya Tuhan.
Hatiku ini, Yesus,
bukanlah milikku,
namun hidupku kini
adalah milik-Mu.
Perenungan Sabda
-
Doa
persiapan
-
Pembacaan
Alkitab: Lukas 18.15-17
Dibacakan oleh seorang anggota keluarga
“Belajar dari Sikap
Seorang Anak”
Alkitab Bahasa
Indonesia Masa Kini (BIMK) menerjemahkan ayat ke-17 dengan kalimat, “Orang yang
tidak menghadap Allah seperti seorang anak, tidak akan menjadi anggota umat
Allah.”
Alkitab versi lain,
Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI), menuliskannya seperti ini, “Kamu harus
menerima kerajaan Allah seperti seorang anak menerima sesuatu dari orang tuanya.”
Seorang anak biasanya
memiliki rasa hormat terhadap orang tuanya. Oleh karena itu ketika ia menerima
sesuatu dari orang tuanya, ia bisa membungkuk dan menyembah mereka.
Kalau kerajaan Allah
digambarkan sebagai suasana yang dipenuhi kehendak Allah dan sifat-sifat Allah
(lihat Galatia 5.22-23), maka ketika ia diajar – Bahasa lainnya: diberitahu –
hal-hal tersebut, ia akan menerimanya dengan rasa hormat. Ia tidak menentangnya
atau menganggap remeh ajaran tersebut.
Jadi jika kita
diajar mengasihi orang lain – termasuk yang bersalah kepada kita, atau yang
bersalah di mata masyarakat – dan juga diajar melakukan atau mempraktekkan berbagai
kebaikan ilahi lainnya, bagaimana seharusnya kita bersikap?
Doa Bersama
Mari mendoakan:
-
Anggota
keluarga yang saling memperhatikan dan mempedulikan satu sama lain
-
Kesiapan
keluarga-keluarga menghadapi cara hidup di masa kenormalan baru
Nyanyian Bersama
PKJ 255 – Firman-Mu
Kupegang Selalu
Firman-Mu kupegang selalu,
saat duka saat senang.
Jalan hidup yang akan
datang
tangan Tuhan yang memegang.
Pencobaan menghimpit aku
dan menjadi keluhanku,
firman-Mu kupegang selalu,
sayap-Mu tempat berteduh.
Firman-Mu, Tuhan,
kupegang s’lalu
hilanglah keraguanku!
Bila hatiku rasa susah,
pada-Mu aku berserah,
firman-Mu kupegang selalu,
maka amanlah jiwaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar