(Selasa, 25 Oktober 2022)
Saat Teduh
Nyanyian Pembuka : KJ 412 : 1, 3
"Tuntun Aku, Tuhan Allah”
Tuntun aku, Tuhan Allah,
lewat gurun dunia.
Kau perkasa dan setia;
bimbing aku yang lemah.
Roti sorga, Roti sorga,
puaskanlah jiwaku,
puaskanlah jiwaku.
Pada batas Sungai Yordan
hapuskanlah takutku.
Ya Penumpas kuasa maut,
tuntun aku serta-Mu.
Pujianku, pujiaku
bagi-Mu selamanya,
bagi-Mu selamanya.
Pembacaan Kitab Mazmur 84 : 8-12
(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)
Doa Pembuka dan Firman
(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)
Pembacaan Alkitab
Perjanjian Lama : Daniel 5 : 1-12
Perjanjian Baru : 1 Petrus 5 : 1-11
Renungan
Hidup di tengah dunia yang penuh dengan tantangan membuat kita sering bertanya, bagaimana kita harus menjalaninya? Kadang kita menjadi bingung harus berbuat apa dan bertindak bagaimana di saat kita harus berhadapan dengan realita kehidupan yang begitu menantang. Kita membutuhkan tuntunan yang jelas agar kita tidak salah dalam melangkah dan bertindak. Sebab, sebagai orang beriman tentu kita tidak ingin menjadi manusia yang gagal dalam mempertahankan kesetiaan kita kepada Tuhan di tengah situasi kehidupan masa kini. Dalam hal inilah, firman Tuhan yang ditulis dalam 1 Petrus 5 : 1-11 menjadi pedoman yang dapat kita perhatikan dan praktikkan dalam kehidupan kita.
Jika mencermati apa yang diungkapkan dalam firman Tuhan itu, maka kita akan menemukan petunjuk-petunjuk dalam kita menghadapi kehidupan yang penuh dengan tantangan saat ini. Setidaknya ada beberapa hal yang Tuhan anjurkan untuk kita lakukan agar kita tetap dapat mempertahankan kesetiaan kita kepada-Nya. Petunjuk-petunjuk itu antara lain:
1. Rendahkanlah dirimu seorang terhadap lain.
Dunia di mana kita berada sekarang ini adalah dunia yang diwarnai dengan godaan untuk menyombongkan diri. Kemudahan dalam mengupload segala sesuatu terkadang membuat kita tergoda untuk memamerkan apa yang kita punya dalam hidup. Budaya hidup pamer menjadi sesuatu yang umum dilakukan oleh orang-orang di sekitar kita. Di tengah situasi seperti ini, sebagai anak Tuhan, kita diajak untuk tidak terjatuh pada perilaku yang sama. Dalam dunia yang semakin memfasilitasi orang untuk pamer dan menymbongkan diri, kita justru diminta Tuhan untuk tetap rendah hati, sebab "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati" (ay.5b) Tuhan tidak mau anak-anak-Nya menjadi pribadi-pribadi yang ikut-ikutan menyombongkan diri.
2. Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada Tuhan.
Tuhan memanggil kita untuk menyerahkan kekuatiran kita itu kepada--Nya. Dia mengajak kita untuk tetap percaya bahwa Dia mampu untuk menolong dan memelihara kita di tengah segala tantangan dan permasalahan yang kita hadapi dalam kehidupan kita. Dia mengundang kita untuk menyerahkan semua bentuk kekuatiran kita kepada-Nya, supaya kita tidak menjadi kehilangan semangat dan diliputi rasa takut dalam menjalani kehidupan. Rasa kuatir memang terkadang dapat menghampiri kita, namun yakinlah bahwa hidup kita ini adalah milik Tuhan. Dia pasti akan bertindak untuk memelihara dan menolong kita di saat kita tidak mampu menghadapi tantangan dan permasalahan yang terjadi dalam kehidupan kita.
3. Berjaga-jagalah dan lawanlah godaan Iblis.
Dalam hidup ini, ada banyak hal yang dapat dipakai oleh si Jahat untuk melemahkan kesetiaan kita kepada Tuhan. Iblis selalu berusaha untuk menjauhkan kita dari Tuhan. Dia tidak ingin kita bertahan dalam iman percaya kita kepada Tuhan. Oleh karena itu, Tuhan mengingatkan untuk tidak terlena dan terus berjaga-jaga, agar jangan sampai kita terjatuh pada tipu daya si Iblis. Kita diminta untuk melawan setiap godaan yang datang. Kita tidak boleh menyerah dan membiarkan diri kita dikuasi oleh kuasa jahat. Tetap jalanilah hidup dengan baik dan benar. Jangan mau untuk melakukan hal-hal yang jahat dan melanggar kehendak Allah. Jika ada yang menawari dan mengoda kita untuk melakukan hal-hal yang demikian, tolaklah dan lawanlah. Percayalah hidupmu akan tetap baik dalam tangan Tuhan. Jangan biarkan kuasa jahat memisahkanmu dari tangan Tuhan.
Itulah tiga petunjuk yang Tuhan berikan agar kita tetap dapat menjalani hidup sebagai orang-orang yang tetap setia kepada-Nya. Perhatikanlah ketiganya dan praktikkanlah itu dalam kehidupan kita. Selamat menjalani kehidupan. Tuhan memberkati. Amin.
Doa Syafaat dan Penutup
Berdoa agar masyarakat tetap melakukan protokol kesehatan sekalipun kasus penularan covid-19 sudah semakin melandai.
Nyanyian Penutup : PKJ 154 : 1, 3
“Setiakah Diriku Pada-Mu”
Setiakah diriku
pada-Mu, Tuhanku?
Dan siapkah hatiku
mengiring-Mu terus?
'Ku harus mengaku tidak tekun,
semangat pun rentan
dan jiwaku yang rapuh
membuatku bercela.
Menapak jalan Tuhan,
meski letih lesu,
tetap Engkau 'kuturut,
apapun maksud-Mu.
Engkaulah jalanku,
kebenaranku, 'Kaulah hidupku.
Jadikanlah hamba-Mu
berguna di ladang-Mu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar