TATA IBADAH HARIAN KELUARGA

Jumat, 04 November 2022

 

 

Pujian Pembukaan

NKB 184 : 1 – 2 – ENGKAU MILIKKU ABADI

 

Engkau milikku abadi, segalanya bagiku;

Di sepanjang ziarahku, ingin ‘ku bersamamu.

‘Ku dekat pada-Mu, ‘ku dekat pada-Mu.

Di sepanjang ziarahku, ingin ku bersamamu.

 

Bukan nikmat duniawi yang menjadi doaku;

‘Ku senang bersusah payah, asal Kau bersamaku.

‘Ku dekat pada-Mu, ‘ku dekat pada-Mu.

‘Ku senang bersusah payah, asal Kau bersamaku.

 

 

MAZMUR BERSAHUTAN

Salah Seorang Anggota Keluarga membacakan Mazmur 145:1 – 5, 17 – 21  

 

 

Doa Pembukaan dan Perenungan Firman

Oleh Salah Seorang Anggota Keluarga

 

 

 

Pembacaan dan perenungan Firman

 

·       Zakharia 6:9-15

·       Kisah Para Rasul 24:10-23

 

 

Beriman karena Berpengharapan

 

Percaya tidaklah mudah. Apalagi percaya kepada Tuhan. Namun Tuhanlah yang menuntun umat-Nya untuk percaya. Dia memberikan kepada kita iman untuk percaya sekalipun tidak melihat (band. Ibr. 11:1-2).

Paulus bersaksi di hadapan wali negeri ketika ia ditangkap. Dia menceritakan siapa dirinya dan apa yang dilakukannya sebagai orang Yahudi ketika dia datang ke Yerusalem, dan tentang imannya kepada Kristus (Kis. 24:10-21).

Paulus mempergunakan kesempatan itu tidak hanya untuk membela diri namun bersaksi tentang iman percayanya kepada Tuhan.

Percaya kepada Tuhan, itulah ajakan kepada Heldai, Tobia dan Yedaya ketika kepada mereka dimintakan persembahan untuk mahkota.

Sekalipun waktu itu mereka masih dalam kuasa bangsa lain namun ada pengharapan:

 

Dan mahkota itu akan tetap tinggal dalam bait TUHAN sebagai tanda peringatan akan Heldai, Tobia, Yedaya dan akan Yosia bin Zefanya. Orang-orang dari jauh akan datang untuk turut membangun bait TUHAN; maka kamu akan mengetahui bahwa TUHAN semesta alam yang mengutus aku kepadamu. Dan hal ini akan terjadi, apabila kamu dengan baik-baik mendengarkan suara TUHAN Allahmu." (Zakharia 6:14-15) 

 

Tidakkah kita sanggup memiliki pengharapan dalam setiap peristiwa kehidupan kita, seberat apapun? Dan itu diawali dari iman kepada Allah yang setia.

 

 

SAAT HENING

 

Doa syafaat dan Penutup
Berdoa untuk :

·       Pemerintah mampu mengatur kehidupan ekonomi di tengah krisis ekonomi global.

·       Kesehatan keluarga

·       (Bisa ditambahkan sendiri oleh anggota keluarga)

·       Penutup

 

 

Pujian Penutup

NKB 184 : 3 – ENGKAU MILIKKU ABADI

 

Pimpin daku melewati lembah bayang maut sendu,

Maka pintu hidup baka kumasuki serta-Mu.

‘Ku dekat pada-Mu, ‘ku dekat pada-Mu.

Maka pintu hidup baka kumasuki serta-Mu.

 

 

KUNCI KEBAHAGIAAN DAN DAMAI SEJAHTERA

 SAAT TEDUH

NYANYIAN PEMBUKA

KJ 396 – Yesus Segala-galanya

Syair dan lagu: Jesus is All the World to Me, Will L. Thompson, 1904,

Terjemahan: Yamuger, 1984

1. Yesus segala-galanya,

Mentari hidupku.

Sehari-hari Dialah

Penopang yang teguh.

Bila ‘ku susah, bekesah,

aku pergi kepadaNya:

Sandaranku, Penghiburku,

Sobatku.

2. Yesus segala-galanya,

Kawanku abadi;

setiap datang padaNya,

berkatNya diberi.

Surya dan hujan berselang,

hasil tanaman dan kembang:

semuanya karunia

Sobatku.

PEMBACAAN KITAB MAZMUR 149

(dibacakan secara bergantian)

Pemimpin Ibadah :

Haleluya!

Nyanyikanlah bagi Tuhan nyanyian baru!

Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh.

Umat :

Biarlah Israel bersukacita atas Yang menjadikannya,

biarlah bani Sion bersorak-sorak atas raja mereka!

Pemimpin Ibadah :

Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tari-tarian,

biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi!

Umat :

Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya,

Ia memahkotai orang-orang yang rendah hati dengan keselamatan.

Pemimpin Ibadah :

Biarlah orang-orang saleh beria-ria dalam kemuliaan,

biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur mereka!

Umat :

Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka, dan pedang bermata dua di tangan mereka,

Pemimpin Ibadah :

untuk melakukan pembalasan terhadap bangsa-bangsa,

penyiksaan-penyiksaan terhadap suku-suku bangsa,

Umat :

    untuk membelenggu raja-raja mereka dengan rantai,

dan orang-orang mereka yang mulia dengan tali-tali besi,

Pemimpin Ibadah :

untuk melaksanakan terhadap mereka hukuman seperti yang tertulis. Itulah semarak bagi semua orang yang dikasihi-Nya.

Haleluya!

DOA PEMBUKAAN DAN FIRMAN

(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)

PEMBACAAN ALKITAB

Perjanjian Lama : Daniel 7 : 1-3 , 15-18

Perjanjian Baru : Lukas 6 : 20-31

RENUNGAN

Kebahagiaan kerap kali menjadi kalimat klise yang menjadi gambaran ideal kehidupan manusia. Ada yang mengatakan bahwa bahagia itu ketika punya banyak harta. Ada juga yang mengatakan bahwa bahagia itu ketika punya jabatan atau kedudukan yang tinggi. Ada juga yang mengatakan bahwa bahagia itu ketika dicintai oleh orang di sekitar kita. Hal-hal demikian yang membuat orang kerap kali terjebak dalam idealisme tentang kebahagiaan. Sehingga tidak jarang orang yang pada akhirnya terus berlari tak kenal lelah dan henti untuk mengejar kebahagiaannya masing-masing. Kerap kali orang juga saling sikut dan berubah menjadi pribadi yang individualistis dan egois dalam mencapai kebahagiaannya.

Jika hal-hal demikian kita definisikan sebagai kebahagian, terdapat suatu konsekuensi serius yang akan muncul dari definisi kebahagiaan yang hendak kita raih, yakni ketiadaan Damai Sejahtera. Baik bagi diri kita sendiri maupun bagi orang di sekitar kita. Ketika damai sejahtera itu tidak dapat terwujud dan dirasakan maka kebahagiaan yang kita raih hanyalah bersifat semu dan sementara. Jika kita mencermati teks Lukas 6 : 20-31 yang menjadi bacaan kita pada hari ini, kita bisa menemukan bahwa kebahagiaan itu terwujud beriringan dengan damai sejahtera. Dijelaskan disana bahwa ketika kebutuhan dan pergumulan itu bisa teratasi, secara otomatis kita bisa merasakan kebahagiaan Abadi bersama dengan Tuhan, yakni ketika damai sejahtera boleh terwujud di dalam kehidupan kita. Adapun Lukas 6 : 20-31 memberikan gambaran/kriteria terwujudnya damai sejahtera ketika kita bisa :

1. Berdamai dengan Keadaan.

 Di ayat 19-22 kita bisa menemukan bahwa Tuhan Yesus memulai ucapannya dengan kata “berbahagialah” yang kemudian disambung dengan keadaan buruk (tidak ideal) yang dialami seseorang seperti kemiskinan, kelaparan, kesedihan, dan kebencian. Maka menjadi pertanyaan besar bagi kita mengapa justru Tuhan Yesus mengatakan berbahagia ketika ada suatu kondisi tidak ideal ataupun kemalangan yang dialami oleh seseorang? Hal yang bisa kita lihat adalah bahwa di dalam setiap keadaan yang kita alami, terkhusus ketika kita menghadapi situasi sulit, selalu ada Tuhan yang akan mencukupi kebutuhan kita. Selalu ada Tuhan yang mau mengerti dan menolong kita dalam setiap situasi sulit yang kita alami. Lantas apakah dengan demikian kita hanya perlu berdiam diri ketika menghadapi kesulitan? Tentu tidak! Kita diajarkan untuk memiliki pikiran yang tenang dan mampu menganalisa situasi dalam menghadapi kesulitan. Dengan kata lain, kita perlu untuk berdamai terlebih dahulu dengan kondisi yang kita alami, kita perlu menghadirkan hikmat Tuhan dalam menjalani situasi pelik dalam kehidupan kita. Dengan demikian kita memiliki pikiran yang jernih dan strategi dalam menghadapi kesulitan kita, dan disitulah kita bisa melihat bagaimana karya Tuhan mulai bekerja menolong kita menghadapi kesulitan-kesulitan hidup.

2. Berdamai dengan Diri Sendiri.

 Di ayat 23-26 kita bisa mencermati bagaimana Tuhan Yesus selalu memulai perkataannya dengan kata “celakalah” yang kemudian dilanjutkan dengan kondisi ideal kehidupan manusia. Jika kita hanya membaca sekilas, kita bisa menyalah artikan ayat ini dengan mengatakan bahwa “berarti orang kristen tidak boleh hidup enak?” Tentu tidak! Ayat-ayat ini mengatakan bahwa ketika kita menempati keadaan yang ideal di dalam kehidupan ini, kita perlu untuk melihat kembali visi dan panggilan hidup kita sebagai anak-anak Allah. Apakah kondisi ideal yang kita raih ini melibatkan kehadiran orang lain atau semata-mata hanya bagi diri kita sendiri. Kembali lagi pada poin egosentrisme yang pada akhirnya secara tidak sadar menuntut orang untuk terus berlari mengejar kebahagiaan semu. Maka dari itu kita perlu clear dengan diri kita sendiri. Ketika kita sedang berada di atas angin, kita perlu memikirkan langkah selanjutnya yang perlu kita lakukan dalam mewujudkan damai sejahtera dalam kehidupan kita. Dengan demikian kita perlu untuk berdamai dengan diri sendiri.

3. Berdamai dengan Orang Lain.

Di ayat 27-31 kita bisa melihat bagaimana Tuhan Yesus meneladankan mengenai mengasihi musuh. Mengapa hal ini perlu kita lakukan? Bayangkan saja jika kehidupan kita dipenuhi dengan kebencian dan perasaan negatif terhadap orang lain, apakah kita bisa merasakan yang namanya damai sejahtera? Tentu Tidak ! Memang memberikan pengampunan bagi orang yang pernah menyakiti kita, atau orang yang membenci kita, atau bahkan orang yang menjadi “musuh” kita bukanlah hal yang mudah. Perlu sebuah proses yang panjang untuk dapat melakukan hal tersebut. Namun kita diingatkan bahwa hidup dalam perasaan negatif terhadap orang lain, memberikan dampak yang negatif. Baik bagi diri kita yang tidak bisa merasakan damai sejahtera, maupun bagi orang lain yang ada dalam relasi-relasi kita. Untuk itu kita juga perlu melihat ke ayat 36 yang mengajarkan untuk memiliki “kemurahan hati”. Maksudnya adalah bahwa kita perlu untuk memiliki belas kasih dan pengampunan bagi orang lain sama seperti apa yang telah diteladankan Tuhan pada kita. Dengan demikian kita perlu untuk “berdamai dengan orang lain” supaya damai sejahtera dan kebahagiaan boleh benar-benar terwujud dalam kehidupan kita.

Di dalam menjalani lika-liku kehidupan di dunia ini, terdapat begitu banyak tantangan dan pergumulan hidup, sekalian kita merasa hidup kita aman-aman saja, namun kita juga perlu mencurigai motivasi dan alasan kita dalam menjalani kehidupan ini. Melalui teks hari ini kita diingatkan untuk meraih kebahagiaan kita dengan mewujudkan damai sejahtera dalam hidup. Dengan demikian kita menjadi mitra Allah dalam mewujudkan cinta kasih yang nyata dalam kehidupan ini. Selamat Berdamai. Tuhan Memampukan kita. Amin.

DOA SYAFAAT DAN PENUTUP

Pokok Doa Khusus : Mendoakan supaya masyarakat saling mengingatkan untuk tetap melakukan Protokol Kesehatan

NYANYIAN PENUTUP

KJ 392 – Ku Berbahagia

Syair: Blessed Assurance, Fanny J. Crosby, 1873,

Terjemahan: Yamuger, 1978,

Lagu: Phoebe P. Knapp, 1873

1. Ku berbahagia, yakin teguh:

Yesus abadi kepunyaanku!

Aku warisNya, ‘ku ditebus,

ciptaan baru Rohul kudus.

Refrein:

Aku bernyanyi bahagia

memuji Yesus selamanya.

Aku bernyanyi bahagia

memuji Yesus selamanya.Pasrah sempurna, nikmat penuh;

suka sorgawi melimpahiku.

Lagu malaikat amat merdu;

kasih dan rahmat besertaku.

2. Aku serahkan diri penuh,

dalam Tuhanku hatiku teduh.

Sambil menyongsong kembaliNya,

‘ku diliputi anugerah.


SETIAKAH AKU PADA TUHANKU?

 

Tataibadah harian

Rabu – 2 November 2022

Bacaan: Lukas 19.11-27

 

 

 

Saat teduh

Bisa diiringi instrumen

 

Nyanyian Umat

PKJ 154 – Setiakah Diriku

1.   Setiakah diriku padaMu, Tuhanku?
Dan siapkah hatiku mengiringMu terus?
‘Ku harus mengaku tidak tekun,
semangat pun rentan
dan jiwaku yang rapuh
membuatku bercela.

 

2.   Kau panggil aku, Tuhan, ‘ku datang padaMu
dengan rendah hatiku kut’rima tugasku.
Kobarkan semangat di hatiku,
kuatkan imanku
dan tuntun aku, Tuhan,
arahkanlah niatku.

 

Doa Pembuka - Dipimpin seorang anggota keluarga

 

 

Pembacaan Mazmur 50

Seorang anggota keluarga membacakannya

 

Renungan

o   Doa persiapan

o  Pembacaan Alkitab: Lukas 19.11-27

 

Renungan dapat dilihat pada video berikut

https://www.youtube.com/watch?v=M_u1wUkuCZU&t=2s

Pokok doa

 

Upaya pemerintah mewujudkan situasi yang lebih baik bagi warganya – tidak hanya terkait covid 19 – sebab sekarang banyak penyakit yang harus diperhatikan dan ditangani secara serius juga, seperti demam berdarah dan ginjal akut perlu kita doakan dan dukung secara nyata.

 

 

Dipimpin oleh seorang anggota keluarga, atau bergantian

 

Nyanyian Umat

NKB 154 – Setialah, Setialah

 

Setialah, setialah selama hidupmu.

Ikuti jalan Tuhanmu dengan tetap teguh.

Meski penuh derita di dalam dunia,

tetapi jangan ‘kau gentar, tetap setialah.

 

Setialah, setialah menjadi hamba-Nya.

Meski besar rintanganmu, tetap percayalah.

Selalu ‘kau dibimbing ke air yang tenang,

kelak mahkota milikmu di sorga yang terang.

 

 

MENJAGA DIRI

 `



“Menjaga Diri“







SAAT TEDUH


NYANYIAN PEMBUKA


Tiap orang harus tahu

 (PKJ. 281)


Refrein:

Tiap orang harus tahu, tiap orang harus tahu,

Tiap orang harus tahu, siapa Yesus!


Dia bagai Bunga Bakung, Bintang Fajar cemerlang,

yang terindah tak bertara; tiap orang harus tahu!


Dia Penyembuh ragaku, Jurus’lamat jiwaku;

Dia membaptiskan aku dengan api Roh Kudus!


PEMBACAAN MAZMUR 31

(di bacakan secara berbalasan)


DOA


PEMBACAAN ALKITAB



Perjanjian Lama  :  Nehemia 13 : 1 – 3, 23 - 31

Perjanjian Baru   :  1 Korintus 5 : 9 - 13


RENUNGAN


“Menjaga Diri“



Pergaulan dapat memberikan pengaruh yang positif dan/atau sebaliknya. Pergaulan dapat mendorong kita menjadi semakin dekat dengan Tuhan atau malah semakin menjauhi-Nya.


Rasul Paulus mengirim surat kepada jemaat di Korintus agar jemaat di Korintus berhati-hati dalam memilih sahabat dan pergaulan. Paulus menyadari, jika jemaat ini salah dalam memilih sahabat dan pergaulan, maka mereka akan kembali ke cara hidup lama mereka seperti ketika belum mengenal Allah. Untuk mencegah hal itu terjadi, maka Paulus menulis larangan yang jelas dan tegas mengingatkan jemaat di Korintus agar tidak kembali ke kehidupan lama mereka. Namun, ajakan Paulus ini bukan bertujuan menarik diri dari orang-orang yang kita jumpai dalam kehidupan kita, melainkan sebuah ajakan untuk menjaga diri kita dari pengaruh yang buruk.


Saudaraku … pilihlah sahabat dan pergaulan yang baik dan benar. Ajaklah para sahabat untuk bertumbuh bersama dalam iman kepada Kristus, agar hidup keseharian kita berkenan di hadapan-Nya. Dan yang tidak kalah pentingnya, jagalah kekudusan hidupmu ditengah-tengah kehidupan dengan siapapun bahkan jadikanlah hidup saudara berdampak baik dan benar bagi sesama.


“Dalam suratku telah kutuliskan kepadamu, supaya kamu jangan bergaul  dengan orang-orang cabul” (1 Kor. 5 9)



SAAT HENING


DOA SYAFAAT DAN PENUTUP


Bersyukur dan berterimakasih untuk petugas medis dan paramedis yang tetap berjuang

Berdoa untuk pergumulan keluarga masing-masing.



NYANYIAN PENUTUP


Tiap orang harus tahu

 (PKJ. 281)


Refrein:

Tiap orang harus tahu, tiap orang harus tahu,

Tiap orang harus tahu, siapa Yesus!


Dia Putra yang terkasih, Anak domba yang kudus;

Dia Mempelai sorgawi; tiap orang harus tahu!



Air Cucuran Atap Jatuhnya ke Pelimbahan Juga

 

Tataibadah harian

Sabtu – 29 Oktober 2022

Bacaan: Yohanes 8.39-47

 

 

 

Saat teduh

Bisa diiringi instrumen

 

Nyanyian Umat

KJ 362 – Aku Milik-Mu, Yesus, Tuhanku

 

Aku milik-Mu, Yesus, Tuhanku,

Kudengar suara-Mu

‘Ku merindukan datang mendekat

dan diraih oleh-Mu.

 

         Raih daku dan dekatkanlah pada kaki salib-Mu

         Raih daku, raih dan dekatkanlah ke sisi-Mu, Tuhanku.

 

Aku hamba-Mu, Kausucikanlah

oleh kasih kurnia,

hingga jiwaku memegang teguh

kehendak-Mu yang mulia.

 

Sungguh indahnya walau sejenak

beserta-Mu, Allahku;

dalam doaku sungguh akrabnya

bersekutu dengan-Mu.

 

Doa Pembuka - Dipimpin seorang anggota keluarga

 

 

Pembacaan Mazmur 32.1-7

Seorang anggota keluarga membacakannya

 

Renungan

o   Doa persiapan

o  Pembacaan Alkitab: Yohanes 8.39-47

 

 

Air Cucuran Atap Jatuhnya ke Pelimbahan Juga

 

Pernah lihat buah apel di pohon durian? Atau buah mangga di pohon jambu? Rasanya agak mustahil ya?

 

Biasanya buah yang dihasilkan berasal dari sumber yang sama. Buah jeruk dari pohon jeruk, demikian pula buah lainnya. Tentulah terasa aneh jika menemukan buah yang berbeda dengan nama pohonnya.

 

Hal itulah yang dijelaskan penulis Injil yang mau mengingatkan pesan Yesus bagi para murid yang telah menerima Yesus sebagai Tuhan mereka. Hidup bersama Yesus hendaknya dimaknai begini: Yesus ada di dalam diri para murid sehingga mereka menghadirkan buah yang sejalan dengan sifat pohonnya. Yesus adalah pohon, dan murid-Nya adalah buahnya.

 

Akan tetapi tidak semua murid Yesus hidup menghadirkan buah yang sesuai dengan ajaran dan keteladanan Yesus. Itulah sebabnya Yesus menyatakan “ada yang salah nih.” Jadi, yang salah perlu diingatkan. Sebelum nanti kesalahannya semakin lama semakin banyak dan tidak lagi dirasakan sebagai kesalahan, alias ketagihan berbuat salah. Itu namanya pohon jambu berbuah jeruk. Aneh kan?

 

Dalam teologi kita, Tuhan diyakini sebagai penyelamat kita. Dalam upaya menyelamatkan kita, Ia menawarkan jalan yang benar, supaya kita tidak masuk jurang dan celaka. Salah satunya adalah dengan mengingatkan kita yang sering alpa dan lalai melakukan yang benar. Sekalipun sudah tahu apa yang harus dilakukan, bukan berarti kita pasti selalu melakukan yang benar kan?

 

Begitulah, Tuhan baik! Dia terus mengingatkan kita. Diingatkan tentang apa? Tentang siapa kita. Memangnya kita itu siapa? Kita adalah murid Kristus.

 

Pokok doa

 

Mari berbagi dengan orang lain!

 

 

Dipimpin oleh seorang anggota keluarga, atau bergantian

 

Nyanyian Umat

KJ 428 – Lihatlah Sekelilingmu

 

Lihatlah sekelilingmu,

pandanglah keladang ladang

yang menguning dan sudah matang

sudah matang untuk dituai

 

Lihatlah sekelilingmu,

pandanglah keladang ladang

yang menguning dan sudah matang

sudah matang untuk dituai

 

Apa kitapun terpilih

mengerjakan tugas itu?

Kita juga dipilih Tuhan

dan diutus ke dalam dunia

 

 

 

TATA IBADAH HARIAN KELUARGA

Jumat, 28 Oktober 2022

 

 

Pujian Pembukaan

KJ 3 : 1 + 2 – Kami Puji Dengan Riang

 

Kami puji dengan riang Dikau Allah yang besar

Bagai bunga t’rima siang hati kami pun mekar.

Kabut dosa dan derita kebimbangan t’lah lenyap

Sumber suka yang abadi b’ri sinar-Mu menyerap

 

Kau memb’ri, Kau mengampuni Kau limpahkan rahmat-Mu

Sumber air hidup ria, lautan kasih dan restu.

Yang mau hidup dalam kasih Kaujadikan milik-Mu

agar kami menyayangi, meneladan kasih-Mu.

 

 

MAZMUR BERSAHUTAN

P          :   Engkau adil, ya TUHAN, dan hukum-hukum-Mu benar.

J          :   Telah Kauperintahkan peringatan-peringatan-Mu

                dalam keadilan dan dalam kesetiaan belaka.

 

P          :   Nyala cintaku menghabiskan aku,

J          :   sebab para lawanku melupakan segala firman-Mu.

 

P          :   Janji-Mu sangat teruji,

J          :   dan hamba-Mu mencintainya.

 

P          :   Aku ini kecil dan hina,

J          :   tetapi titah-titah-Mu tidak kulupakan.

P+J      :   Keadilan-Mu adil untuk selama-lamanya,

                dan Taurat-Mu benar.

P          :   Aku ditimpa kesesakan dan kesusahan,

J          :   tetapi perintah-perintah-Mu menjadi kesukaanku.

 

P          :   Peringatan-peringatan-Mu adil untuk selama-lamanya,

J          :   buatlah aku mengerti, supaya aku hidup.

Mazmur 119:137-144 

 

 

Doa Pembukaan dan Perenungan Firman

Oleh Salah Seorang Anggota Keluarga

 

Pembacaan dan perenungan Firman

 

·       Habakuk 1:5-17 

·       2 Petrus 1:1-11

 

 

Tuhan adalah Allah yang Berkuasa

 

 

Setelah selesai katekisasi apa yang mau dikerjakan? Apakah berarti sudah selesai dan tak berbuat apa-apa? 

Baptisan adalah tanda atau materai bahwa kita adalah milik Kristus, dan pengakuan Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat, itulah pernyaan iman. Namun rasul Petrus mengingatkan: kita tidak hanya berhenti sampai tanda dan pernyataan iman. Kita harus berjuang untuk mempertahankan bahkan menguatkan iman.

 

Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan,

dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.

Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita. (2 Petrus 1:5-8) 

 

Ini yang patut di dilakukan oleh orang beriman supaya bijaksana beriman di dunia yang berbeda dan berubah.

Tuhan hadir dalam sejarah dunia. Dalam sejarah itu Tuhan berkuasa dan memakai mereka untuk menyatakan kuasa-Nya. Orang-orang Kasdim yang menyerang Israel dan Yehuda juga dipakai oleh Tuhan (band. Hab. 1:5-17) untuk maksud tersebut. Supaya umat pun sadar bahwa mereka harus mengikut Tuhan.

Firman Tuhan mengatakan:

 

Engkau adil, ya TUHAN, dan hukum-hukum-Mu benar. 

Telah Kauperintahkan peringatan-peringatan-Mu dalam keadilan dan dalam kesetiaan belaka. (Mazmur 119:137-138) 

 

Tuhan bisa memakai siapa saja untuk menyatakan keadilan dan kasih-Nya kepada dunia, juga kepada umat-Nya. Karena itu mari kita belajar untuk selalu jeli dalam mencari keadilan Tuhan.

 

 

SAAT HENING

Doa syafaat dan Penutup

Berdoa untuk :

·       Keluarga mengatur keuangan menyikapi kenaikan harga – harga.

·       Kesehatan keluarga

·       (Bisa ditambahkan sendiri oleh anggota keluarga)

·       Penutup

 

 

Pujian Penutup

KJ 3 : 3 + 4 – Kami Puji Dengan Riang

 

Semuanya yang Kaucipta memantulkan sinar-Mu.

Para malak, tata surya naikkan puji bagi-Mu.

Padang, hutan, dan samud’ra, bukit, gunung, dan lembah,

margasatwa bergembira, ‘ngajak kami pun serta.

 

Mari kita pun memuji dengan suara menggegap

menyanyikan kuasa kasih yang teguh serta tetap.

Kita maju dan bernyanyi jaya walau diserang,

ikut mengagungkan kasih dalam lagu pemenang.

Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025