Tataibadah harian
Sabtu
- 2 Juli 2022
Bacaan:
Lukas 9.1-6
Saat teduh
Bisa diiringi
instrumen
Nyanyian Umat
NKB 4 – Nyanyikanlah Dengan Syukur
Nyanyikanlah dengan syukur,
angkat lagu yang merdu
serta bersorak sorailah
bagi TUHAN, Allahmu, Sang Raja semesta.
Masyhurkan t’rus,agungkanlah
TUHAN, Allah yang besar.
Seluruh alam raya pun
adalah ciptaan-Nya dan milik-nya tetap.
Doa Pembuka - Dipimpin seorang anggota keluarga
Pembacaan Mazmur 30
Seorang anggota
keluarga membacakannya
Renungan
o
Doa persiapan
o
Pembacaan Alkitab: Lukas 9.1-6
Syukur kepada
Tuhan
Kata “syukur” sering kita pakai dalam pergaulan dalam komunitas
Kristen. Misalnya ketika mendengar teman kita melahirkan, atau kerabat kita
mengalami kenaikan pangkat di tempat kerjanya. Sebagai ungkapan kegembiraan,
kita mengatakan, “Syukur kepada Tuhan!”
Sebetulnya saat itu kita sedang berterima kasih. Kita menyatakannya
karena menerima kasih Tuhan dan merasakannya.
Sekarang ini kita banyak melihat video reel (dari Tiktok,
Facebook, atau Instagram) yang memperlihatkan reaksi orang yang menerima
kebaikan (sumbangan, derma) dari orang lain. Begitu menerima kebaikan tersebut
orang itu lantas mencari orang lain dan menunjukkan kebaikan kepadanya.
Menerima kebaikan Tuhan dan menyikapinya dalam bentuk
tindakan yang menghadirkan kebaikan kepada ciptaan Tuhan, itulah yang dinamakan
bersyukur. Sebenarnya kita perlu menunjukkan respons itu kepada Tuhan, namun
mengingat apa yang Yesus pesankan tentang mempedulikan orang lain (Mat 25.40), maka
tindakan itu dialihkan (seperti estafet) kepada sesama ciptaan.
Cerita dalam perikop hari ini mengisahkan perintah Yesus
kepada para murid agar memberitakan Injil. Di situ Ia meminta murid-Nya tidak
membawa apapun sebab dalam perintah itu terkandung konotasi Tuhan menyertai mereka
(dan melengkapi hidup mereka dengan segala sesuatu yang mereka perlukan). Di situlah
kebaikan Tuhan nyata. Hidup setiap murid dilengkapi oleh-Nya. Tidak ada yang
kurang!
Atas dasar itulah maka ungkapan syukur dinyatakan oleh para
murid. Mereka menunjukkannya dengan cara apa? Mengucap terima kasih? Tidak! Mereka
menunjukkannya dengan memberi diri diutus dan melakukan apa yang dikehendaki
Yesus. Tindakan seperti itu dilakukan terhadap manusia, supaya mereka merasakan
kebaikan Tuhan di dalam rumah mereka.
Demikianlah makna syukur, yang karenanya dinasehatkan Paulus
dengan kalimat seperti ini, “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah
yang dikehendaki Allah dalam Kristus Yesus bagi kamu.” (1 Tesalonika 5. 18)
Pokok doa
Bersyukur
merupakan respons atas pekerjaan atau karya Allah yang kita rasakan dalam
hidup. Ia berwujud tindakan nyata yang dapat membuat kebaikan-Nya dirasakan
oleh makhluk ciptaan lainnya. Hendaklah kita memahami hal ini dan
menunjukkkannya.
Dipimpin oleh seorang anggota keluarga, atau bergantian
Nyanyian Umat
NKB 133 – Syukur Pada-Mu, Ya Allah
Syukur pada-Mu, ya Allah, atas s’gala rahmat-Mu
Syukur atas kecukupan dari kasih-Mu penuh
Syukur atas pekerjaan walau tubuh pun lemban
Syukur atas kasih sayang dari sanak dan teman.
Syukur atas keluarga penuh kasih yang mesra,
Syukur atas perhimpunan yang memb’ri sejahtera.
Syukur atas kekuatan kala duka dan kesah
Syukur atas pengharapan kini dan selamanya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar