Tokoh Utama

Kamis, 30 Juni 2022


NYANYIAN PEMBUKA        NKB 14: 1-2 JADILAH TUHAN, KEHENDAK-MU

Jadilah, Tuhan kehendak-Mu!

‘Kaulah Penjunan, ‘ku tanahnya.

Bentuklah aku sesuka-Mu, 

‘kan ‘ku nantikan dan berserah.


Jadilah, Tuhan kehendak-Mu!

Tiliklah aku dan ujilah.

Sucikan hati, pikiranku 

dan di depan-Mu, ‘ku menyembah.


DOA PEMBUKA


BACAAN ALKITAB – 2 Raja-Raja 21: 1-15


RENUNGAN

Dalam karya berbentuk novel, sinetron, atau film, selalu ada penokohan yang membuat rangkaian kisah menjadi menarik. Sebagai pembawa pesan, maka ada tokoh utama dan tokoh pendukung.  Dari sisi karakter, ada tokoh protagonis dan tokoh antagonis. Semuanya diramu dengan alur cerita yang apik sehingga bisa dinikmati oleh banyak orang.

Sebagai kitab sejarah, bacaan kita kali ini mengisahkan tentang sosok antagonis bernama Manasye. Walaupun dia sebagai raja Yehuda yang “… melakukan apa yang jahat di mata TUHAN …” (ay. 2), ia juga membawa pesan bagi pembaca Alkitab. Pesannya adalah bahwa manusia yang diciptakan segambar dan serupa dengan Allah pun bisa berbalik melawan Sang Pencipta!

Kok bisa ya? Itu mungkin saja terjadi. Tidak peduli betapa saleh dan taatnya sang ayah di masa lalu, anaknya ternyata bisa menjadi sosok yang bertolak-belakang sama sekali. Tidaklah adil jika kemudian kita mengambil kesimpulan bahwa Hizkia bukan ayah yang baik karena sikap hidup anaknya yang demikian. Tentu ada banyak faktor yang membuat Manasye mengambil tindakan tersebut. Namun, itu tidak tercatat dalam Alkitab karena fokus dari kisah ini adalah tentang bagaimana Tuhan bersikap terhadap orang seperti Manasye ini.

Tuhan geram, tentu saja. Rancangan Tuhan bagi umat pilihan-Nya di masa itu adalah damai sejahtera, yang diwujudkan melalui raja yang memerintah atas mereka. Tetapi ternyata, sang raja memilih jalan yang tidak dikehendaki Tuhan. Malapetaka pun terjadi atas bangsa itu akibat dari sikap yang demikian. Lalu, bagaimana? Tidak dikisahkan lebih lanjut apa yang dilakukan Manasye selama 55 tahun menjadi raja di Yehuda. Tetapi, dari sini kita belajar bahwa seorang yang memimpin umat Tuhan haruslah bersandar dan berdasar pada perintah Tuhan, supaya damai sejahtera terjadi atas orang-orang di sekitar kita.

Sebagai pemimpin, setidaknya bagi diri kita sendiri, sikap hidup Manasye perlu kita jadikan pembelajaran supaya kita tidak seperti dia. Tuhan menghendaki supaya setiap kita menjadi tokoh protaonis, pembawa karakter baik. Kita sebagai pemeran utama dalam perjalanan hidup ini, mari kita mengikuti arahan dari sang penulis kisah dan sutradara kehidupan, yaitu Tuhan sendiri. Kiranya kehidupan kita menjadi kisah yang menarik dan menginspirasi tentang cinta kasih Tuhan. Amin.

DOA SYAFAAT

Berdoa untuk kesediaan masyarakat melaksanakan vaksinasi booster.


NYANYIAN PENUTUP        NKB 14: 3-4 JADILAH TUHAN, KEHENDAK-MU


Jadilah, Tuhan kehendak-Mu!

Tolong, ya Tuhan, ‘ku yang lemah!

S’gala kuasa di tangan-Mu; 

jamahlah aku, sembuhkanlah!


Jadilah, Tuhan kehendak-Mu!

S’luruh hidupku kuasailah.

Berilah Roh-Mu kepadaku, 

agar t’rang Kristus pun nyatalah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025