(Senin, 22 Desember 2025)
Saat Teduh
Nyanyian Pembuka
Gapuramu Lapangkalah
(KJ 87: 1, 5)
Gapuramu lapangkanlah menyambut Raja mulia,
sang Maharaja semesta dan Jurus'lamat dunia:
Sejahtera dibawaNya. Dengan meriah nyanyilah,
"Terpuji Penebus: Gembala yang kudus.
Ya Kristus, Jurus'lamatku, kubuka hati bagiMu.
Ya Tuhan, masuk dan beri pengasihanMu tak henti
Dan Roh Kudus jadikanlah Penunjuk jalan yang baka.
NamaMu, Penebus terpujilah terus!
Pembacaan Lukas 1: 46-55
(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)
Doa Pembuka dan Firman
(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)
Pembacaan Alkitab
Perjanjian Lama : Yesaya 33: 17-22
Perjanjian Baru : Wahyu 22: 6-7, 18-20
Renungan
Saat saya sedang mengerjakan tugas di sebuah kafe, tiba-tiba terdengar suara orang yang duduk di sebelah meja saya berkata, "hallo, sudah sampai di mana kalian? O, berarti kira-kira tinggal sepuluh menit lagi sampai ya? Baiklah, kalau begitu akan segera saya pesankan pesanan kalian." Ia melakukan percakapan itu dalam posisi berdiri sambil memegang handphone dan mendekatkan handphonenya di telinga. Seusai dia mengakhiri percakapan itu, ia segera menuju ke meja pemesanan yang ada di kafe itu. Rupanya sedari tadi orang itu sedang menunggu orang lain yang berjanji ingin bertemu dengannya di situ. Panggilan yang baru diterimanya itu rasanya berasal dari orang yang mungkin sedang ditunggunya di kafe itu. Sepintas dari perkataan yang dia lontarkan menunjukkan bahwa yang ditunggunya akan segera sampai, sebab itu dia langsung mempersiapkan segala sesuatunya untuk menyambut kedatangan orang yang ditunggunya.
Begitulah rasanya ketika orang sedang menunggu kedatangan orang lain yang akan segera tiba. Segala sesuatunya dipersiapkan supaya ketika orang yang ditunggunya datang, semuanya sudah siap. Demikian jugalah yang dilakukan oleh Maria. Seorang gadis yang beberapa waktu lalu didatangi oleh Gabriel dan diberitahu bahwa ia akan mengandung seorang anak laki-laki yang akan dinamainya Yesus. Maria mempersiapkan kedatangan Sang Anak itu dengan mempersiapkan hati dan kehidupannya. Injil Lukas 1: 46-55 mencatat salah satu tindakan yang dilakukan oleh Maria adalah mengungkapkan nyanyian pujian kepada Allah. Nyanyian pujian ini menunjukkan bagaimana ia menyiapkan hatinya untuk menyambut kedatangan Sang Anak yang dijanjikan. Sekalipun tugas yang diembannya bukanlah sebuah tugas yang mudah, Maria tetap menyatakan syukur dan pujiannya kepada Allah. Bagi seorang ibu, hati yang bersyukur dan penuh pujian adalah hal yang penting dalam melaksanakan tugas untuk melahirkan dan merawat seorang anak. Dengan hati yang bersyukur dan penuh pujian, tugas seberat apapun akan bisa dijalani dengan baik oleh seorang ibu. Keadaan hati akan sangat menentukan semangat dalam kita menjalani setiap tugas yang dipercayakan kepada kita dan Maria menyadari akan hal itu. Sebab itu, Maria berusaha untuk mempersiapkan hatinya sebaik mungkin bagi kehadiran Sang Anak yang telah dijanjikan. Persiapan hati ini adalah sebuah bentuk persiapan batin untuk menyambut kedatangan Sang Anak yang dijanjikan.
Jika Maria tidak hanya berfokus pada persiapan lahiriah, tetapi juga persiapan batin, bagaimana dengan kita? Tak terasa kita telah berada di minggu penantian yang ke empat. Ini tandanya bahwa sebentar lagi kita akan menyambut kedatangan Sang Anak yang dijanjikan. Apakah kita juga telah mempersiapkan hati dan batin kita untuk menyambut kedatangan-Nya? Adakah nyanyian pujian dan syukur yang berkumandang dari dalam hati kita kepada Allah yang telah menyatakan janji-Nya dalam hidup kita? Peringatan akan kedatangan Sang Anak yang dijanjikan tidak akan menjadi hal yang berarti tanpa hati yang bersyukur dan memuji Tuhan. Hati yang bersyukur dan penuh pujian akan membawa semangat tersendiri dalam kita menyambut Dia.
Oleh karena itu, jangan hanya mempersiapkan hal-hal yang lahiriah saja, melainkan siapkanlah juga hati kita masing-masing. Belajarlah untuk bersyukur dan memuji Tuhan dalam segala keadaan yang sekarang ini sedang kita alami. Mungkin keadaan hidup kita sedang tidak baik, pergumulan kita belum terselesaikan, masalah kita masih menumpuk. Namun jangan sampai karena hal-hal itu, kita tidak mampu bersyukur dan memuji Tuhan dalam hidup kita. Belajarlah mempersiapkan diri seperti yang dilakukan oleh Maria, sang gadis yang tetap bisa bersyukur dan memuji Tuhan sekalipun harus menghadapi tugas berat dalam hidupnya. Hati yang bersyukur dan penuh pujian kepada Tuhan akan memberi semangat bagi kita, supaya kita tetap dapat menyambut Natal tahun ini dengan semangat dan sukacita. Tuhan memberkati. Amin.
Doa Syafaat dan Penutup
Berdoalah agar masyarakat tetap memiliki komitmen untuk berperanserta dalam tindakan pelestarian lingkungan hidup dan lingkungan alam dengan mengurangi sampah plastik dalam hidupnya.
Nyanyian Penutup
Hai Warisan Kerajaan
(KJ 88: 1-2)
Hai warisan Kerajaan, Rajamu sambutlah!
Siapkanlah kedatangan Penghibur dunia!
Dan tampil ke depan, nyanyikan Hosiana;
Berharaplah padaNya, penuh dengan iman!
Hai insan yang berduka, Rajamu t'lah dekat:
Penolong orang susah, Pelindung kaum penat.
Besarkan hatimu dengan penghiburanNya:
Firman dan SakramenNya membuatmu teguh!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar