Tataibadah Harian
Rabu, 15 Oktober 2025
MENGABARKAN INJIL? SIAP? SIAPA BERANI?
Saat teduh
Umat berdiam diri sekitar 30 detik, merenungkan segala
bentuk kebaikan Tuhan yang sudah diterimanya
Nyanyian Umat
PKJ 183 – Mari Sebarkan
Injil
Mari sebarkan Injil
ke seluruh dunia;
mari kabarkan nama Yesus Mahamulia.
Besar kasih-Nya bagiku dan bagi kita
semua, Dia mati bagi umat manusia.
Mari sebarkan, hai mari wartakan;
keselamatan oleh Tuhan tiada terperi,
dan teruskan serta beritakan
rahmat Ilahi dalam Yesus diberi.
Bukalah hatimu, mari terima Dia.
Buanglah
congkakmu dan tetaplah percaya.
Dekaplah Yesus Tuhanmu agar hidupmu
berseri; s’gala puji bagi Tuhan diberi.
Bacaan I: 2 Raja-raja 15.1–7
Pesan yang penting dalam perikop ini
Uzia dilantik Tuhan
menjadi Raja Israel dan memerintah dalam waktu yang cukup lama, yakni 52 tahun.
Di awal pemerintahannya, ia menunjukkan kinerja yang baik dan berkenan kepada
Tuhan. Akan tetapi lambat laun ia mulai terkontaminasi dan membiarkan bukit-bukit
pengorbanan tetap dijadikan sebagai sarana penyembahan bagi umat, sehingga
menimbulkan murka Tuhan.
Uzia memang melakukan
hal benar di mata Tuhan, namun tidak menghilangkan apa yang tidak disukai Tuhan.
Itu dianggap menjalani ketaatan setengah hati. Tidak utuh dan sungguh-sungguh.
Bagian ini memberi
pesan agar serius terhadap praktek memberlakukan firman Tuhan. Jangan berspekulasi, juga berkompromi dengan hidup berpolitik, yang
akhirnya mengorbankan nilai kebenaran Tuhan.
Doa Pembuka
Dipimpin seorang
anggota keluarga
Mazmur 61
Bacalah bagian ini dengan beberapa cara
1. Seorang
membacanya, sementara anggota keluarga lain mendengarkan
2. Seorang
membaca bagian yang mengarah ke kiri, sementara yang lain membaca bagian yang mengarah
ke kanan
3. Kaum
laki-laki membaca bagian yang mengarah ke kiri, sementara kaum perempuan
membaca yang mengarah ke kanan
Bacaan II: Matius 10.5-15
Pesan melalui
perikop
Yesus mengutus kedua belas murid-Nya untuk memberitakan
Kerajaan Allah dengan kuasa, hidup sederhana, dan bergantung penuh pada
penyertaan Allah. Mereka dipanggil untuk membawa damai, tetapi juga tegas
menolak bila Injil ditolak.
Tentang hal ini, mari kita merefleksikannya melalui 3
sisi hidup kita, yakni sisi nalar (kognitif), sisi rasa (afektif), serta sikap
atau tindakan (motoris).
Secara nalar, kita diajak mengkritisi hal-hal berikut:
· Kala
memutuskan menjadi murid Yesus, apakah kita siap diutus memberitakan Injil?
·
Apakah yang kita bayangkan ketika diminta
memberitakan Injil? Pekerjaan seperti
apakah yang harus kita lakukan?
Selain itu, kita
juga diajak mengembangkan perasaan berikut:
·
Pernahkah kita menawarkan sesuatu yang baik
kepada orang lain, tapi kemudian ditolak oleh orang itu? Bagaimana perasaan kita?
·
Setelah “berkorban” dengan mengendalikan diri,
hidup dalam penyerahan kepada Tuhan, kemudian ternyata jerih payah kita
ditolak, apa yang akan kita lakukan? Protes kepada Tuhan? Bersedia terus
memberitakan Injil?
Kedua sisi itu tentu
akan memengaruhi tindakan kita, yang diharapkan bisa dilakoni secara etis.
Setidaknya, kita bisa mengukur apakah hidup kita sudah dijalani seperti ini:
· Apapun terjadi, semangat kita menjalani panggilan sebagai
murid harus tetap kuat. Untuk itu kita harus terus terhubung dengan Roh Kudus
yang membakar semangat kita dalam melaksanakan perintah-Nya
Doa Bersama
Dipimpin seorang anggota keluarga, dengan pokok doa:
·
Kegiatan
bulan keluarga di akhir pekan ini, supaya bisa diikuti sebanyak mungkin umat
dan mereka memperoleh manfaat dari apa yang didengarkannya
·
Kerinduan
untuk terus menjadi murid Kristus dengan semangat mengabarkan Injil bagi setiap
domba yang terhilang
Nyanyian Umat
PKJ 184 – Nama Yesus Termulia
Nama Yesus termulia
di atas segala nama,
agar di dalam nama-Nya
semuanya menyembah.
Yang di
bumi dan di sorga
tekuk lutut memuliakan.
S’gala lidah pun berkata:
Yesus Kristus itu Tuhan.
Terpuji nama-Nya,
terpuji nama-Nya,
sembah dan pujilah
Raja alam semesta.
Yang di bumi dan di sorga
tekuk lutut memuliakan.
S’gala lidah pun berkata:
Yesus Kristus itu Tuhan.
Masih banyak manusia
yang tak mengenal nama-Mu,
suruh hamba yang setia
kerja dan bertekun.
Tuhan, pakailah diriku
menyebarkan kes’lamatan.
Kata dan perbuatanku
mencerminkan firman Tuhan.
Terpuji nama-Nya,
terpuji nama-Nya,
kupuji, kusembah
Raja alam semesta.
Tuhan, pakailah diriku
menyebarkan kes’lamatan.
Kata dan perbuatanku
mencerminkan firman Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar