Selasa, 7 Oktober 2025 – KORUPSI DAN KEADILAN ALLAH
NYANYIAN PEMBUKA
PKJ 289 – KELUARGA
HIDUP INDAH
Syair dan
lagu: Ispriyanto, 1999
Keluarga
hidup indah
bila Tuhan
di dalamnya.
Dengan
kasih yang sempurna
Tuhan
pimpin langkahnya.
Refrein:
T’rima
kasih padaMu, Tuhan,
Kau bimbing
kami selamanya.
Segala
hormat, puji dan syukur
kami
panjatkan kepadaMu.
Di dunia
banyak jalan;
jalan mana
‘kan ditempuh?
Jalan lurus
hanya satu;
jalan Tuhan
itulah. Refrein:
DOA PEMBUKA
BACAAN
ALKITAB
Habakuk 2:5-11
RENUNGAN
Semua pasti merasa geram melihat korupsi yang terus
terjadi – bahkan makin besar dan terang-terangan. Korupsi adalah bentuk ketidakadilan
yang merampas hak orang lain, menghancurkan kepercayaan dan menimbulkan
kepercayaan. Korupsi tidak hanya bisa terjadi pada lembaga-lembaga, namun juga
bisa terjadi di lingkup lain seperti keluarga dan gereja. Korupsi memang banyak
bicara soal ketidak-jujuran terkait keuangan, namun bibit-bibit ketidak-jujuran
bisa terjadi dimulai dari keluarga. Ketika orangtua memanipulasi anak untuk
mendapatkan kepentingannya, ketika anak mendapatkan uang dari sanak-saudara
namun dipakai oleh orangtua sendiri. Ketika orangtua menuntut kejujuran anak,
namun anak berbohong dan menyembunyikan kebenaran. Ada anak-anak yang bergaya
hidup mewah, flexing, berlagak sombong dan arogan, ternyata setelah ditelurusi adalah
hasil korupsi dari orangtua mereka.
Di sisi lain ada banyak orang menderita dalam
kemiskinan, kelaparan, kehilangan pekerjaan karena PHK, kehidupan ekonomi yang
makin berat dan sulit. Keadilan haruslah berelasi erat dengan kemanusiaan. Keadilan
dengan melihat bahwa setiap orang butuh hidup dengan layak. Karena jika tidak akan
semakin banyak orang yang menderita.
Kitab Habakuk 2:5-11 memperlihatkan watak manusia
yang tamak dan tidak puas. Ada orang-orang yang menumpuk kekayaan dari hasil menindas
orang lain dan tidak pernah puas. Mereka merasa hidup aman dan tenang dalam
ketidakadilan yang mereka buat. Namun, Tuhan akan menghukum mereka. Ay. 11
memberikan gambaran: Sebab batu berseru-seru dari tembok, dan balok menjawabnya
dari rangka rumah. Artinya benda mati pun akan bersaksi melawan kejahatan yang
mereka lakukan. Keadilan Allah begitu menyeluruh sehingga tidak ada tempat
tersembunyi bagi dosa.
Setiap orang menginginkan kehidupan yang baik, aman
dan terjamin untuk masa depan. Namun dalam usaha mencari keamanan ini, bisa saja
dihadapkan pada godaan: tidak jujur, jalan pintas dengan kecurangan, dan
korupsi. Rasa aman kita bukan melekat pada harta atau materi, namun kepada
Tuhan sumber hidup. Oleh karena itu kita perlu terus menyadari bahwa keluarga
adalah tempat di mana iman dirawat dan bertumbuh. Keluarga yang menghidupi
iman, adalah keluarga yang selalu memahami keadilan Allah. Keadilan dengan melihat apa
yang aku perbuat jangan sampai membahayakan keluargaku dan orang lain. Jadikan keluarga
kita adalah rumah keadilan. Keadilan yang dijaga dengan tetap mewujudkan nilai
Kristus: kejujuran, tanggung jawab, membangun relasi dalam kasih. Dengan demikian, kita mewariskan bukan hanya harta, tetapi sebuah kehidupan
yang dipenuhi integritas dan Allah berkenan atas hidup keluarga kita. Amin.
DOA SYAFAAT
·
Bersyukur keluarga yang Tuhan percayakan.
·
Setiap keluarga dapat menjalankan peran dan tanggung jawab dengan baik.
·
Gereja yang membantu masyarakat
dengan berbagai program pembedayaan masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar