Tataibadah Harian
Rabu, 13 Agustus 2025
TUHAN DATANG;
SIAPKAH KITA?
Saat teduh
Umat berdiam diri sekitar 30 detik, merenungkan segala
bentuk kebaikan Tuhan yang sudah diterimanya
Nyanyian Umat
Jalan Serta Yesus – dinyanyikan 2 kali
Jalan serta Yesus, jalan serta-Nya setiap
hari
Jalan serta Yesus, serta Yesus s’lamanya
Jalan dalam suka, jalan
dalam duka
Jalan serta-Nya, setiap
hari
Jalan serta Yesus, serta Yesus s’lamanya
Bacaan I: Yeremia 33.14–26
Pesan yang penting dalam perikop ini
Sebuah pesan yang
konsisten digemakan dalam Alkitab, yakni Tuhan tak pernah meninggalkan umat-Nya
dalam perjuangan apapun. Dia akan senantiasa
berjalan bersama mereka dalam badai. Meski tak mengenakkan, Tuhan tetap setia
dan menyediakan penghiburan bagi semua orang yang memiliki keyakinan dan
pengharapan kepada-Nya. Seperti
judul lagu yang legendaris: You‘ll Never Walk Alone!
Percayalah, dan
terus berjalan!
Doa Pembuka
Dipimpin seorang anggota keluarga
Mazmur 89.1-18
Bacalah bagian ini
dengan beberapa cara
1. Seorang
membacanya, sementara anggota keluarga lain mendengarkan
2. Seorang
membaca bagian yang mengarah ke kiri, sementara yang lain membaca bagian yang mengarah
ke kanan
3. Kaum
laki-laki membaca bagian yang mengarah ke kiri, sementara kaum perempuan
membaca yang mengarah ke kanan
Bacaan II: Lukas 12.41-48
Pesan melalui
perikop
Tuhan akan datang;
bagaimana sikap kita? Ketakutan dan diam saja sampai waktunya tiba? Atau menjalani
hidup seperti biasanya, tanpa antisipasi dan kesiapan?
Tentang hal ini, mari kita merefleksikannya melalui 3
sisi hidup kita, yakni sisi nalar (kognitif), sisi rasa (afektif), serta sikap
atau tindakan (motoris).
Secara nalar, kita diajak mengkritisi hal-hal berikut:
·
Yakinkah
kita bahwa pada suatu saat Tuhan akan datang? Jika ya, apakah kita sudah siap
saat waktunya tiba?
· Seorang hamba yang baik selalu siaga ketika tuannya memanggilnya.
Hal
itu pula yang hendaknya kita sadari. Kita hanyalah hamba, dan perlu menyiapkan
diri kalau dipanggil. Ini artinya kita perlu terus memposisikan diri seperti
prajurit yang siap tempur menghadapi lawan, kapanpun waktunya.
Selain itu, kita
juga diajak mengembangkan perasaan berikut:
· Apakah kita merasa sudah siap jika sekarang berhadapan dengan
Allah? Apa yang akan kita katakan jika kita berada dalam pengadilan Allah?
Kedua sisi itu tentu
akan memengaruhi tindakan kita, yang diharapkan bisa dilakoni secara etis.
Setidaknya, kita bisa mengukur apakah hidup kita sudah dijalani seperti ini:
· Menjawab panggilan-Nya bisa dilakukan mulai dari
sekarang, kala suara-Nya memanggil kita terjun dalam pelayanan di dunia. Maukah
dengan tulus ikhlas kita menjawab panggilan-Nya dengan melakukan hal baik bagi
sesama?
· Jika kita sudah terlibat atau melibatkan diri dalam
pelayanan, hendaknya kita tidak memanfaatkan otoritas atau kewenangan kita
untuk memperoleh keuntungan bagi diri sendiri. Kita bisa bertanya pada diri
sendiri: Apakah pelayanan kita sungguh-sungguh berguna bagi orang lain?
Doa Bersama
Dipimpin seorang anggota keluarga, dengan pokok doa:
·
Berharap
setiap pelayan gereja dapat membagi waktunya di antara pekerjaan, keluarga,
serta pelayanan yang dijalaninya
·
Pembelajaran
Sdr. Ivan Alpha Setiawan, yang menjalani stage 2 di GKI Serpong selama 6 bulan
sampai dengan awal bulan Januari 2026, agar dipenuhi damai sejahtera dan hasil
belajarnya bisa optimal
Nyanyian Umat
NKB 211 – Pakailah Waktu Anug‘rah
Tuhanmu
Pakailah waktu anug’rah
Tuhanmu,
hidupmu singkat bagaikan kembang.
Mana benda yang kekal di hidupmu?
Hanyalah kasih tak akan lekang.
Tiada yang baka di dalam dunia,
s’gala yang indahpun akan lenyap.
Namun kasihmu demi Tuhan Yesus
sungguh bernilai dan tinggal tetap.
Janganlah sia-siakan waktumu,
hibur dan tolonglah yang berkeluh.
Biarlah lampumu t’rus bercahaya,
muliakanlah Tuhan di hidupmu.
Karya jerihmu demi Tuhan Yesus,
‘kan dihargai benar oleh-Nya.
Kasih yang sudah ‘kau tabur di dunia,
nanti ‘kau tuai di sorga mulia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar