(Senin, 11 Agustus 2025)
Saat Teduh
Nyanyian Pembuka
SUARAMU KUDENGAR
(KJ 33: 1-2)
Suara-Mu kudengar memanggil diriku,
Supaya ku di Golgota di basuh darah-Mu.
Refrein:
Aku datanglah, Tuhan pada-Mu
Dalam darah-Mu judus sucikan diriku.
Kendari ku lemah, tenaga Kau beri
Kau hapus aib dosaku, hidupku pun bersih.
(kembali ke refrein)
Pembacaan Kitab Mazmur 89: 1-18
(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)
Doa Pembuka dan Firman
(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)
Pembacaan Alkitab
Perjanjian Lama : 2 Tawarikh 33: 1-17
Perjanjian Baru : Ibrani 11: 1-7
Renungan
"Tak ada kata terlambat" begitulah ungkapan yang seringkali disampaikan oleh seseorang kepada orang lain ketika orang lain itu hendak melakukan sesuatu yang baik atau meninggalkan perilakunya yang buruk dalam kehidupan ini. Ungkapan ini merupakan ungkapan yang mendorong dan meneguhkan orang untuk segera melakukan sesuatu yang baik itu. Demikian jugalah jika kita hendak meninggalkan dosa atau kejahatan kita dalam kehidupan ini. Tak ada kata terlambat untuk hal itu. Tuhan membuka kesempatan untuk tetap dapat menerima kita, jika kita ingin kembali berbakti dan taat kepada-Nya.
Hal itulah yang tergambar dalam perjalanan hidup Manasye, raja Yehuda dalam 2 Tawarikh 33: 1-17. Dikisahkan di sana bahwa Manasye menjadi raja ketika dia masih berumur dua belas tahun. Dia memerintah selama lima puluh lima tahun. Dalam masa pemerintahannya itu, ia banyak melakukan hal-hal yang jahat di mata Tuhan. Bahkan ia membuat rakyatnya tersesat dari jalan Tuhan. Ia mendirikan mezbah-mezbah penyembahan untuk Baal, dia menaruh patung berhala di bait Allah. Hidupnya benar-benar tidak mencerminkan kehidupan seorang yang takut akan Allah. Hal inilah yang membuat Tuhan memberikan peringatan keras kepadanya. Di saat itulah, Manasye menjadi sadar akan segala kejahatan dan dosanya. Dia kemudian berbalik kepada Tuhan dan merendahkan diri di hadapan Tuhan. Apa yang kemudian Allah lakukan terhadapnya? Allah menerima dia dan memulihkan keadaannya. Allah mengembalikan Manasye ke Yerusalem dan memulihkan kedudukannya sebagai raja.
Belajar dari pengalaman raja Manasye ini, kita diingatkan bahwa di mata Allah, siapapun umat-Nya yang mau berbalik kepada-Nya, maka Allah akan berkenan menerimanya kembali. Bagi Allah, tidak ada kata terlambat untuk umat-Nya menyadari akan dosa dan kesalahannya. Dia selalu menantikan umat-Nya berbalik kepada-Nya untuk menerima kasih karunia-Nya. Oleh karena itu, jangan sia-siakan kesempatan yang Allah berikan ini dalam kehidupan kita. Allah masih memberi waktu buat kita untuk melakukannya. Seberapapun besarnya dosa dan kesalahan kita, bagi Allah tidak ada kata terlambat untuk kita bertobat. Tuhan akan tetap menerima kita jika kita mau merendahkan diri dan berbalik kepada-Nya. Tuhan memberkati. Amin.
Doa Syafaat dan Penutup
Berdoalah agar masyarakat tetap bersedia untuk melakukan diet kantong plastik dalam aktivitas sehari-hari.
Nyanyian Penutup
SUARAMU KUDENGAR
(KJ 33: 3-4)
Kau panggil diriku, supaya ku kenal
Iman harapan yang teguh dan kasihMu kekal
Refrein:
Aku datanglah, Tuhan pada-Mu
Dalam darah-Mu kudus, sucikan diriku.
Ya Yesus, Kau beri jaminan-Mu tetap,
Kepada orang beriman, janji-Mu kan genap!
kembali ke refrein
Tidak ada komentar:
Posting Komentar