Sabtu, 26 Juli 2025
SAAT TEDUH
PUJIAN PEMBUKA
KJ. 341 - KuasaMu dan NamaMulah
KuasaMu dan namaMulah hendak kami sebar
dan kar'na itu, ya Tuhan, kami takkan gentar.
Bagaikan padi segenggam mestilah mati dipendam,
supaya tumbuh dan segar, di panas surya memekar
berbuahlah. Tuaian pun besar.
Teladan sudah Kauberi demi deritaMu
dan melalui salibMu Kau t'rima kuasaMu!
Bagian kami tak lebih, seperti segenggam benih,
melintas kubur yang gelap, agar kelak 'kan menetap
BersamaMu di Firdaus gemerlap.
PEMBACAAN KITAB MAZMUR 138
(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)
DOA PEMBUKA DAN FIRMAN
PEMBACAAN ALKITAB
Est. 4: 1-17 Luk. 8: 22-25
RENUNGAN
“Percaya dan Bertindak di Tengah Krisis”
Saudara-saudari yang terkasih,
Dalam hidup ini kita tidak luput dari krisis: masalah keluarga, tekanan hidup, ketidakpastian masa depan, atau bahkan situasi yang mengancam hidup. Terkadang kita bertanya, “Di mana Tuhan saat badai datang?” atau “Apa yang bisa aku lakukan saat semua terasa gelap?”
Hari ini, firman Tuhan dari Mazmur, Kitab Ester, dan Injil Lukas menolong kita melihat bahwa dalam situasi genting, Tuhan hadir, dan kita dipanggil untuk percaya dan bertindak di dalam pimpinan-Nya.
1. Mazmur 138 – Iman yang Bersyukur di Tengah Tekanan
Pemazmur menyatakan:
“Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hatiku...” (ay. 1)
“Di tengah kesesakan Engkau mempertahankan hidupku...” (ay. 7)
Mazmur ini adalah nyanyian syukur yang lahir dari pengalaman krisis.
Pemazmur tidak memuji Tuhan karena semua baik-baik saja, tetapi karena di tengah tekanan, Tuhan tidak meninggalkannya.
Keyakinannya: Tuhan memperhatikan orang rendah hati dan menopang hidup mereka.
Kita diajak untuk percaya dan bersyukur bahkan di tengah badai hidup, karena Tuhan tetap bekerja.
2. Ester 4:1–17 – Panggilan untuk Bertindak dalam Ketaatan
Rakyat Yahudi di ambang kehancuran. Haman sudah merancang pembantaian seluruh bangsa Yahudi. Di saat genting, Mordekhai menyadarkan Ester:
“Siapa tahu, mungkin justru untuk saat seperti ini engkau beroleh kedudukan sebagai ratu.” (ay. 14)
Ester awalnya takut, tetapi ia akhirnya berkata:
“Aku akan masuk menghadap raja, sekalipun bertentangan dengan undang-undang; kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati.” (ay. 16)
Dalam krisis, Ester tidak hanya percaya Tuhan akan bertindak, tapi ia juga mengambil bagian dalam rencana Allah.
3. Lukas 8:22–25 – Yesus Menghadirkan Damai di Tengah Badai
Yesus dan murid-murid-Nya menyeberangi danau. Tiba-tiba badai besar datang, dan murid-murid panik.
“Di manakah kepercayaanmu?” (ay. 25)
Yesus menenangkan badai, dan para murid takjub.
Mereka bersama Yesus, tapi ketakutan mengalahkan iman mereka.
Dalam badai kehidupan, Yesus tidak pernah meninggalkan perahu kita. Dia berkuasa dan hadir, dan Dia ingin kita percaya sebelum badai itu reda.
Ketiga bagian Alkitab ini mengajarkan satu kebenaran besar: Dalam krisis, Tuhan tetap bekerja.
Dan lebih dari itu, Dia memanggil kita untuk tidak hanya berdoa, tapi juga bertindak dengan iman dan keberanian.
· Mazmur 138 mengajak kita bersyukur dalam tekanan,
· Ester 4 menantang kita untuk bertindak bagi kebenaran,
· Lukas 8 meyakinkan kita bahwa Yesus hadir dan berkuasa dalam badai hidup.
DOA SYAFAAT DAN PENUTUP
Keluarga yang saling mendukung dalam suka dan duka
NYANYIAN PENUTUP
KJ. 341 - KuasaMu dan NamaMulah
Bagaikan padi, Tuhan pun dikubur, dipendam,
kembali bangkit merebut umatMu terkeram.
Ya Tuhan, kirim apalah penabur yang t'lah menyerah
hidupnya untuk kuasaMu, memberitakan namaMu,
agar seg'ra buahnya milikMu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar