KECIL-KECIL CABE RAWIT - 16 Juli 2025

 

Tataibadah Harian

Rabu, 16 Juli 2025

 

KECIL-KECIL CABE RAWIT

 

Saat teduh

Umat berdiam diri sekitar 30 detik, merenungkan segala bentuk kebaikan Tuhan yang sudah diterimanya

Nyanyian Umat          

“Datang ke Hadirat Tuhan“  - dinyanyikan 2 kali

 

Datang ke hadirat Tuhan

dengan hati yang penuh sukacita

Datang ke hadirat Tuhan

dengan senyum dan muka yang gembira

         tinggalkan beban dan kesedihan yang ada

         di dalam hatimu

         kenakan jubah pujian, sambut hadirnya sang Raja

        

         Dan gunung-gunung pun bersorak sorai memuji Dia

         Dan pohon-pohon pun bertepuk tangan memuji Dia

         Skalian kita di sini berkumpul dan memuji Dia

         Yesus, Tuhan, Raja, Dialah yang bertakhta di atas pujian!
        

Bacaan I: Pengkhotbah 9.13-18

Pesan yang penting dalam perikop ini

Mana yang lebih layak diandalkan? Kekuatan atau kepintaran? Dalam film Superman (2025), pada satu kesempatan Lex Luthor mengatakan, “Kepintaran akan mengalahkan kekuatan fisik“. Perikop ini juga mengisahkan seorang miskin yang hikmatnya mampu menyelamatkan kota yang diserang seorang raja besar yang kuat. Akan tetapi tak lama kemudian orang miskin itu dilupakan.

Dari sini kita menggali hikmah, yakni sering kali status orang lebih diingat ketimbang apa yang dilakukannya. Meskipun hikmat sang miskin terbukti dapat menjinakkan kekuatan raja yang besar, namun tetap saja orang lebih menghargai yang besar dan kaya. Padahal yang dibutuhkan dalam hidup adalah kemampuan menghadirkan solusi atas masalah yang dihadapi, dan itu didapat lewat hikmat, siapapun yang menyalurkannya. Oleh karena itu, jangan mengecilkan peran hikmat dalam hidup kita.  

 

 

Doa Pembuka

Dipimpin seorang anggota keluarga

 

Mazmur 25.11-20

Bacalah bagian ini dengan beberapa cara

1.    Seorang membacanya, sementara anggota keluarga lain mendengarkan

2.    Seorang membaca bagian yang mengarah ke kiri, sementara yang lain membaca bagian yang mengarah ke kanan

3.    Kaum laki-laki membaca bagian yang mengarah ke kiri, sementara kaum perempuan membaca yang mengarah ke kanan

 

Bacaan II: Matius 25.31-46

Pesan melalui perikop 

 

Satu ayat terkenal yang sering dikutip dari perikop ini adalah, “… segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudaraku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.” (40)

 

Tentang hal ini, mari kita merefleksikannya melalui 3 sisi hidup kita, yakni sisi nalar (kognitif), sisi rasa (afektif), serta sikap atau tindakan (motoris).

Secara nalar, kita diajak mengkritisi hal-hal berikut:

·      Biasanya kita melakukan sesuatu karena melihat untuk siapa kita melakukannya. Jika kita melakukannya untuk orang yang hebat – misalnya pemimpin besar – maka kita setidaknya memperoleh kebanggaan, bisa melayani orang besar. Ini bisa dianggap sebuah pencapaian dalam perjalanan hidup kita, yang dikenang selamanya. Berbeda dengan perbuatan yang dilakukan untuk orang kecil, yang mungkin tidak akan diingat atau dilihat orang lain, sehingga tampaknya tidak ada banyak gunanya. Tidakkah begitu?

Selain itu, kita juga diajak mengembangkan perasaan berikut:

·      Bagaimana rasanya jadi orang kecil yang dianggap sebagai prioritas terbelakang? Misalnya, karena dianggap miskin, maka seorang warga diperlakukan seolah ia tidak berharga, sehingga kalau ia minta dilayani, kita mengabaikannya, atau menempatkannya sebagai prioritas terakhir? Bagaimana jika kita yang berada pada posisi itu?

Kedua sisi itu tentu akan memengaruhi tindakan kita, yang diharapkan bisa dilakoni secara etis. Setidaknya, kita bisa mengukur apakah hidup kita sudah dijalani seperti ini:

·      Bisakah kita mengikuti perkataan Yesus, yakni memperhatikan dan memedulikan kaum ’kecil’?

·      Bagaimana kita mau melakukannya? Buatlah rencana yang jelas hingga hal itu terlaksana!

 

 

 

Doa Bersama

Dipimpin seorang anggota keluarga, dengan pokok doa:

·      Ajakan dan gerakan mendukung kegiatan gereja yang dilaksanakan sepanjang tahun pelayanan ini

·      Rencana studi pendeta Yonatan di Universitas Kristen Duta Wacana yang dimulai tahun ini, agar kelak berhasil dan mendatangkan manfaat bagi banyak orang

 

Nyanyian Umat

NKB 212 – Sungguh Inginkah Engkau Lakukan

 

Sungguh inginkah engkau lakukan hal besar?
Jangan tunggu tiba saatnya.
Kini tugasmu kerjakan dengan baik benar.
Jadilah suluh dunia!


Jadilah suluh dunia!
Jadilah suluh dunia!
Mungkin ada yang terhibur kar’na sinarnya.
Jadilah suluh dunia!

 

Tiap talentamu pasti ada artinya
bila mencerminkan kasih-Nya.
Barang yang kecil pun sungguh ada gunanya.
Jadilah suluh dunia!

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Dipulihkan, Diberkati, dan Dikuatkan oleh DIA”

Sabtu, 20 Desember 2025 SAAT TEDUH   PUJIAN PEMBUKA NKB. 143 _ Janji Yang Manis   Janji yang manis: ” ‘Kau tak ‘Ku lupakan”, tak terombang-a...