KALAU SERIUS IKUT TUHAN, TAATILAH DIA DAN BERTOBATLAH - 9 Juni 2025

 

Tataibadah Harian

Rabu, 9 Juli 2025

 

KALAU SERIUS IKUT TUHAN, TAATILAH DIA DAN BERTOBATLAH

 

Saat teduh

Umat berdiam diri sekitar 30 detik, merenungkan segala bentuk kebaikan Tuhan yang sudah diterimanya

Nyanyian Umat          

NKB 125 – Kudengar Panggilan Tuhan

 

Ku dengar panggilan Tuhan,
‘ku dengar panggilan Tuhan,
‘ku dengar panggilan Tuhan:
“Pikul salib, ikutlah Aku!”


Aku mau mengikut Dia,
aku mau mengikut Dia,
aku mau mengikut Dia,
ikut Dia, Yesus, Tuhanku

 

Dilimpahkan-Nya anug’rah,
dilimpahkan-Nya anug’rah,
dilimpahkan-Nya anug’rah:
dan ‘ku ikut Dia s’lamanya



Bacaan I: Yosua 23.1-16

Pesan yang penting dalam perikop ini

Sepanjang perjalanan Yosua dipercaya memimpin umat Israel mengembara, ia merasakan kesetiaan Tuhan menyertai mereka. Hal ini membuatnya dapat menyimpulkan bahwa jika bukan karena Tuhan, maka bangsa Israel tidak akan mungkin sampai ke tanah terjanji. Oleh karena itu Yosua mengingatkan umat Israel agar juga setia kepada Tuhan, dan meminta mereka memperbarui komitmen mereka kepada-Nya. Lebih dari itu, mereka diharapkan bisa memberlakukan ketetapan-ketetapan Tuhan secara benar dan konsisten, terus-menerus sepanjang waktu. Jangan menyembah berhala dan menyerah terhadap godaan yang menyerang mereka. Yosua mengingatkan bahwa ketidaktaatan akan mendatangkan kehancuran, sebaliknya ketaatan akan menghadirkan kemenangan.  

 

 

Doa Pembuka

Dipimpin seorang anggota keluarga

 

Mazmur 119.73-80

Bacalah bagian ini dengan beberapa cara

 

1.    Seorang membacanya, sementara anggota keluarga lain mendengarkan

2.    Seorang membaca bagian yang mengarah ke kiri, sementara yang lain membaca bagian yang mengarah ke kanan

3.    Kaum laki-laki membaca bagian yang mengarah ke kiri, sementara kaum perempuan membaca yang mengarah ke kanan

 

Bacaan II: Lukas 10.13-16

Pesan melalui perikop 

 

Setelah para murid diutus memberitakan kabar baik dan membawa damai sejahtera Tuhan, banyak kota yang mereka kunjungi mengalami perubahan.  

Banyak orang sakit disembuhkan. Banyak tanda dan mujizat mendatangkan kegembiraan dan sukacita. Akan tetapi ada beberapa kota yang tidak menunjukkan pertobatan setelah mengalami aneka keajaiban yang dihadirkan Tuhan lewat para murid-Nya.

 

Tentang hal ini, mari kita merefleksikannya melalui 3 sisi hidup kita, yakni sisi nalar (kognitif), sisi rasa (afektif), serta sikap atau tindakan (motoris).

Secara nalar, kita diajak mengkritisi hal-hal berikut:

·      Allah memberi tanda dan mujizat bukan sekadar menunjukkan kemurahan hati-Nya. Ia ingin mereka yang mengalami kebaikan-Nya berubah menjadi lebih baik. Bagaimana dengan kita?

·      Seringnya seseorang mengalami atau melihat mujizat tidak otomatis membuatnya terlihat religius atau dekat dengan Allah, apalagi menjamin dirinya memperoleh keselamatan yang dijanjikan Allah. Tetap diperlukan sikap yang merespons kemurahan Allah tersebut dengan cara hidup serta tindakan yang positif, sejalan dengan keinginan Allah.

Selain itu, kita juga diajak mengembangkan perasaan berikut:

·      Apakah setiap hal yang kita alami bersama Tuhan, termasuk pelayanan yang kita jalankan, didasari semangat menghadirkan kedamaian? Ataukah itu hanya sebuah rutinitas yang kita rasa ‘wajib’?  

Kedua sisi itu tentu akan memengaruhi tindakan kita, yang diharapkan bisa dilakoni secara etis. Setidaknya, kita bisa mengukur apakah hidup kita sudah dijalani seperti ini:

·      Sudahkah kita mengalami pertobatan dalam hidup? Bagian mana yang kita ubah dari masa lalu kita?

·      Maukah kita terus bertobat – bukan hanya sehari atau sekali seumur hidup – dan memperbarui diri sehingga makin dibentuk Tuhan menjadi ciptaan yang lebih sempurna dari waktu ke waktu?

 

 

Doa Bersama

Dipimpin seorang anggota keluarga, dengan pokok doa:

·      Para pelayan gereja diberikan hikmat oleh Tuhan

 

Nyanyian Umat

KJ 376 – Ikut Dikau Saja, Tuhan

 

Ikut Dikau saja Tuhan,
jalan damai bagiku;
Aku s’lamat dan sentosa
hanya oleh darah-Mu.


Aku ingin ikut Dikau
dan mengabdi pada-Mu:
dalam Dikau, Jurus’lamat,
‘ku bahagia penuh!

 

Ikut dalam kesucian,
lahir, batin yang bersih;
aku rindu mengikuti
suri yang Engkau beri.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025