Tataibadah Harian
Rabu, 7 Mei 2025
MENYADARI HADIRNYA TUHAN DALAM HIDUP
Saat teduh
Umat berdiam diri sekitar 30 detik, merenungkan segala
bentuk kebaikan Tuhan yang sudah diterimanya
Nyanyian Umat
“For God So Loved the
World “
For God so loved the world
He gave his only Son
To die on Calvr’ys tree
From sin to set me free
Someday He’s coming back
What glory that will be
Wonderful His love to me
Bacaan I: Yesaya 6.1-8
Pesan yang penting dalam perikop ini
Bacaan ini mengingatkan
kita akan panggilan Tuhan kepada manusia. Setiap orang berdosa, dan karena itu
sebetulnya tidak layak mendapatkan penghargaan atau kepercayaan dari Allah. Akan
tetapi karena Allah sangat mengasihi manusia dan menghargainya, maka betapapun tidak
layaknya seseorang, ia tetap mendapat anugerah berupa kesempatan berbakti
kepada Tuhan dan mengerjakan pekerjaan Tuhan. Yesaya menyadari hal ini dan
karenanya memberi respons positif dan dengan semangat menggelora ia berujar, “Ini
aku, utuslah aku!“
Doa Pembuka
Dipimpin seorang
anggota keluarga
Mazmur 121
Bacalah bagian ini dengan beberapa cara
1. Seorang
membacanya, sementara anggota keluarga lain mendengarkan
2. Seorang
membaca bagian yang mengarah ke kiri, sementara yang lain membaca bagian yang
mengarah ke kanan
3. Kaum
laki-laki membaca bagian yang mengarah ke kiri, sementara kaum perempuan
membaca yang mengarah ke kanan
Bacaan II: Lukas 5.1–11
Pesan melalui
perikop
Para nelayan yang sudah pulang dari menjala ikan di laut
berkeluh kesah akibat hasil yang mereka terima. Semalam-malaman mereka mencari ikan, namun tidak
mendapatkan satu ikan pun. Keesokan siangnya mereka berkumpul dan saat itu
Yesus menampakkan diri di tengah mereka. Meski mengetahui Yesus datang, namun
mereka tidak menyadari bahwa Yesus adalah Tuhan. Oleh karena itu tak
mengherankan kalau Simon Petrus menyebutnya dengan panggilan “guru“ sebelum
akhirnya mengganti sebutannya dengan “Tuhan“ setelah sadar siapa yang ada di
hadapannya itu.
Mari kita melihatnya melalui 3 sisi hidup kita, yakni
sisi nalar (kognitif), sisi rasa (afektif), serta sikap atau tindakan
(motoris).
Secara nalar, kita diajak mengkritisi hal-hal berikut:
· Kita mengetahui bahwa Tuhan menyertai kita sepanjang
waktu. Di
mana-mana, dalam pergumulan kita, Ia selalu hadir dan dapat dimintai
pertolongan. Akan tetapi, sejauh manakah kita menyadari bahwa hadir-Nya perlu
kita sikapi dengan rasa hormat dan tanggung jawab kepada-Nya?
·
Apa yang kita rasakan jika menyadari Tuhan sedang
bersama-sama dengan kita? Perasaan
aman? Damai? Dipenuhi sejahtera? Jika itu yang kita rasakan, akankah kita bersyukur
dan bersemangat melakukan apa yang diinginkan Tuhan?
Selain itu, kita
juga diajak mengembangkan perasaan berikut:
·
Keajaiban yang kita alami hendaknya
mendorong kita merasakan
Kedua sisi itu tentu
akan memengaruhi tindakan kita, yang diharapkan bisa dilakoni secara etis.
Setidaknya, kita bisa mengukur apakah hidup kita sudah dijalani seperti ini:
·
Kesadaran
bahwa Tuhan ada dalam hidup menolong kita menjauhkan diri dari hal-hal yang
jahat dan merusak. Sebaliknya, kita diajak lebih peduli pada kehidupan dan berusaha
melakukan hal-hal benar yang mendatangkan kebaikan. Bersediakah kita
melakukannya?
Doa Bersama
Dipimpin seorang anggota keluarga, dengan pokok doa sebagai berikut:
·
Mari menyukuri
kesediaan orang-orang yang menyambut baik panggilan Tuhan melayani di ladang-Nya,
melalui gereja-Nya.
·
Di
akhir bulan Mei, setelah naiknya Yesus ke surga, akan ada doa jelang turunnya
Roh Kudus. Selama 10 hari akan dilaksanakan persekutuan doa malam menyiapkan
diri menyambut Roh Kudus. Doakan panitia yang mempersiapkan acara ini supaya
berguna bagi umat dan dihadiri sebanyak mungkin umat.
Nyanyian Umat
”Will You Come and Follow Me”
Will you come and follow me
If I but call your name?
Will you go where you don’t know
And never be the same?
Will you let my love be shown,
Will you let my name be known,
Will you let my life be grown
In you and you in me?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar