Dari Ratapan ke Sukacita, Dari Diterima ke Memberi

Sabtu, 3 Mei 2025

SAAT TEDUH

 

PUJIAN PEMBUKA

NKB. 133 - Syukur Padamu, Ya Allah

 

Syukur padaMu, ya Allah, atas s’gala rahmatMu;
Syukur atas kecukupan dari kasihMu penuh.
Syukur atas pekerjaan, walau tubuhpun lemban;
Syukur atas kasih sayang dari sanak dan teman.

 

Syukur atas bunga mawar, harum, indah tak terp’ri.
Syukur atas awan hitam dan mentari berseri.
Syukur atas suka-duka yang ‘Kau b’ri tiap saat;
Dan FimanMulah pelita agar kami tak sesat


PEMBACAAN KITAB MAZMUR 30

(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)

 

DOA PEMBUKA DAN FIRMAN

 

PEMBACAAN ALKITAB

Kej. 18: 1-8 Luk. 14: 12-14 

 

RENUNGAN

Dari Ratapan ke Sukacita, Dari Diterima ke Memberi”

 

Pemazmur dalam mazmur 30 bersyukur karena Tuhan mengubah penderitaan menjadi sukacita, ratapan menjadi tarian. Dalam masa sulit, Tuhan tidak tinggal diam. Dia memulihkan dan memberikan alasan baru untuk hidup.

Seorang anak muda pernah mengalami kegagalan total saat mencoba membangun usaha kecilnya. Semua uangnya habis, teman-temannya menjauh. Tapi di tengah keterpurukan, seorang sahabat setempat mendatanginya, memberinya semangat, bahkan makanan. Anak muda itu bangkit, dan beberapa tahun kemudian, dia membuka lembaga sosial untuk membantu wirausahawan pemula yang kesulitan.
Dari pemulihan, lahir pelayanan. Dari ditolong, lahir keinginan untuk menolong.

 

Kej. 18: 1-8, Abraham menyambut tiga orang asing, menyediakan yang terbaik, walaupun tidak tahu siapa mereka. Tindakan ini mengundang berkat besar: Tuhan menyatakan janji-Nya bahwa Sara akan mengandung.

 

Dalam Luk. 14: 12-14 , Yesus berkata: “Jangan undang orang yang bisa membalasmu.” Kasih sejati bukan soal balasan, tapi tindakan yang lahir dari hati yang telah dipulihkan dan bersyukur.

Ada seorang wanita tua bernama Ibu Maria, pensiunan guru, yang setiap minggu membuka rumahnya untuk memberi makan anak-anak jalanan. Ketika ditanya mengapa, dia berkata, “Dulu saya sebatang kara dan sering lapar. Tapi Tuhan menggerakkan hati orang lain untuk mengasihi saya. Sekarang saya cuma meneruskan kasih itu.” Abraham dan Ibu Maria punya kesamaan: memberi bukan karena mampu, tapi karena mengenal kasih Allah yang lebih dulu memberi.

 

Saudaraku … Tuhan yang mengangkat kita dari kesulitan juga ingin kita menjadi alat berkat-Nya. Dari syukur, lahir panggilan untuk melayani. Dari domba yang diselamatkan, lahirlah gembala-gembala kecil yang peduli pada yang terhilang.

 

Oleh sebab itu, marilah berseru … “Tuhan, ajarlah kami bersyukur atas pertolongan-Mu. Bentuk hati kami agar tidak hanya menikmati kasih-Mu, tapi juga membagikannya. Seperti Abraham, kami mau menyambut siapa pun. Seperti Engkau, kami mau memberi dengan tulus.”  Amin.

 

DOA SYAFAAT DAN PENUTUP

Keluarga yang saling mendukung dalam suka dan duka. 

 

NYANYIAN PENUTUP

NKB. 133 - Syukur Padamu, Ya Allah

 

Syukur atas keluarga penuh kasih yang mesra;
Syukur atas perhimpunan yang memb’ri sejahtera.
Syukur atas kekuatan kala duka dan kesah;
Syukur atas pengharapan kini dan selamaNya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025