Tataibadah Harian
Rabu, 28 Mei 2025
BERSAKSI KARENA MENGALAMI PERBUATAN TUHAN
Saat teduh
Umat berdiam diri
sekitar 30 detik, merenungkan segala bentuk kebaikan Tuhan yang sudah
diterimanya
Nyanyian Umat
PKJ 4 – Angkatlah Hatimu Pada Tuhan
Angkatlah hatimu pada
Tuhan,
bunyikan kecapi dan menari.
Jangan
lupa bawa persembahan.
Mari kawan, ajak teman
bersama menyembah.
Sorak-sorak, sorak Haleluya!
Mari, mari, mari, nyanyilah
Pujilah Tuhan yang Mahakudus.
Mari
kawan, ajak teman
bernyanyilah terus.
Janganlah mengaku anak Tuhan
Jika engkau mengeraskan hati
Jadilah pelaku firman Tuhan
Mari kawan, ajak teman
bersama menyembah.
Bacaan I: 2 Tawarikh 34.20-33
Pesan yang penting dalam perikop ini
Raja Yosia menerima
pesan mengenai kehancuran yang akan dialami Yehuda. Terhadap hal ini, ia mengajak umat Israel introspeksi. Baginya, kalau ada
yang salah, sebaiknya umat mendekat kepada Tuhan dan mengakui kesalahannya,
serta beritikad memperbaiki diri. Sebagai tindak lanjut, ia menghancurkan
segala bentuk penyembahan berhala yang selama ini dilakukan umat dan kembali
kepada Allah. Selanjutnya, ia memastikan umat setia kepada Tuhan.
Doa Pembuka
Dipimpin seorang
anggota keluarga
Mazmur 93
Bacalah bagian ini dengan beberapa cara
1. Seorang
membacanya, sementara anggota keluarga lain mendengarkan
2. Seorang
membaca bagian yang mengarah ke kiri, sementara yang lain membaca bagian yang
mengarah ke kanan
3. Kaum
laki-laki membaca bagian yang mengarah ke kiri, sementara kaum perempuan
membaca yang mengarah ke kanan
Bacaan II: Lukas 2.25–38
Pesan melalui
perikop
Simeon dan Hana, merupakan orang benar di mata Allah. Ketika
mereka melihat Yesus, mereka menyatakan bahwa Yesus adalah Mesias dan layak
dipercaya oleh semua orang. Keduanya memuji Yesus dan mengajak orang lain
mengenal Yesus dan memuliakan Dia, sebagaimana mereka melakukannya.
Kesaksian Simeon dan Hana mendorong orang lain mengalami
penyelamatan Yesus dan mendatangkan pengharapan bagi dunia.
Mari kita melihatnya melalui 3 sisi hidup kita, yakni
sisi nalar (kognitif), sisi rasa (afektif), serta sikap atau tindakan
(motoris).
Secara nalar, kita diajak mengkritisi hal-hal berikut:
·
Ketika
kita menganggap Yesus sebagai Juruselamat, harapan apa yang kita nantikan di
masa depan?
·
Kalau
kita punya harapan, adakah langkah atau rencana kita mewujudkannya? Dari mana
kita mau memulainya?
Selain itu, kita
juga diajak mengembangkan perasaan berikut:
·
Percaya bahwa Yesus merupakan Juruselamat
atau Mesias biasanya diawali dengan pengalaman, seperti Simeon dan Hana, yang
melihat Yesus. Akankah kita percaya juga seperti mereka, meski tidak melihat
Yesus secara langsung? Sudahkah kita merasakan penyelamatan Yesus terhadap
hidup kita?
·
Jika kita merasakan penyelamatan Yesus,
akankah kita menceritakannya juga kepada orang lain, agar mereka juga menikmati
hal yang sama?
Kedua sisi itu tentu
akan memengaruhi tindakan kita, yang diharapkan bisa dilakoni secara etis.
Setidaknya, kita bisa mengukur apakah hidup kita sudah dijalani seperti ini:
·
Sudahkah
kita menceritakan karya Yesus dalam hidup kita?
Doa Bersama
Dipimpin seorang anggota keluarga, dengan pokok doa sebagai berikut:
·
Bersyukur
atas hidup dalam pemeliharaan dan penyertaan Tuhan, termasuk setiap pengampunan
dan karya penyelamatan yang dinyatakan-Nya atas kita
·
Di
akhir bulan Mei, setelah naiknya Yesus ke surga, akan ada doa jelang turunnya
Roh Kudus. Selama 10 hari akan dilaksanakan persekutuan doa malam menyiapkan
diri menyambut Roh Kudus. Doakan panitia yang mempersiapkan acara ini supaya
berguna bagi umat dan dihadiri sebanyak mungkin umat.
Nyanyian Umat
PKJ 14 – Kunyanyikan Kasih Setia Tuhan
Kunyanyikan kasih setia
Tuhan
selamanya, selamanya.
Kunyanyikan kasih setia Tuhan
selamanya, kunyanyikan s’lamanya.
Kututurkan tak jemu kasih setia-Mu Tuhan;
kututurkan tak jemu kasih setia-Mu
turun-temurun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar