Menabur dengan Air Mata Menuai dengan Sorak-Sorai


SABTU, 5 April 2025


SAAT TEDUH

PUJIAN PEMBUKA

PKJ. 129 - Kau Perkasa, 'Ku Lemah

Kau perkasa, ku lemah, 

jauhkan 'ku dari cela.

Hatiku amat tent'ram

asal aku dekat padaMu.


Reff:

Makin akrab padaMu Yesus,

ini doaku: Tiap hari, Tuhanku,

biar aku dekat padaMu.


Dalam dunia yang kelam,

bila aku tenggelam,

tangan siapa terentang?

Hanya Kau, Tuhan, hanya Engkau


PEMBACAAN KITAB MAZMUR 126

(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)

PEMBACAAN ALKITAB

Keluaran 12 : 21 - 27 dan Yohanes 11 : 45 - 57

RENUNGAN

Menabur dengan Air Mata, Menuai dengan Sorak-Sorai

Perjalanan kehidupan sering mengalami masa-masa sulit - kesedihan, dan tantangan yang seolah tiada akhir. Kadang, kita berttanya: dimana Tuhan dalam pergumulan ini? Namun, firman Tuhan hari ini mengajarkan bahwa setiap air mata yang kita tabur dalam iman tidak akan sia-sia. Tuhan memiliki rencana yang lebih besar, bahkan dibalik penderitaan. Seperti orang Israel yang mengalami pembebasan dari perbudakan dan Yesus yang harus menanggung salib, kita pun dipanggil untuk percaya bahwa dibalik setiap penderitaan ada kemuliaan yang Tuhan sediakan. Mari renungkan beberapa hal dalam pembacaan firman Tuhan hari ini sebagai berikut:

  1. Janji pemulihan dari Tuhan (Mazmur 126). Pemazmur menggambarkan bagaimana sukacita besar datang setelah masa penderitaan. Bangsa Israel yang dahulu tertawan akhirnya mengalami pemulihan. Mereka pernah menabur dengan air mata, tetapi akhirnya menuai dengan sorak-sorai. Ini menunjukkan bahwa Tuhan setia menggenapi janjiNya untuk memulihkan mereka yang berharap kepadaNya. Oleh sebab itu, jika saat ini kita sedang berada dalam pergumulan, ingatlah bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Ada waktu dimana Tuhan akan mengubah kesedihan kita menjadi sukacita.
  2. Darah Anak Domba: Simbol Keselamatan (Keluaran 12 : 21 - 27). Ketika Allah mengirim tulah terakhir di Mesir, Dia memerintahkan bangsa Israel untuk mengoleskan darah anak domba di ambang pintu mereka sebagai tanda perlindungan. Ini adalah tentang Yesus Kristus, Anak Domba Allah, yang darahNya dicurahkan untuk menyelamatkan kita dari dosa. Untuk itu, marilah kita merenungkan, apakah kita sudah benar-benar memahami dan menghidupi keselamatan yang diberikan Yesus? Keselamatan adalah anugrah, tetapi kita juga dipanggil untuk hidup dalam ketaatan kepadaNya.
  3. Penderitaan Yesus sebagai bagian dari rencara Allah (Yohanes 11 : 45 - 57). Setelah Yesus membangkitkan Lazarus, banyak orang percaya kepadaNya. Namun, iman-iman kepala dan orang Farisi justru merencanakan pembunuhanNya. Iman besar Kayafas tanpa sadar menubuatkan bahwa Yesus akan mati bagi seleuruh bangsa. Ini menunjukkan bahwa sekalipun ada kejahatan dan penderitaan, rencana Tuhan tetap berjalan untuk kebaikan umatNya. Hal ini mengingatkan kita bahwa terkadang kita sering tidak memahami alasan penderitaan dalam hidup kita. Namun, apakah kita mau percaya bahwa Tuhan tetap bekerja di balik semua peristiwa untuk mendatangkan kebaikan?

Saudaraku, firman Tuhan hari ini mengingatkan kita bahwa dalam setiap penderitaan, Tuhan sedang merancang sesuatu yang lebih besar. Seperti bangsa Israel yang akhirnya dibebaskan, seperti Yesus yang harus mati tetapi kemudian bangkit dalam kemuliaan. Kita pun dipanggil untuk tetap percaya bahwa Allah sedang bekerja dalam hidup kita. Tetaplah percaya, sebab janji Tuhan tidak pernah gagal.

DOA SYAFAAT DAN PENUTUP

Keluarga yang mengasihi dan bersedia mengampuni.

NYANYIAN PENUTUP

PKJ. 129 - Kau Perkasa, 'Ku Lemah

Saat Kau memanggilku

tuntun aku Tuhanku

hingga pada sisiMu

dirumahMu 'ku tinggal tetap


Reff:

Makin akrab padaMu Yesus,

ini doaku: Tiap hari, Tuhanku,

biar aku dekat padaMu.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025