LELUCON PEMIMPIN ALAM - Selasa, 8 April 2025

Selasa, 8 April 2025 – LELUCON PEMIMPIN ALAM

 

NYANYIAN PEMBUKA
KJ 260 – Dalam Dunia Penuh Kerusuhan
Syair dan lagu: H. A. Pandopo, 1980
 
Dalam dunia penuh kerusuhan,
di tengah kemelut permusuhan
datanglah KerajaanMu;
di Gereja yang harus bersatu,
agar nyata manusia baru,
datanglah KerajaanMu!
Refrein:
Datanglah, datanglah,
datanglah, KerajaanMu!
 
Memerangi gelap kemiskinan,
menyinarkan terang keadilan
datanglah KerajaanMu;
di lautan, di gunung, di ladang
dan di bandar, di pasar, di jalan
datanglah KerajaanMu! Refrein:

 

DOA PEMBUKA

BACAAN ALKITAB      

HAKIM-HAKIM 9:7-15

 

RENUNGAN

Inilah kisah lelucon pahit dalam sejarah alam:

Suatu hari, pohon-pohon di hutan gelisah. Mereka butuh seorang raja yang bisa menjadi pemimpin yang menyatukan. Mereka mulai mencari sosok raja itu.

Pertama, mereka datang kepada pohon Zaitun. “Jadilah raja atas kami”. Jawab Zaitun: “Maaf aku sibuk menghasilkan minyak”.

Kedua, mereka menghampiri pohon Ara. Jawabnya: “Aku sedang menghasilkan manisan dan buah yang manis. Aku tidak mau tinggalkan fungsiku hanya untuk duduk di kursi kekuasaan”.

Ketiga, mereka menemui pohon Anggur. Dijawab pohon Anggur begini: “Untuk apa aku meninggalkan tugas menghasilkan sukacita dan kegembiraan, cuma untuk mengatur kalian?”.

Karena semua pohon tersebut menolak, akhirnya mereka datang ke pohon duri – alias semak belukar. Apa jawab si Duri? “Oh tentu, saya mau! Tapi syaratnya: Kalian harus berlindung di bawah bayanganku (yang sebenarnya tidak ada). Dan kalua ada yang tidak patuh, aku akan membakar kalian semua”. Dan mereka setuju.

Begitulah lelucon pahit ini – Si Duri naik tahta.

Ini adalah sindiran keras dari Yotam terhadap sikap orang di Sikhem. Mereka memilih Abimelekh menjadi raja. Di dalam lelucon tadi, pohon-pohon berharga tidak ingin menjadi raja. Namun si Semak duri yang tidak bernilai malah ingin menjadi raja. Yotam ingin mengatakan bahwa keputusan mereka salah karena pilihan mereka itu akan berbalik menjadi musibah bagi mereka. Abimelekh bukan akan menjadi raja yang melindungi rakyat, ia justru menjadi raja tiran dan menghancurkan mereka.

Pelajaran bagi kita: pilihlah pemimpin dengan bijak dan melihat dampak di masa depan. Jangan memilih pemimpin seperti si Duri. Sosok yang mungkin sering kali menarik dan manipulatif, sementara integritas bekerja dan melayani diragukan. Justru banyak keputusan yang menghancurkan bukan membangun. Pilihlah pemimpin dengan melihat karakternya. Bagaimana ia memperlakukan orang yang berbeda pendapat atau apakah ia menjadi pelindung bagi orang yang lemah dan tertindas. Bukan orang yang arogan, tidak arif, tidak mau mendengarkan suara-suara kritis. Di sisi lain, ada orang-orang yang sebenarnya berkompetensi menjadi pemimpin justru menghindar atau menolak. Maka, kehancuran juga terjadi karena orang-orang yang harusnya mampu memimpin justru melepaskan tanggung jawab. Tuhan mengaruniakan kita akal budi dan hikmat untuk memiliki pertimbangan yang baik dalam memilih atau menerima tanggung jawab sebagai pemimpin. 

Jika si Duri sudah memimpin bagaimana? Jadilah manusia yang kritis dan berani menyampaikan aspirasi. Bagian kecintaan kita pada lingkungan, masyarakat bahkan gereja adalah keberanian untuk mengingatkan jika terjadi penyimpangan dan tetap memperjuangkan keadilan. Amin.

 

 

DOA SYAFAAT

·         Masyakat yang mulai kembali bekerja setelah libur panjang. Semua dapat bekerja dengan baik.

·         Pemimpin di semua aras, dapat menjalankan tanggung jawab kepemimpinan dengan sungguh-sungguh. Kebijakan dan keputusan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat, keadilan sosial dan perdamaian.

 

PKJ 176 – Tuhan Memberikan Kita Tanah Air
Syair dan lagu: M. Karatem, 1998

Tuhan memberikan kita
tanah air yang merdeka.
Juga kedaulatan rakyat
di persada Indonesia.
Refrein:
Tuhan, ajarlah kami supaya arif bijaksana
serta senantiasa membukakan diri.
Bersemangat kasih, saling menjalin pengertian,
kami membina dan membangun bangsa ini.
 
Orang angkuh dan serakah
melecehkan keadilan;
oleh nafsu berkuasa
hukum rimba dihalalkan.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TATA IBADAH HARIAN Jumat, 19 Desember 2025     Pujian P e mbukaan KJ 25 : 1 – 3 – YA ALLAHKU DI CAH’YAMU   Ya Allahku, di cah’...