BERJUANG MENGHADAPI GODAAN; SANGGUP? - 12 Maret 2025

 

Tataibadah Harian

Rabu, 12 Maret 2025

 

BERJUANG MENGHADAPI GODAAN; SANGGUP?

 

Saat teduh

Umat berdiam diri sekitar 30 detik, merenungkan segala bentuk kebaikan Tuhan yang sudah diterimanya

Nyanyian Umat          

NKB 8 – Abadi, Tak Nampak

 

Abadi, tak nampak, Yang Maha Esa,
yang tak terhampiri terang tahta-Nya
yang dalam Putra-Nya telah dikenal,
bagi-Nyalah hormat dan kuasa kekal.

 

Ibarat cahaya berkarya terang,
wibawa rajawi kekal ‘Kau pegang.
Teguh bagai gunung keadilan-Mu
dan awan-Mu sarat dengan kasih-Mu.

 

 

Bacaan I: Ayub 1.1–22

Pesan yang penting dalam perikop ini

Perikop ini menggambarkan seorang saleh bernama Ayub. Kesetiaannya kepada Tuhan sungguh luar biasa. Betapapun kuatnya iblis mencobai dia, semangat mengikut Tuhannya tetap nyata. Kita diajak meneladani sikapnya ketika berjuang menghadapi godaan, khususnya di masa-masa prapaskah ini. Kendati menderita, Ayub tetap mengutamakan perintah Tuhan dan hidupnya dipenuhi damai sejahtera Tuhan.

 

Doa Pembuka

Dipimpin seorang anggota keluarga

 

Mazmur 17

Bacalah bagian ini dengan beberapa cara

 

1.    Seorang membacanya, sementara anggota keluarga lain mendengarkan

2.    Seorang membaca bagian yang mengarah ke kiri, sementara yang lain membaca bagian yang mengarah ke kanan

3.    Kaum laki-laki membaca bagian yang mengarah ke kiri, sementara kaum perempuan membaca yang mengarah ke kanan

 

Bacaan II: Lukas 21.34 – 22.6

Pesan melalui perikop       

Bagian pertama mengingatkan kita agar waspada terhadap pesta pora dan hal-hal yang memabukkan, yang bisa menjerumuskan kita ke dalam kejahatan. Ketika kita terlena, kadang kita tak sanggup sadar bahwa kita sedang berada dalam jurang yang dalam.

Bagian kedua menggambarkan rencana  Yudas mengkhianati Yesus. Ia dengan mudahnya disilaukan oleh kemilau uang perak, yang mewakili kenikmatan dunia. Oleh karenanya penulis Injil berpesan agar kita senantiasa hidup dalam doa agar bisa melawan hal-hal yang menggoda kita.

 

Mari kita melihatnya melalui 3 sisi hidup kita, yakni sisi nalar (kognitif), sisi rasa (afektif), serta sikap atau tindakan (motoris).

Secara nalar, kita diajak mengkritisi hal-hal berikut:

·      Apa yang merupakan prioritas hidup kita? Tuhan atau harta?

·      Seberapa sering kita salah memilih prioritas kita? Apa yang terjadi sebagai dampaknya?

Selain itu, kita juga diajak mengembangkan perasaan berikut:

·      Kalau salah memutuskan sikap atas pilihan kita, bagaimana perasaan kita? Apakah kita merasa bersalah, atau tetap tenang dalam kesenangan kita?

Kedua sisi itu tentu akan memengaruhi tindakan kita, yang diharapkan bisa dilakoni secara etis. Setidaknya, kita bisa mengukur apakah hidup kita sudah dijalani seperti ini:

·      Seberapa sering kita berdoa, memohon pertolongan Tuhan agar kita dibentengi dari berbagai godaan yang menghampiri kita; supaya dengan perisai iman kita bisa menghadapi godaan itu dan memenanginya?

·      Apakah kita rindu memiliki kedekatan dengan Tuhan? Apa yang mau kita lakukan demi mencapainya?

 

Doa Bersama

Dipimpin seorang anggota keluarga, dengan pokok doa sebagai berikut:

·      Di tengah berbagai pergumulan hidup, kiranya setiap pelayan Tuhan terus mengasah diri dan membangun kemurnian hati yang tertuju kepada Tuhan

·      Ibadah Minggu dalam masa raya prapaskah, dari Minggu ke Minggu, yang kiranya bisa semakin mendekatkan kita dengan Tuhan dan setia kepada-Nya.

 

Nyanyian Umat

KJ 178 – Ambil Dunia, Bri ’Ku Yesus

 

Ambil dunia, b’riku Yesus,
yang setia janji-Nya;
dan kasih-Nya pun abadi,
tak berubah s’lamanya.

 

O betapa luhur, mulia,
luas, lebar kasih-Nya!
Sungguh purna tebusan-Nya
memberi hidup baka!

 

Ambil dunia, b’riku Yesus,
yang menghibur jiwaku,
‘ku tetap ‘kan memuji-Nya
walau badai menyerbu.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Bagi Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025

Kamis, 11 Desember 2025