Tataibadah Harian
Rabu, 12 Februari 2025
PENGAMPUNAN TUHAN; MUNGKINKAH JADI BAGIAN HIDUP YANG MENYATU DENGAN KITA?
Saat teduh
Umat berdiam diri
sekitar 30 detik, merenungkan segala bentuk kebaikan Tuhan yang sudah
diterimanya
Nyanyian Umat
KJ 389 – Besarlah Kasih Bapaku
Besarlah kasih Bapaku,
selalu melingkupiku;
di mana-mana diriku
diasuh-Nya.
Ya Bapa, atas kasih-Mu
yang s’lalu menaungiku,
kunaikkan t’rima kasihku
kepada-Mu.
Bacaan I: Yesaya 8.1–15
Pesan yang penting dalam perikop ini
Tuhan memberi
perintah, namun tidak selalu perintah itu dituruti umat-Nya. Hal ini memperlihatkan
umat yang tidak setia, betapapun Tuhan setia.
Lebih bahaya lagi,
kalau ada umat yang berencana melawan Tuhan, sebab kekuatan manusia tidak akan
pernah cukup untuk menandingi Tuhan. Oleh karena itu,
kita diharapkan mengandalkan Tuhan dan mengikuti jalan-Nya.
Doa Pembuka
Dipimpin seorang
anggota keluarga
Mazmur 115
Bacalah bagian ini dengan beberapa cara
1. Seorang
membacanya, sementara anggota keluarga lain mendengarkan
2. Seorang
membaca bagian yang mengarah ke kiri, sementara yang lain membaca bagian yang
mengarah ke kanan
3. Kaum
laki-laki membaca bagian yang mengarah ke kiri, sementara kaum perempuan
membaca yang mengarah ke kanan
Bacaan II: Lukas 5.27-32
Pesan melalui
perikop
Yesus digambarkan sebagai sosok Allah yang menghampiri
setiap orang,dari beragam latar belakang. Orang Lewi yang dipanggil-Nya menerima tawaran keselamatan
yang disediakan Yesus.
Mari kita melihatnya melalui 3 sisi hidup kita, yakni
sisi nalar (kognitif), sisi rasa (afektif), serta sikap atau tindakan
(motoris).
Secara nalar, kita diajak mengkritisi hal-hal berikut:
·
Keselamatan
diberikan kepada semua orang. Meski kita hidup dalam masa lalu yang penuh dengan
kesalahan, Tuhan senantiasa membuka jalan buat kita. Panggilan-Nya mengajak kita
bertobat.
·
Mulai
dari pikiran kita, yang memikirkan hal-hal yang berkenan kepada Tuhan,
hendaknya kita mulai memilih memikirkan hal yang baik (bdk Kol. 3.1, Fil 4.8)
Selain itu, kita
juga diajak mengembangkan perasaan berikut:
· Ketika ada orang lain yang memiliki kesalahan dan menurut
pikiran kita dia tidak layak diampuni karena norma sosial menentangnya, apakah
kita tidak mau menerimanya sebagai pribadi yang layak diperlakukan baik?
· Jika kita yang jatuh ke dalam pencobaan dan menilai diri
kita berdosa, akankah kita mencari pembelaan dan meminta jalan Tuhan agar bisa
bertobat dan mengalami kesejukan sepanjang sisa perjalanan hidup kita?
Kedua sisi itu tentu
akan memengaruhi tindakan kita, yang diharapkan bisa dilakoni secara etis.
Setidaknya, kita bisa mengukur apakah hidup kita sudah dijalani seperti ini:
·
Bersediakah
kita hidup tidak menghakimi orang lain, walau orang lain melakukannya?
Doa Bersama
Dipimpin seorang anggota keluarga, dengan pokok doa sebagai berikut:
·
Kendala-kendala
pelayan di tengah pergumulan hidupnya, baik pribadi maupun keluarga
·
Upaya
menemukan pelayan GKI Serpong dalam komisi-komisi untuk masa pelayanan periode 2025-2027
Nyanyian Umat
KJ 344 – Ingat Akan Nama Yesus
Bawa nama Tuhan Yesus,
itulah perisaimu.
Bila datang pencobaan,
itu yang menolongmu.
Indahlah nama-Nya,
pengharapan dunia!
Indahlah nama-Nya,
suka sorga yang baka!
Bila mendengar nama-Nya,
baiklah kita menyembah
dan mengaku Dia Raja
kini dan selamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar