(Sabtu, 18 Januari 2025)
Saat Teduh
Nyanyian Pembuka
BATU KARANG YANG TEGUH
(NKB 20 : 1, 3)
Batu karang yang teguh,
'Kau tempatku berteduh,
Kar'na dosaku berat
dan kuasanya menyesak
O, bersihkan diriku,
oleh darah lambung-Mu.
Tiada lain 'ku pegang,
hanya salib dan iman;
dalam kehampaanku,
'ku dambakan rahmat-Mu
Tanpa Dikau Tuhanku,
tak 'kan hidup jiwaku
Pembacaan Kitab Mazmur Mazmur 29
(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)
Doa Pembuka dan Firman
(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)
Pembacaan Alkitab
Perjanjian Lama : Yeremia 4: 1-4
Perjanjian Baru : Lukas 11: 14-23
Renungan
Dalam kehidupan ini, tentu kita pernah mendengar istilah "mendua hati". Istilah ini seringkali diartikan sebagai memiliki perasaan atau keinginan terhadap lebih dari satu orang atau satu hal pada waktu yang sama. Sikap mendua hati sesungguhnya merupakan bentuk sikap yang tidak baik dalam kehidupan ini. Orang yang mendua hati sesungguhnya menujukkan sikap yang belum yakin dengan apa yang sudah menjadi pilihannya. Hal itulah yang juga nampak dalam kehidupan umat Allah di masa kehidupan nabi Yeremia.
Bacaan kita dalam kitab Yeremia 4: 1-4 menunjukkan kepada kita bagaimana geramnya Allah dengan sikap yang ditunjukkan oleh umat-Nya. Mereka mengaku diri sebagai umat Allah, namun hidup dan perlaku mereka tidak menujukkan kesetiaan kepada Allah. Mereka mengaku masih percaya kepada Allah, namun dalam kehidupan yang mereka jalani, mereka juga percaya kepada dewa-dewa yang dipercaya oleh bangsa-bangsa yang ada di sekitar mereka.
Sebab itulah, Allah bersikap tegas kepada mereka. Allah meminta agar mereka segera menentukan pilihan mereka. Allah tidak mau mereka larut dalam sikap mendua hati seperti yang mereka tunjukkan. Allah berfirman: "Jika engkau mau kembali, hai Israel, demikianlah firman TUHAN, kembalilah engkau kepada-Ku; dan jika engkau mau menjauhkan dewa-dewamu yang menjijikkan, tidak usahlah engkau melarikan diri dari hadapan-Ku!" Allah ingin mereka segera menentukan apa yang hendak menjadi pilihan mereka. Apakah mereka mau kembali kepada Tuhan atau mereka akan tetap memuja dewa-dewa yang selama ini membuat mereka menjadi berpaling dari Tuhan. Mereka diminta untuk menunjukkan kesetiaan mereka kepada Tuhan dan Tuhan akan menolong mereka.
Dalam kehidupan ini, terkadang tanpa kita sadari, bisa saja kita berlaku seperti umat Allah di masa lalu. Kita percaya kepada Tuhan, namun hidup kita tidak menujukkan hidup dalam kepercayaan itu. Kita memilih menaruh percaya pada hal-hal lahariah yang kita lihat di sekitar kita. Kita memilih untuk percaya pada kekuatan manusiawi kita. Oleh karena itu, belajar dari firman hari ini, kita diingatkan bahwa dalam kehidupan kita, janganlah kita menjadi manusia yang "mendua hati". Kalau kita percaya kepada Tuhan, ya hiduplah dalam kepercayaan itu. Jangan sampai kita mengulangi kesalahan umat Allah di masa lalu. Tuhan memberkati kita. Amin.
Doa Syafaat dan Penutup
Berdoalah agar setiap keluarga umat Tuhan dapat hidup saling terbuka dan percaya kepada Tuhan.
Nyanyian Penutup
YA YESUS, KU BERJANJI
(KJ 389 : 1, 2)
Ya Yesus, 'ku berjanji setia pada-Mu
kupinta Kau selalu dekat ya Tuhanku.
Di kancah pergumulan jalanku tak sesat,
kar'na Engkau Temanku, Pemimpin terdekat.
Dekaplah aku, Tuhan, diribut dunia
penuh kilauan hampa dan suara godanya.
Di dalam dan di luar si jahat mendesak.
Perisai lawan dosa, ya Tuhan, Kau tetap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar